Fenomena alam berupa pancaran cahaya di langit atau yang lebih kita kenal dengan sebutan Aurora memang sangatlah indah. Pemandangan ini hanya bisa kita lihat di daerah sekitar kutub utara atau kutub selatan, salah satunya di negara Iceland. Muriel selalu bermimpi sejak lama bahwa ia ingin menyaksikan Aurora secara langsung dan ia tidak pernah menyangka bahwa ajakan Damar untuk pergi ke Iceland melihat aurora menjadi hari yang tidak pernah ia lupakan karena Damar melamar dirinya di bawah pancaran aurora. Simak ceritanya ya, brides!

Damar dan Muriel pertama kali bertemu tahun 2012 di Belanda saat mereka kuliah S1 disana. Ketika itu Damar mengunjungi kakaknya yang juga tinggal di Belanda namun beda kota, tanpa sengaja kunjungannya hari itu mempertemukannya dengan Muriel yang memang tinggal satu lokasi dengan kakak Damar. Mereka pun berkenalan namun hanya sampai pada hari itu saja. Mereka tidak pernah berhubungan kembali sampai beberapa tahun lamanya. “Tiba – tiba dia menghubungi aku via Facebook untuk mengajakku ke Orchestra. Aku mengiyakan karena aku suka musik klasik. Dari situ kita mulai berkomunikasi. Dia bilang, pertama kali ketemu dulu, dia berjanji ke dirinya sendiri suatu hari nanti akan mengenalku lebih jauh. Tiga tahun kemudian dia menepati janjinya. Saat pendekatan, kami menemukan kalau kami punya satu mimpi yang sama yaitu ingin melihat Aurora secara langsung. Kami pun merencanakan untuk pergi ke Iceland,” cerita Muriel.
Dari awal Damar mendekati Muriel, mereka berdua sama – sama sudah tahu kemana hubungan mereka akan dibawa. Namun walaupun begitu, Muriel sama sekali tidak curiga bahwa akan ada lamaran dalam liburan mereka ke Iceland. Mereka berangkat kesana bersama dengan kakak dan adik Damar. Malam harinya Damar meletakkan SLR di luar ruangan untuk timelapse dan mengecek keberadaan aurora agar mereka tidak perlu kedinginan menunggu diluar. Jam satu pagi, Damar dengan semangat membangunkan Muriel karena ia berhasil menangkap cahaya aurora di langit. Damar mengajak Muriel untuk melihatnya secara langsung di luar. Muriel sempat membangunkan kakak dan adik Damar untuk ikut serta bersama mereka keluar. “Kami berdua berusaha membangunkan mereka untuk menyaksikan aurora bersama, namun mereka tidak bergeming. Jadilah kami pergi berdua. Sampai sekarang aku nggak tahu apakah itu terencana atau tidak. Suhu diluar sekitar minus 5 dan aku cuma pakai piyama karena aku pikir hanya keluar lima menit dari penginapan. Piyamanya memang berbalut celana dan jaket ski yang tebal sekali dan sepatu musim dingin yang berat namun tetap saja kami berdua sama-sama kedinginan dan menggigil. Sesampainya disana, aku cuma bisa bengong karena kagum melihat cahaya hijau itu. Aku berdiri membelakangi Damar yang sibuk menyetel timer di kameranya demi mengabadikan momen itu. Kemudian dia berlari dan berdiri disebelahku, dia berlutut dan memegang tanganku. Aku masih tidak sadar dengan apa yang terjadi sampe dia tanya ‘will you marry me?’ Air mataku mengalir tanpa aku sadar and i said yes lalu kami sesenggukan dibawah aurora. Setelah menangis sesenggukan dan cincin dipakaikan di jari, baru deh kami buru – buru lari masuk ke mobil. Brrrr!!” kenang Muriel bahagia.
Wah, benar – benar sweet proposal ya brides! We wish that your married life will be as sweet as your proposal Damar and Muriel!
Oia, pada saat liburan ke Iceland ini mereka juga sempat membuat video save the date berdua. Semoga ini menginspirasi para bride to be, ternyata membuat video sendiri juga bisa bagus dan akan lebih personal. Berikut link untuk melihat video save the date Darma dan Muriel.