Mengintip Serunya 5 Tradisi Pernikahan di Indonesia

By Penna on under How To, Pernikahan Adat

Pernikahan dengan Adat Solo yang Kental ala Raisha dan Ivan di Ritz Carlton, Mega Kuningan Jakarta

Sama seperti di seluruh penjuru dunia, pernikahan adalah upacara yang sakral antara pasangan suami istri. Bedanya, Indonesia punya tradisi pernikahan yang unik, seru dan penuh makna loh. Penasaran ingin tahu? Yuk intip keseruan 10 tradisi pernikahan di Indonesia berikut ini :

1. Adat Jawa

Sebagai suku mayoritas, pernikahan adat Jawa kental dengan adat kekeluargaan yang melibatkan banyak orang. Upacara pernikahan adat Jawa punya banyak tahapan yang menarik, apa saja 7 tahapan umum yang harus dilalui oleh pasangan?

  • Serah-serahan : Calon pengantin pria mengajukan lamaran sambil membawa barang-barang yang memiliki makna tersendiri, seperti cincin, makanan dsbnya.
  • Siraman : Ritual membersihkan jiwa pengantin, biasanya siraman dilakukan sebelum akad nikah sekitar 1-2 hari sebelumnya di rumah calon pengantin wanita.
  • Ngerik  : Yaitu proses mengerik alis dan rambut-rambut halus di wajah calon mempelai wanita supaya tampak bersih dan cantik.
  • Dodol Dawet : Alias menjual dawet oleh orang tua calon mempelai wanita, pembelinya adalah tamu dan para relasi supaya acara ramai dan meriah.
  • Midodareni : berarti bidadari, upacara ini dilakukan pada malam hari setelah siraman dan ditandai dengan kunjungan oleh calon pengantin pria ke rumah pengantin wanita.
  • Pernikahan : Momen peresmian pernikahan dengan mengucapkan sumpah di hadapan penghulu, orang tua, wali dan tamu undangan.
  • Panggih : Terdiri dari beberapa prosesi, panggih berarti temu dalam bahasa Jawa yang juga melambangkan bahwa kedua pasangan telah sah bertemu sebagai suami istri.

2. Adat Sunda

Hampir sama dengan adat Jawa, ada beberapa perbedaan dan persamaan yang menarik dan layak disimak dalam rangkaian prosesi acara pernikahan adat Sunda :

  • Neundeun Omong : Yaitu kunjungan silaturahmi dari keluarga pihak laki-laki ke rumah pihak perempuan untuk menunjukkan keseriusan dan menentukan hari lamaran.
  • Narosan : Saatnya melamar secara resmi! Acara ini penuh dengan makanan, pakaian, sirih dan pernak-pernik wajib lainnya dengan makna tersendiri.
  • Seserahan : Pihak laki-laki akan memberikan bingkisan cantik berisi aneka keperluan untuk pihak perempuan. Sebaliknya, pihak perempuan juga akan mempersiapkan balasan.
  • Ngaras : Acara mencuci dan  membasuh kaki orang tua sebagai tanda hormat dan berkah bagi anak yang akan berumah tangga.
  • Siraman : Memandikan calon pengantin perempuan ini dilakukan untuk menyucikan diri sebelum menikah, biasanya dilakukan 3 hari sebelum pernikahan.
  • Ngeuyeuk Seureuh : Dipimpin oleh pangeuyeuk, acara ini adalah meminta izin dan doa restu kepada orang tua serta nasehat berupa benda-benda yang sudah disiapkan.
  • Akad nikah: Seperti akad nikah pada umumnya, acara ini ditandai dengan menukar cincin dan seserahan.
  • Saweran : Melempar barang termasuk uang, beras, kembang gula dan kunyit dimaksudkan untuk rezeki, kemakmuran, keharmonisan dan kejayaan.

