Pernikahan Percampuran Tiga Budaya ala Yuvie dan Ershad

By NSCHY on under The Wedding

Style Guide

Style

Traditional

Venue

Colors

Vendor That Make This Happened

Akad Nikah

Venue Balai Kartini

Event Styling & Decor Garda Dekorasi

Photography Why Moments

Bride's Attire Rumah Kebaya by Eva Pudjo

Make Up Artist Nani Nazeh

Wedding Organizer Promessa Weddings

Seserahan Abbey Event Styling

Resepsi Pernikahan

Make Up Artist Laode Yusuf

Lighting Orion Prolight

Wedding Entertainment Revis Entertainment

Website chat room banyak digunakan anak muda untuk menemukan jodohnya, salah satunya Yuvie dan Ershad. Mereka berkenalan melalui MiRC pada tahun 2005 dan sering berbincang intens melalui dunia maya. Setelah 9 tahun berbincang melalui dunia maya, tepatnya, tahun 2014 lalu mereka memutuskan untuk bertemu di Genki Sushi. Tak ada rasa awkward karena pada dasarnya mereka sudah saling mengenal cukup lama meski hanya lewat dunia maya saja.

“Setelah sembilan tahun kenal dan ketemu, nggak ada yang berbeda atau berubah dari yang kita kenal di dunia maya. Bahkan, setelah bertemu, kita jadi semakin ketemu berbagai kecocokan untuk saling mengisi.”

Pasalnya, Ershad adalah sosok lelaki yang tenang, sedangkan Yuvie cenderung tipe orang yang ceria. Di sisi lain, Ershad sangat menjunjung tinggi kerapihan, sedangkan Yuvie cenderung lebih berantakan dan ceroboh. Ya, semua kecocokan untuk saling mengisi ini membuat keduanya berkomitmen untuk menjalani hubungan yang serius.

Tak perlu proposal resmi, dari awal menjalani hubungan, keduanya mengaku sudah sama-sama menuju ke hal yang sama, yaitu membangun hubungan rumah tangga berdua. Mereka mengaku lebih fokus untuk mendiskusikan mengenai rumah tangga. Keseriusan mereka terlihat di saat umur hubungan mereka yang menginjak satu tahun, keduanya sudah saling mengenalkan keluarganya masing-masing.

Tak perlu waktu lama untuk keduanya mengikat janji sehidup semati, di umur hubungannya yang ke dua tahun, mereka memutuskan untuk menikah dengan mengikuti adat Jawa, Sunda dan juga Tionghoa dengann tema Pastel Chinoiserie yang dipenuhi dengan dekorasi ala Tionghoa, mulai dari payung-payung China, lampion, guci China hingga wallpaper tema Oriental.

Untuk adat Sunda terlihat dari prosesi Ngeyeuk Seureuh yang ia padukan dengan prosesi lamaran adat Tionghoa atau Sangjit. Prosesi Sangjit terlihat dari jumlah seserahan yaitu 16 yang jika dibagi dua menjadi delapan, yang dipercaya sebagai angka baik. Setelah akad nikah yang menggunakan pakaian adat Jawa Solo dengan riasan paes, Yuvie dan Ershad mengadakan prosesi Teapai dari adat Tionghoa yaitu dimana mereka melakukan prosesi minum teh dengan orang yang dituakan dan sudah menikah. Setelah itu, keluarga akan memberikan angpao atau hadiah yang Yuvie tempelkan ke badan Ershad dengan menyelipkannya ke kantong jas dan ditepuk-tepukan ke badan sambil berdoa untuk kelancaran rejekinya.

“Waktu dipaes aku sudah pasrah banget, banyakin doa dan dzikir sambil nikmatin semua prosesnya biar sadar kalau lagi jadi pengantin. Aku pesan ke Tante Nani untuk nggak mencukur aku sampai botak, untung Tante Nani baik banget, rambutku nggak dipotong sama sekali, alisku juga asli, nggak dicolek-colek namun hasilnya tetap sangat memuaskan!”

