Mempersiapkan pernikahan dari jarak jauh adalah tantangan utama bagi pasangan yang menjalani long distance relationship. Tidak seperti pasangan kebanyakan yang bisa bersama-sama mengunjungi pameran vendor pernikahan, hanya ada satu orang yang bisa mengunjungi pameran vendor pernikahan dalam long distance relationship. Kadang, mempersiapkan pernikahan sendiri memang terasa sangat sulit, apalagi ketika mempersiapkannya sendirian tanpa kehadiran pasangan untuk mendukung kita. Kesibukan sehari-hari, seperti pekerjaan, yang juga menjadi kewajiban kita tidak mungkin tertunda. Nah, melalui artikel ini, saya akan berbagi pengalaman saya semasa mempersiapkan pernikahan dari jarak jauh saat saya masih menjalani hubungan Jakarta-Berlin, siapa tahu ada yang bisa menginspirasi brides-to-be yang juga sedang menjalani long distance relationship.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah membagi tugas dalam persiapan pernikahan. Berhubung pacar saya saat itu menetap di Berlin, maka saya hanya memberikan ia tugas yang bisa dikerjakan secara online, misalnya mencari vendor wedding entertainment dengan menonton video-video di Youtube, meminta price list dari vendor melalui email, melakukan korespondensi melalui email dengan vendor, mencari referensi desain situs pernikahan yang bagus (kebetulan pacar saya dulu berprofesi sebagai web developer) atau sesimpel membuat colour scheme untuk seragam keluarga yang akan dikenakan pada hari pernikahan nanti. Selain cermat membagi tugas, kami juga memanfaatkan to-do-list app seperti Trello sehingga kami bisa mencatat tugas yang harus kami kerjakan masing-masing ataupun bersama-sama (yang tentunya hanya bisa kami lakukan saat pacar saya pulang ke Jakarta hehe).
Kadang kala, vendor berinisiatif untuk mengajak bertemu langsung supaya bisa lebih enak berdiskusi. When it comes to meeting the vendors, pacar saya langsung mengoper tugasnya kepada saya yang berada di Jakarta. Saya tinggal melanjutkan pembahasan yang telah berjalan via email antara pacar saya dengan vendor ketika akhirnya saya bertemu dengan vendor. It requires a lot of teamwork, of course, but relationship is all about teamwork, don’t you think, brides?
Saya dan pacar saya juga menyusun budget dan rencana menabung bersama-sama. Kami memanfaatkan document-sharing app atau software seperti Google Docs dan Google Sheets. Bagi kami, keberadaan dua hal ini sangat membantu. Sewaktu kami ingin mulai menyusun budget, kami cukup janjian untuk online pada saat yang bersamaan dan kami bisa menyusun budget dalam satu dokumen yang dapat diakses dan diedit secara real-time. Berbekal hasil meeting dengan berbagai vendor juga deretan price list dan quotation yang sudah kami dapatkan baik secara online maupun langsung dari vendor, penyusunan budget menjadi sangat praktis.
Jujur saja, mempersiapkan pernikahan dari jarak jauh memang tidak terasa mudah. Meskipun saya sangat terbantu dengan berbagai hal yang telah pacar saya lakukan dari Berlin sana, rasanya berbeda saat melihat pasangan lainnya bergandengan tangan mengunjungi pameran pernikahan sementara saya sendirian hehehe, but then again, I reminded myself to always be grateful that we did one helluva teamwork as part of our wedding preparation. So, for all brides-to-be having long distance relationship, just enjoy the preparation with your loved one and good luck!