Percampuran Adat Sunda dan Konsep Nasional di Sampoerna Strategic Square

By Friska R. on under The Wedding

Style Guide

Style

Traditional

Venue

Hall

Colors

Vendor That Make This Happened

Akad Nikah

Venue Masjid Jami Al-Huda Tebet

Event Styling & Decor Classy Tent Decoration

Photography Red White Photo

Bride's Attire Riny Suwardy

Make Up Artist Petty Kaligis

Pemandu Adat Sanggar Liza

Catering Mardika Catering

Seserahan Rose Arbor Seserahan

Wedding Organizer Perniq21

Resepsi Pernikahan

Venue Sampoerna Strategic Square

Event Styling & Decor Suryo Decor

Make Up Artist Fitri Liza

Catering Akasya Catering

Melanjutkan kisah cinta Adys dan Alga yang mengadakan lamaran Januari lalu, tanggal 8 Mei kemarin ini mereka sukses menggelar pesta pernikahannya di Masjid Al Huda, Tebet, Jakarta.

Seperti yang terjadi di acara lamaran di mana Alga lahir dari anggota keluarga yang banyak, keduanya melaksanakan resepsi dua kali, siang hari di masjid dan malam hari di gedung dengan adat yang sama, Sunda dan Betawi. Adat Sunda ditunjukan di akad nikah dengan menggunakan siger Sunda yang terlihat manis dan elegan menurut Adys.

“Aku baru tau kalau siger itu berat. Baru sanggulnya saja, leherku langsung pegal, ditambah siger langsung pusing. Bahkan, saat selesai acara aku langsung sakit kepala dan migren. Langsung aja aku keramas sekitar 1 setengah jam supaya rambutnya segar lagi untuk resepsi,” cerita Adys.

Tidak hanya dengan siger, adat Sunda-nya juga terlihat dari prosesi akad nikah yang ditandai dengan upacara adat sawer dari kedua orang tua yang diiringi oleh kidung serta Meulem Harupat atau membakar harupat dan Nincak Endog. Dalam prosesi saweran, isiannya yang berupa uang logam, beras, irisan kunyit tipis dan permen diletakan di dalam bokor. Saat kidung selesai dilantunkan, isi bokor ditabur dan di situlah waktu para tamu untuk ikut berpartisipasi memungut uang receh dan permen dalam saweran tersebut.

Dalam Meuleum Harupat, giliran Alga-lah yang memegang batang harupat yang dibakar dengan lilin menyala oleh Adys. Harupat yang sudah menyala tersebut dimasukan ke dalam kendi yang dipegang oleh Adys, diangkat, dipatahkan, lalu dibuang jauh-jauh. Menurutnya, prosesi ini melambangkan nasihat untuk Adys untuk mendinginkan hati dan pikiran suami dalam setiap menghadapi permasalahan dan juga untuk mereka berdua menyelesaikan masalah rumah tangga bersama.

Selanjutnya Alga menginjak telur di balik papan dan batang bambu muda yang dilanjutkan dengan pencucian kaki dari air kendi yang dilakukan oleh Adys. Menurut budaya, hal ini melambangkan pengabdian istri kepada sang suami.

Setelah prosesi adat yang panjang, keduanya melaksanakan prosesi Huap Lingkung atau suapan pasangan dari kedua orang tua dan suapan dari dan oleh Adys dan Alga untuk pasangannya. Dalam prosesi ini tersedia 7 bulatan nasi ketan kuning di atas piring yang saling menyuap melalui bahu masing-masing dan satu bulatan diperebutkan oleh keduanya untuk dibelah dua dan disuapkan kepada pasangan. Ini melambangkan suapan terakhir atau pemberian nafkah terakhir dari orang tua yang selanjutkan mereka harus mencari sumber kebutuhan hidup sendiri dan menandakan bahwa kasih sayang orang tua terhadap anak dan menantu itu sama besarnya.

Prosesi terakhir yang dilakukan adalah Pabetot Bakak di mana Alga dan Adys duduk berhadapan memegang paha ayam dan menarik sekuatnya hingga terbelah. Yang memdapatkan bagian lebih banyak harus membaginya dengan pasangan dengan cara menggigit bersama, melambangkan rezeki yang harus dinikmati dan dibagi berdua.

Untuk venue di malam hari, adat Betawilah yang ditonjolkan tema Nasional dengan dekorasi simple nan elegan. Dalam resepsi kedua ini keduanya memilih venue klasik yaitu Gedung Sampoerna yang telah membuat mereka jatuh hati dari pertama kali mencari venue.

“Itu benar-benar love at the first sight, ditambah lagi, vendor yang kita mau itu rekanan di Sampoerna.”

Pernikahan yang dipersiapkan selama 10 bulan ini diadakan tepat di saat long weekend, keduanya mengaku sempat khawatir banyak tamu yang berhalangan, naamun ternyata saat kirab berlangsungpun semua teman-teman Adys dan Alga sudah meramaikan venue, bahkan mereka ditemani oleh Glenn Fredly sebagai penghibur.

“Setelah acara lamaran, aku jadi suka dengerin lagu-lagu romantis untuk resepsi nanti. Aku suka bercanda sama Alga seandainya salah satu penyanyi bisa nyanyi di acara kita, salah satunya Glenn Fredly. Alga-pun nanggapin dengan bercanda bilang mau mendatangkan Celine Dion.”

Ternyata, Alga yang baru merencanakan untuk mengundang Glenn seminggu sebelum hari H dan bekerja sama dengan WO itu benar-benar membuat Adys dan keluarga kehabisan kata-kata karena terkejutnya karena Adys dan keluargapun baru tau bahwa Glenn Fredly akan meramaikan pernikahan saat mereka berdua sudah ada di pelaminan. “Alga itu benar-benar penuh kejutan dari awal proposal hingga hari H.”

Tips untuk para brides to be,

“Gunakan sosial media untuk pemilihan vendor dan baca reviewnya. Pilih yang benar-benar sreg jadi sejak satu minggu sebelum hari H nggak banyak beban pikiran karena yakin dengan vendor untuk menyerahkan semuanya kepada mereka.”