Modern and Elegant Wedding a la Philip and Khansa

By Rebebekka on under The Wedding

Modern and Elegant Wedding a la Philip and Khansa

Style Guide

Style

International

Venue

Hotel

Colors

Vendor That Make This Happened

Pernahkah terbayang olehmu ketika pernikahan impianmu sudah disiapkan secara matang namun dengan sangat terpaksa semua dibatalkan dan kamu harus mengatur ulang acara pernikahan di lokasi lain dalam waktu hanya 3 hari? Hanya karena kebesaran hati dan keikhlasan Khansa dan Philip hingga akhirnya semua bisa berjalan dengan lancar.

Khansa dan Philip bertemu di Lancaster University, UK. Jika biasanya prosesi lamaran selalu diabadikan dengan kamera, namun tidak dengan Philip. Baginya, melamar seseorang sangatlah personal dan intimate. “Waktu itu kami sama-sama baru submit master thesis, jadi dia alasannya hanya ajak makan malam di salah satu restoran Perancis dekat area kota kampus untuk merayakan. Saat pulang, dia ajak aku jalan-jalan keliling kampus dan ada walkway dekat lapangan sepak bola dimana dulu kami sering ngobrol disana sebelum jadian. Bagi Philip dan aku, tempat ini memorable karena Philip pertama kali membuka dirinya kepada wanita baru setelah 6 tahun tidak menjalani hubungan yang benar-benar serius. Disanalah dia kneeled down dan juga proposed dalam Bahasa Indonesia ke aku,” kenang Khansa.

Awalnya, Khansa dan orangtuanya sudah merancang pernikahan sesuai impian Khansa di Bali. Semua keluarga Philip dari Austria sudah datang begitu juga dengan Philip dan Khansa yang tidak tinggal di Indonesia. Namun tiba-tiba berita mengenai Erupsi Gunung Agung di awal bulan Desember membuat semuanya berubah. Banyak tamu undangan yang penerbangannya dibatalkan oleh maskapai dan keluarga Philip terjebak di Jakarta. Khansa juga tidak bisa memastikan kapan bandara akan kembali dibuka sedangkan keluarga Philip harus kembali ke Austria seusai acara.

Khansa dan Ibu-nya langsung mengambil langkah cepat untuk mengadakan pernikahan di Jakarta dan membatalkan semua persiapan yang ada di Bali. Walaupun dengan berat hati karena semua vendor tidak bisa me-refund penuh pembayaran yang sudah mereka lunasi. Bahkan beberapa vendor memiliki kebijakan untuk tidak mengembalikan sama sekali pembayaran. “Mami adalah kunci dari kesuksesan acara ini. Persiapannya agak chaotic  dan menyita energi. Aku dan Mami benar-benar melakukan semua yang bisa kami lakukan. Mulai dari ke Jakarta melalui jalan darat ke airport Malang untuk mengejar flight dan mencari vendor. Aku dan Mami harus pegang handphone terus karena harus cari ini itu. Belum lagi biasanya ada wedding organizer tapi hanya kami berdua kali ini. Tantangannya banyak vendor yang sudah fully booked. Kami juga tidak bisa perfeksionis padahal aku dan mami tipe perfeksionis. Philip juga susah untuk membantu dalam hal ini karena kebanyakan hal diurus dengan Bahasa Indonesia. Bayangkan saja, MC adat jawa dan entertainment baru H-1 dan ada juga yang kurang dari 24 jam. Tetapi, aku benar-benar beruntung punya keluarga dan teman-teman yang sangat mendukung disaat susah, membantu cari vendor, jadi penerjemah dan lainnya. Alhamdulillah, kami juga ditunjukkan dan dipertemukan dengan vendor-vendor baik. Mulai dari venue dan catering, MUA, entertainment dan sebagainya.”

Khansa mengaku bahwa sebenarnya ia sempat sangat terpuruk karena pernikahannya di Bali benar-benar merupakan impiannya. Namun Khansa mengatasinya dengan berusaha untuk ikhlas dan berusaha agar acara pernikahan di Jakarta berjalan lancar.

Konsep dan tema pernikahan di Jakarta dibuat sama seperti dengan di Bali, yaitu modern and elegan rustic dengan tema warna pastel. Untungnya Khansa memiliki bisnis dekorasi bersama kedua temannya. Sehingga untuk urusan dekorasi, Khansa tidak menghadapi kendala. Khansa juga tampil menawan dengan semua busana pernikahannya yang didesain khusus oleh Ibunda-nya. “Mami memang sudah bilang dari awal kalau mau mendesain baju anaknya sendiri untuk wedding day, dan aku percaya karena beliau tahu karakterku dan apa yang pantes buatku lebih dari siapapun,” ujar Khansa.

Philip dan Khansa melakukan proses pengajian dan adat Jawa berupa siraman, dulangan dan midodareni. Khansa senang sekali karena Philip berhasil mengucapkan akad dengan Bahasa Indonesia dan kedua orangtua Khansa juga membacakan speech yang sangat indah sampai banyak tamu yang ikut tersentuh. Senangnya lagi, Khansa secara khusus membuatkan kejutan untuk Philip berupa video dari teman-teman Philip di Austria yang berhalangan hadir. Pernikahan mereka yang hanya dihadiri 70-80 orang benar-benar spesial bagi Philip dan Khansa.

Sebagai penutup, Khansa memberikan tips untuk para brides to be, antara lain :

    • Be yourself and don’t follow the trend. Sewaktu aku mencari vendor, aku berpegang kepada prinsip harus sesuai sama karakterku dan tidak harus sangat mahal dan bergengsi. Untuk aku yang terpenting adalah sesuai dengan diriku dan calon pasangan dan membuat keluarga dan tamu senang.
    • You will not have everything “perfect” and this is okay. Aku tidak bisa mendapatkan dream wedding aku tapi alhamdulillah semua berjalan lancar and we are still happy and love each other.
  • Without or with wedding organizer, include your bridesmaid/bestman or closest family members in the preparation in case of emergency because then you will have somebody who knows about your big day as well. Just like my case where most of my friends helped me out during the d-day.
    • Semua pernikahan pasti ada ujiannya masing-masing, when that happens: take a deep breath and let yourself remember this wedding is for the love and because of the love and you have to hold on to that. Because “where there is love, there is a life.” – Mahatma Gandhi
  • Take care of your health because it is going to be a long day.

Top 4 favorit vendor pilihan Khansa

  1. Foto dan video : LeFamille Photography (@lefamillephoto)
  2. Decoration dan Florist : Maison de 20s (@maisondetwenties)
  3. MUA : Beautified by Santishiva (@santishiva)
  4. Venue: Bandara International Hotel