Pernikahan Adat India di Medan a la Tiva & Sanjaya

Setelah cerita lamaran Tiva dan Sanjaya 25 Oktober 2015 lalu, kali ini The Bride Dept akan membahas tentang pernikahan Tiva dan Sanjaya yang diadakan satu bulan setelah acara lamaran, tepatnya di tanggal 27 November 2015. Berhubung keluarga Sanjaya mayoritas berdomisili di Medan dan orang tua Tiva juga berasal dari Medan, oleh karena itu mereka memilih Medan sebagai tempat pelaksanaan acara pernikahannya.

Namun, karena Medan bukanlah tempat tinggal Tiva dan Sanjaya, mereka menemukan beberapa kesulitan dalam merencanakan pernikahannya, salah satunya untuk mengurus vendor yang semuanya harus diatur melalui e-mail.

“Untung kita banyak dibantu oleh keluarga yang tinggal di Medan. Untungnya juga kebanyakan vendor aku ambil dari yang berdomisili di Jakarta dan Bandung jadi beberapa bisa aku yang urus dari Jakarta.”

Karena keduanya berasal dari keturunan India, untuk pernikahan yang berlokasi di kuil dan gedung ini mengusung tema India, lengkap dengan konsep adatnya.

“Karena prosesi adat India itu lama, bisa makan waktu sekitar 3 jam, makanya karena untuk yang kurang paham dengan proses adat ini pasti bakalan boring, untuk teman-teman kita ajak ke resepsi saja.”

Untuk prosesi adat India, Tiva dan Sanjaya mengadakan Parisam atau Tunangan, lalu ada pemakaian kunyit yang dilakukan dua hari sebelum Akad Nikah yang juga jadi dimulainya pingitan kedua calon pengantin. Sedangkan semalam sebelum Akad Nikah diadakan acara pemakaian Henna dengan acara tari-tarian dan makan di rumah.

Dalam adat India, pakaian Saree dan pakaian Akad Nikah baru diberikan satu malam sebelum acara, tepatnya pada saat pemakaian Henna yang diantarkan langsung oleh keluarga Sanjaya.

“Pembelian Saree memang dilakukan oleh keluarga pria, tapi sesuai dengan kebiasaan, aku ditanya mau warna apa dan aku memilih merah untuk Saree akan nikah sedangkan untuk resepsinya menyesuaikan saja.”

Bagi Tiva, walaupun tamu saat resepsi kebanyakan tamu nasional, tapi mereka bisa menyaksikan dan menikmati tarian India yang dibawakan oleh Madan Ustav Singapore.

“Aku pikir karena acaraku di luar kota, teman-temanku kemungkinan besar nggak hadir. Tapi ternyata, lima-limanya bisa hadir dan bahkan mau ikut berepot-repot dan memakai baju Saree untuk yang pertama kalinya.”

Top 3 vendor:

1. Rufous Events Organizer

“Mas Dion dan tim bener-bener ngurusin semuanya dari yang hal kecil sampai besar, pokoknya aku Cuma tau beres. Bahkan, mereka masih perhatiin aku untuk istirahat dan cepat berkolaborasi dengan fotografer. Bahkan, karena 4 vendor aku datang dari luar Medan, semuanya diurus oleh tim Mas Dion, mulai dari akomodasi dari bandara, penginapan, bahkan jadwal latihan dan juga hingga kembali ke kota masing-masing.”

2. Owlsome Project

“Aku beruntung banget bisa difotoin langsung sama Mas Vega-nya dan aku suka banget sama semua hasil fotonya. Dari awal aku meeting dengan Mbak Heny, itu udah welcome banget, bikin aku nyaman dan percaya sepenuhnya. Album foto aku selalu dicari-cari sama keluarga dan tamu karena katanya nggak bosen liat hasilnya.”

3. Hotel Santika Premier Dyandra

“Lokasinya strategis, kateringnya enak dan memuaskan. Ballroom-nya cukup menampung 700-1000 tamu sesuai undanganku. Walaupun meeting hanya melalui telepon, tapi untungnya nggak ada miss komunikasi dan semuanya berjalan lancar.”

Tips untuk para brides to be,

“Untuk calon pengantin yang mau menikah di luar kota, jangan panik dan khawatir walaupun vendornya nggak seberagam dan sebanyak di Jakarta. Tapi, di setiap kota pasti ada yang bagus dan cocok untuk kamu. Sesuaikan juga semuanya dengan budget, pilih yang sesuai. Walau sederhana, tapi bisa tetap keliatan maksimal kalau diberikan ke tangan yang professional. Jangan lupa juga pilih vendor yang udah kamu rasa sreg. Temui dulu beberapa sampai kamu menentukan. Karena EO sangat membantu, makanya harus cari yang paling klik.”