Selain pop up mahar dari Ershad yang dibuatnya dari cerita perjalanan panjang mereka yang unik, Yuvie sangat bersyukur bahwa ia masih bisa didampingi Ayahnya saat pernikahan, terutama saat momen antara Ershad dan Ayahnya saat ijab Kabul dan saat ayahnya membacakan doa dan nasihat untuk mereka berdua.

“Aku nggak nyangka papa tiba-tiba berpidato singkat di depan banyak orang untuk menasihati kami sekaligus menitipkan aku ke Ershad.”

Top 3 Vendor:

1. Garda Dekorasi

“Dari awal, aku sudah langsung berdiskusi dengan Pak Warsono selaku pemiliknya. Orangnya baik sekali dan langsung paham kemauan aku. Dia juga sabar banget dengan aku yang sangat detail dan suka berubah-ubah kemauannya. Bahkan saat aku tiba-tiba menghubunginya dan bilang mau mengadakan siraman di hall, ia berhasil membuatnya dengan sempurna. Mulai dari acara lamaran, pengajian, siraman, Sangjit dan Ngeyeuk Sereuh, Garda Dekorasi selalu memberikan kejutan, mulai dari jumlah bunga yang lebih banyak dari kemauan aku, dan dekorasi bunga yang jauh keren dari harapan aku. Aku puas banget dengan kerja Garda, timnya bekerja dengan rapih dan Pak War sangat kooperatif, sabar dan baik hati!”

2. Why Moments

“Aku pilih Why Moments mulai dari awal lamaran, pre wedding sampai hari H pernikahan karena mereka professional, helpful dan seru. Semakin ke sini, chemistry kita semakin terbentuk dan mereka sudah paham dengan angle kita dan nggak butuh waktu lama untuk ngarahin gayanya. Aku dan Ershad juga udah nggak canggung lagi difoto mereka karena rasanya sudah seperti teman. Bahkan dengan kemauan prewedding kita yang berlokasi di Melaka Malaysia dengan tema Old Shanghai 1920’s dan Peranakan dapat terwujud dengan sempurna, mulai dari pemilihan baju, lokasi dan juga ekspresi foto di masa tersebut, semuanya tergambar dengan jelas dan sesuai dengan masanya. Candid foto mereka juga sangat berkesan, nggak melewatkan satu momen pentingpun!”

3. Promessa Wedding

“Dari awal, diskusi kami berjalan lancar. Tama dan Andrika sangat membantu kita untuk mereview persiapan satu per satu agar nggak ada yang terlewat. Saat hari H, mereka super sigap, teliti dan tanggap yang membuat kita percaya dengan mereka. Pernah ada kejadian, setelah acara Akad Nikah, Ershad lupa membawa kopernya dan mereka siap sedia mencari koper Ershad tersebut dan langsung membawanya ke kamar pengantin. Bahkan, make up artistku sampai heran karena kebaikan dan kesopanan mereka. Tim WO ini nggak pernah memburu-buru kita karena waktu yang mepet, mereka hanya berkata halus, ‘sudah waktunya ya’ untuk mengingatkan ke acara berikutnya. Mereka membantu aku yang sangat control freak untuk tetap tenang.

Tips untuk brides to be,

“Komunikasi itu penting! Perhatikan setiap detail, apakah membawa kemajuan atau membawa masalah. Semua harus didiskusikan dengan pasangan, jangan sampai ada yang terlewat agar bisa saling mendukung. Pemilihan vendor juga harus berdasarkan chesmistry, nama besar nggak melulu menjamin kesuksesannya karena kunci utamanya adalah komunikasi yang baik dengan vendor. Pernikahan itu bukan ajang untuk membuat orang lain terkesan, tapi kebahagiaan pengantinlah yang terpenting. Jadi, buatlah pernikahan yang membahagiakan kalian ya! Saat hari H, senyum juga jangan pernah lepas!”