Vendor That Make This Happened
Resepsi Pernikahan
Salah satu benefit menjadi anak rantau adalah kesempatan untuk bertemu jodoh di sebrang sana, seperti Zara yang berketurunan Skotlandia dan Malaysia bertemu Edmond yang merupakan campuran Chinese dan Srilanka. Keduanya bertemu di Malaysia saat keduanya bekerja paruh waktu di salah satu kafe.
Tepat sehari sebelum hari jadi mereka yang ke-lima, Edmond mengambil langkah pasti lebih lanjut dalam hubungannya. Sambil menunggu Zara pulang kantor, ia sudah mempersiapkan segalanya di rumah, dipenuhi dengan lilin romantis dan hidangan nikmat. Alih-alih merayakan hari jadi mereka, ternyata tepat saat tengah malam, setelah keduanya mengucapkan selamat atas hari jadi mereka, Edmond berkreasi dengan lilin-lilinnya dengan berlutut sambil memegang cincin di tengah barisan lilin berbentuk hati.
“Dia nyebutin nama panjangku dan nanya apa aku mau nikah dengannya,” cerita Zara.
Di mana biasanya sang perempuan langsung menitikan air mata, Zara malah salah tingkah saking bersemangatnya sampai Edmond harus mengulangi pertanyaannya yang belum terjawab itu.
Edmond yang romantis ternyata tidak bekerja sendirian, di balik itu, ia sudah melakukan video call rahasia dengan kedua belah keluarga untuk meminta restu hubungan mereka lebih jauh lagi. Sebagai pasangan yang sudah lama bersama, keduanya juga sudah menabung untuk pernikahan mereka karena memang berniat untuk mengadakan pernikahan dengan uang mereka sendiri. Zara dan Edmond membagi pesta pernikahannya menjadi dua, di Glasgow, Skotlandia, tempat kedua orang tua Zara menikah dan di Bali, agar dekat dengan tempat mereka bertemu dan dekat dengan teman-temannya di Malaysia.
Tepat di hari jadi ke-enam tahun mereka, tepat satu tahun setelah lamaran romantis itu, mereka menikah di Skotlandia dengan pesta kecil yang dihadiri kurang lebih 30 anggota keluarga dan teman.
“Karena ini hanya pesta kecil dan budget yang cukup terbatas, kita mengerjakan semuanya sendiri, mulai dari konsep, undangan, buket dan buttonholes, homemade hot chocolate favors, sampai dress pernikahan-ku dipesan lewat online store.”
Yang lebih mengejutkan lagi, Zara dan Edmond berdua tinggal di Inggris dan tidak bisa datang mengecek venue pesta mereka yang di Skotlandia maupun Bali. Jadi, keduanya mengandalkan internet untuk memilih tempat dan melihat ulasan. Untungnya, internet melakukan kerjanya dengan baik sehingga keduanya merasa puas dengan venue yang mereka pilih.
Selain dekat dengan Malaysia, Bali adalah tempat yang pas mengingat mereka menginginkan kesan liburan di tempat pernikahan keduanya yang sudah direncanakan delapan bulan sebelumnya itu.
La Joya Biu Biu adalah tempat pesta kedua mereka yang menyediakan tempat private ditambah dengan akomodasi yang cocok untuk kebutuhan 80 tamu undangan mereka.
Dengan tamu yang datang dari jauh dengan perjuangan naik turun pesawat ditambah lagi dengan percampuran budaya kedua keluarga, mereka memilih tema travel untuk tema pernikahan di Bali. Undangan didesain seperti tiket pesawat, kotak cincin yang berbentuk seperti travel chest mini, kartu pos untuk menjadi buku tamu, tag koper untuk menjadi souvenir, sampai photo booth print yang berdesain airmail.
Untuk menambahkan kesan liburan, keduanya memilih konsep yang simple. Bisa dilihat dari dekorasi properti seperti buffet, bar yang dibuat DIY, meja yang hanya dihiasi dengan bunga dan lilin, hingga chalkboard sign. Well.. nggak hanya itu, Zara dan para bridesmaidsnya juga memakai sandal untuk menghiasi kakinya. Untuk Edmond dan groomsmen’snya, mereka memakai celana pendek!
Kemultikulturalan keluarga mereka terlihat dari upacara minum teh adat China dari Ibunda Edmond yang diadakan sebelum pesta pernikahan di Bali. Menambahkan adat Sri Lanka, mereka juga mengadopsi gaya after party ala Sri Lanka ke pesta mereka sendiri.
Selain dari tabungan yang sudah mereka persiakan, keseriusan Zara dan Edmond juga terlihat dari antusiasme mereka untuk bercampur tangan membuat berbagai properti dan kebutuhannya sendiri.
“Detil, dekorasi sampai undangan, buket bunga dan buttonholes, kotak cincin, tempat duduk, bar menu, tanda papan kapur, confetti cones, paddle fan sampai buku untuk anak-anak dibantu oleh keluarga dan teman-temanku.”
Pesta hangat yang dihadiri oleh keluarga dan teman dekat di Bali semakin intim ditemani dengan hujan rintik-rintik yang datang seiringan dengan mereka mulai berdansa ria. Untungnya, hujan datang seusai mereka makan malam dan tidak mengganggu prosesi pesta, malah menjadi teman manis seusai acara.
“Kita menikmati banget nari-nari di bawah hujan!”
Top 3 Vendors:
1. La Joya Ii Biu Biu Jimbaran
“PICnya sangat membantu dan juga enak diajak ngomong. Bahkan dia mau mengurus saya ditengah-tengah waktu liburannya dengan keluarganya. Pesta pernikahan kita nggak mungkin sukses kalau nggak ada dia!”
2. Rifan Wahyudi & Team Photographer
“Rifan dan team menangkap semua gambar dengan sempurna dan juga bercerita. Mereka juga membantu kita waktu bikin banana confetti cones dan menghias papan kapur kita.”
3. Bukit Vista – Wayana & Jing
“Wayana dan Jing sangat ngebantu kita untuk mengurus akomonasi para tamu dan membantu kebutuhan para tamu kita.”
4. Dijon Catering
“Makanannya enak banget. Dijon baik sekali membiarkan Celine dan timnya untuk menyajikan canapes untuk para tamu padahal belum waktunya. Bahkan saat waktu kerja mereka sudah selesai, mereka malah menyiapkan makanan lebih di mangkok untuk para tamu kita. Aku nyesel nggak nyobain semua makanannya!”
Tips untuk brides to be:
“Pasti akan ada hal yang keliru, tapi nikmatin aja. Memang seharusnya pernikahan kan sebuah perayaan yang menyenangkan. Pilih EO dan tim yang bisa dipercaya dan bisa dikontrol lewat inderamu yang lain saat kamu nggak bisa melihat langsung semuanya. Kalau kamu menginginkan pesta yang mahal dan jauh, jangan lupa pikirkan akomodasi para tamu, kecuali kamu menyediakan akomodasi mereka juga.”