3. Adat Bali

Penduduk Bali adalah mayoritas pemeluk agama Hindu dan memiliki 6 tahapan yang unik dan menarik, yaitu :

  • Ngekeb : Acara berdoa kepada Tuhan agar menurunkan kebahagiaan dan dilanjutkan dengan acara luluran pada sore hari. Calon pengantin wanita lalu ditutup dengan kain kuning tipis di kamar tidur sebagai tanda siap dijemput dan menjalani kehidupan rumah tangga.
  • Mungkah Lawang : Acara penjemputan oleh pihak pria yang diiringi dengan musik khas Bali.
  • Mesegehagung : Upacara penyambutan kepada calon mempelai wanita, dimana pasangan akan ditandu masuk ke kamar pengantin.
  • Madengen-dengen : Membersihkan dan menyucikan kedua pengantin dari energi negatif yang dipimpin oleh Balian.
  • Mewidhi Widana : Upacara penyempurnaan proses pembersihan diri dari kedua belah pihak. Pasangan akan mengenakan pakaian kebesaran dan meminta doa restu kepada Tuhan YME.
  • Mejauman Ngabe Tipat Bantal : Selang beberapa hari setelah resmi menjadi suami istri, prosesi ini adalah mengantarkan pengantin wanita pulang ke rumah orangtua nya untuk memohon pamit.

4. Adat Tionghoa

Prosesi pernikahan adat Tionghoa juga tak kalah sakral dan menarik loh, berikut tahapan umum yang wajib ada pada pernikahan adat Tionghoa:

  • Sangjit : Lebih kurang sama dengan lamaran dan seserahan, acara ini awalnya berupa penentuan hari baik untuk pernikahan. Namun di adat Tionghoa Modern, Sangjit lebih mengacu pada penyerahan mahar dari calon pria kepada calon pengantin wanita.
  • Paitu : Alias menghias kamar pengantin yang dilakukan sekitar seminggu sebelum hari H. Kamar pengantin akan dihias termasuk bagian lemari dengan benda-benda hiasan demi kelanggengan rumah tangga.
  • Chio Tao : Penghormatan kepada Tuhan, leluhur dan alam, Chio Tao dilaksanakan sebelum hari pernikahan dengan menyalakan lilin oleh kedua mempelai pada menjelang dini hari.
  • Makan 12 Sayur & Suapan Terakhir : Ritual menikmati 12 jenis sayur di kediaman masing-masing mempelai, setiap menu ini punya simbol tersendiri yang diikuti dengan suapan terakhir dari orang tua kepada anak-anak mereka yang akan menikah.
  • Tea Pai: Sebelum resepsi pada malam hari, Tea Pai adalah acara menyuguhkan secangkir teh kepada orangtua dan kerabat yang lebih tua. Ini merupakan penghormatan dari calon mempelai dan dilakukan untuk menutupi rangkaian seremoni pernikahan adat Tionghoa.

5. Adat Batak

Rangkaian prosesi pernikahan adat Batak juga panjang dan membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit, ini dia 8 tahapannya :

  • Marhori-hori dinding: Calon mempelai pria membawa seluruh anggota keluarga inti beserta parhata dan orang-orang yang dituakan ke rumah calon mempelai wanita untuk pembahasan hal-hal yang berkaitan dengan hari pernikahan
  • Marhusip: Atas pembicaraan dari Marhori-hori dinding, maka akan diadakan pembicaraan formal antar keluarga dekat sekaligus membahas secara detil adat yang akan dilaksanakan.
  • Martumpol: Persetujuan pernikahan sekaligus pengumuman melalui gereja selama setidaknya 2 kali dalam 2 minggu berturut-turut.
  • Martonggo Raja dan Maria Raja: Pembicaraan lebih detil lagi prosesi adat hari H, terutama keterlibatan masing-masing personil keluarga besar.
  • Pamasu-Masuon (pemberkatan nikah) & Marunjuk (pesta adat) : Puncak acara alias penggelaran pesta pernikahan yang diawali dengan pemberkatan di rumah ibadah dan pesta adat.