Di balik pernikahan yang cantik dan menginspirasi, pasti ada pihak-pihak yang turut menyukseskannya, begitu pula dengan pernikahan Andien dan Ippe. Di artikel sebelumnya, kami sudah menyebutkan bahwa Andien mengenakan wedding gown rancangan dari Mel Ahyar. Kali ini The Bride Dept mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai Mba Mel mengenai gaun pengantin yang sangat cantik tersebut! Yuk baca wawancara kami dengan Mel Ahyar mengenai proses behind the scene gaun pengantin ini!
Halo Mba Mel, terima kasih karena telah bersedia diwawancarai. Boleh diceritakan sedikit apa yang menjadi inspirasi dari di balik wedding dress untuk Andien ini?
Konsep dari wedding dress tersebut adalah segala sesuatu yang bertema classic 20s looks, vintage, rustic, effortless, kinfolk kinda wedding.
Tema nya kan agak vintage ya, apakah ini memang request dari Andien atau merupakan hasil proses kreatif dari mbak Mel yang kemudian di teruskan ke Andien?
Andien datang dengan sejuta concept wedding-nya akan seperti apa. Nah, setelah mendengarkan sejuta konsep yang ada di dalam kepalanya, aku pun memutuskan untuk membuat classic 20s yang menurutku sangat cocok dengan tema kinfolk rustic pine forest wedding-nya.
Sebenarnya Andien sendiri tidak begitu ngeh mengenai gaun pengantinnya hingga fitting 2 minggu sebelum hari H hehe. Andien sama aku tuh kalau soal selera fashion sudah bisa telepathy. Jadi Andien sepenuhnya memercayakan seperti apa model gaun pengantinnya nanti ke aku. Modal kepercayaan nya memang gede banget di sini haha.
Proses pembuatan gaun pengantin Andien ini seperti membuat gaun pengantin untuk my own wedding, karena Andien sudah aku anggap my lil sister dan kita sudah saling mengenal lebih dari 12 tahun lamanya.
Boleh kah diceritakan mengenai detail wedding dress nya mbak? Seperti bahannya menggunakan apa? Berapa lama proses menjahitnya?
Proses pengerjaannya tidak terlalu lama tetapi pemilihan bahannya sedikit ribet. Hal itu disebabkan kita menggunakan bahan chantilly lace silk dan chantilly cord lace. Karena bahannya halus dan fragile, maka semuanya harus dikerjakan dengan jahitan tangan yang sangat hati-hati. Detail beading-nya sendiri cukup simple karena aku memilih beads untuk efek shimmering saja dan aku juga menambahkan beberapa mutiara kecil.
Apa saja challengenya dalam membuat wedding dress ini?
Challenge-nya adalah memutuskan exactly bahan dan motifnya. Selain itu, Andien ingin dress-nya bisa dibuat pendek untuk acara after party. Jadi bagian bawahnya, aku bikin detachable sehingga bisa dicopot dan juga bagian veil-nya bisa dipendekin tapi tidak boleh kelihatan kalau itu bisa dicopot. It’s challenging but we made it!
All photos are exclusively from The Portrait by Ditto Aditya