Melangkahi Kakak Menikah

By Rebebekka on under How To

Suatu ketika, sahabat saya curhat kepada saya, “Aku baru aja putus, Bek,” ujarnya sedih. Saya kaget sekali, karena setahu saya mereka sudah berpacaran selama lima tahun lebih dan sedang merencanakan pernikahan. “Kakaknya pacarku ngga rela ‘dilangkahi’ adiknya,” jawabnya ketika saya tanya alasan sahabat saya memutuskan pacarnya. Rupanya, orang tua sahabat saya ini sudah mendesaknya untuk menikah karena faktor umur dan lamanya mereka pacaran. Sayangnya, ketidakrelaan kakak sang pacar untuk ‘dilangkahi’ menjadi alasan yang menghalangi niat mereka berdua.

Sahabat saya yang lain memiliki cerita yang berbeda. Dia baru saja dengan legowo mempersilakan adik perempuannya untuk menikah mendahuluinya. Konsekuensinya sudah jelas, dia ditanya terus menerus oleh keluarga dan teman-teman saat acara pernikahan adiknya. Ya, jenis pertanyaannya juga tidak jauh dari ‘kapan nyusul?’ atau ‘kok kalah sih sama adiknya?’. Meskipun pernikahan adiknya telah lama berlangsung, pertanyaan itu masih saja berlanjut.

Inilah fenomena yang nyata dalam masyarakat Indonesia, seolah-olah ada aturan tidak tertulis yang menyatakan bahwa anak paling tua haruslah yang pertama menikah, padahal kita tahu pasti bahwa jodoh ada di tangan Tuhan, sehingga kita tidak bisa memastikan siapa yang akan menikah terlebih dahulu.

Apa yang sebaiknya dilakukan sebagai seorang adik? Sebagai adik yang baik, tentunya kamu perlu memikirkan posisi sang kakak. Jika memang kakak kamu single dan kamu sudah yakin untuk menikah, sebaiknya kamu meminta izin kepada sang kakak. Pastikan kamu meminta izinnya dengan serius ya, brides! Mulailah dengan berbicara dari hati ke hati dengan sang kakak. Setelah meminta izin sang kakak, jangan lupa mendoakan kakak kamu agar mendapatkan kemudahan untuk bertemu dengan jodohnya sehingga bisa menyusul kamu untuk menikah.

Saya sendiri bersyukur karena tidak dipersulit ketika meminta izin untuk ‘melangkahi’ kakak saya untuk menikah, apalagi saya adalah anak bungsu di antara tiga bersaudara dan kakak saya laki-laki semua. Mungkin juga karena kedua kakak saya adalah laki-laki, jadinya mereka tidak terlalu ambil pusing dengan saya yang menikah duluan. Sesuai aturan adat yang saya ikuti, saya wajib menyerahkan seekor ayam yang telah dimasak (Manuk na Niatur) kepada kedua kakak saya dan memberikan barang yang mereka minta. Saya masih ingat kakak saya yang pertama tidak meminta apapun asalkan saya bahagia, sedangkan kakak saya yang kedua minta dibelikan smartphone hehe.

Bagaimana jika yang harus ‘dilangkahi’ adalah kakak dari pacar? Jika kamu memiliki hubungan yang baik dengan kakak pacar kamu dan mampu mengambil hatinya, dia pasti akan mendukung niat baik kamu dan pacar kamu untuk menikah. Bersikaplah baik dengan kakak pacar kamu agar niat baik kamu dan pacar kamu dipermudah.

Apabila kamu berada dalam posisi kakak yang akan ‘dilangkahi’, coba pikirkan dulu situasi hubungan kamu. Kalau kamu memiliki pacar dan sudah berada pada tahap hubungan serius, mungkin kamu bisa meminta izin orang tua untuk melangsungkan pernikahan terlebih dahulu, namun jika kamu masih single, alangkah baiknya bila kamu tidak menghalangi niat baik adik kamu. Sebagai kakak, kamu pasti menginginkan yang terbaik bagi adik kamu, jadi dukunglah niat baiknya dengan ikhlas dan rela. Jalan kamu untuk bertemu dengan jodohmu juga akan dimudahkan dengan doa adik kamu. Setuju, brides?

Featured image – courtesy of Fuchsia Flower Design Blog