Menjelang hari pernikahan, biasanya salah satu adat di Indonesia yang harus diikuti adalah tradisi pingitan yaitu sang calon pengantin wanita nggak boleh keluar rumah dan bertemu calon pengantin pria berdasarkan waktu yang telah ditentukan, biasanya sekitar satu minggu. Banyak yang merasa terganggu dengan tradisi ini, mulai dari perasaan kangen dengan pasangan, perasaan gundah dan ingin bertemu hingga perasaan yang lainnya. Dalam masa pingitan, satu minggu saja bisa terasa seperti satu bulan lho. Tapi, diluar “penyiksaan” tersebut, ternyata pingitan membawa beberapa arti dan fungsi khusus lho.
- Menjaga kebugaran
Salah satu alasan calon pengantin tak diizinkan keluar rumah menjelang hari pernikahannya adalah untuk tetap menjaga kebugarannya dan menghindarinya dari kelelahan agar tetap terlihat segar di hari pernikahannya. Menjaga calon pengantin untuk diam di rumah menjelang pesta pernikahan juga berguna untuk menjaga stamina calon pengantin. Pasalnya, di hari bahagianya tersebut, ia akan dipajang seharian dan harus mengikuti serangkaian prosesi yang akan menyita stamina dan energinya. Jadi, pingitan itu salah satu cara untuk menjaga stamina para calon pengantin lho.
- Menjaga aura kecantikan
Selain menjaga kebugaran, waktu pingitan juga digunakan untuk merawat tubuh dan aura kecantikan sang mempelai. Pasalnya, kalau kamu tidak keluar rumah dalam seminggu, kulitmu pasti akan lebih segar ditambah dengan perawatan maksimal selama menjelang pernikahan. Jadi, saat hari H tiba, aura kecantikanmu akan terpampang dengan jelas dan memesona.
- Menjaga rasa kangen
Mungkin biasanya kamu bertemu dengan pasangan beberapa waktu dalam seminggu. Coba bayangkan untuk menahan kangen dan bertemu di pelaminan? Bukankah itu sebuah obat kangen yang paling membahagiakan? Salah satu fungsi pingitan itu juga untuk membuat kangen dan menggandakan perasaan bahagia di hari pernikahan kalian tersebut.
- Menjaga kepercayaan
Selama masa pingitan, kamu diajarkan untuk lebih mempercayai pasangan meskipun tidak bertemu untuk waktu yang lama. Hal ini berfungsi saat kalian menjalani hubungan rumah tangga dan saat suami tak sedang berada di rumah, dalam masa tugas di luar kota atau negeri misalnya. Jadi, pingitan mengajarkan kamu untuk tetap percaya dengan pasangan.
- Menjaga diri
Menjelang pernikahan, tradisi menganjurkan untuk melakukan pingitan untuk menjaga diri calon pengantin dari marabahaya dan juga godaan di luar sana. Pingitan dapat diibaratkan sebagai cara menahan diri. Pasalnya, setelah menikah nanti, kamupun juga harus mengerti dan belajar untuk memilah-milih hal yang pantas dilakukan dan yang tidak karena statusmu yang sudah resmi berumah tangga.
Meskipun pingitan terasa menyebalkan, tapi ternyata banyak manfaat dan arti dibaliknya lho! Tak ada salahnya kan menahan kangen dengan pasangan dalam waktu tertentu?