Pernikahan Adat Jawa Deta dan Prima

By Ikke Dwi A on under The Wedding

Style Guide

Style

Traditional

Venue

Hotel

Colors

Vendor That Make This Happened

Siraman

Event Styling & Decor Gaia Nata Slaras

Photography Fotologue

Videography AA Foto

Make Up Artist Yoga Septa

Pemandu Adat Tari Donolobo

Kebaya Vera Kebaya

Catering Dwi Tunggal Citra

Wedding Organizer Tia Monica

Midodareni

Event Styling & Decor Gaia Nata Slaras

Photography Fotologue

Videography AA Foto

Make Up Artist Yoga Septa

Pemandu Adat Tari Donolobo

Kebaya Vera Kebaya

Catering Dwi Tunggal Citra

Wedding Organizer Tia Monica

Akad Nikah

Venue The Ritz-Carlton Mega Kuningan

Event Styling & Decor Gaia Nata Slaras

Photography Fotologue

Videography AA Foto

Bride's Attire Sanggar Griyo Notoredjo

Groom's Attire Sanggar Griyo Notoredjo

Make Up Artist Adi Adrian

Pemandu Adat Sanggar Tien Santoso

Catering The Ritz-Carlton Mega Kuningan

Wedding Organizer Tia Monica

Wedding Reception

Venue The Ritz-Carlton Mega Kuningan

Event Styling & Decor Meriah Decor

Photography Fotologue

Videography AA Foto

Lighting Uplight Project

Bride's Attire Sanggar Griya Notoredjo

Groom's Attire Sanggar Griya Notoredjo

Make Up Artist Adi Adrian

Pemandu Adat Tari Donolobo

Catering The Ritz-Carlton Mega Kuningan

Wedding Entertainment Red Velvet Entertainment

Invitation Eimondo Card

Wedding Organizer Tia Monica

Pernikahan adat Jawa Deta dan Prima yang akan The Bride Dept ulas hari ini sangat menarik karena memiliki berbagai sentuhan modern yang tidak mengurangi nilai sakral dari prosesi adat itu sendiri. Deta dan Prima ternyata juga memiliki cerita-cerita menarik selama persiapan pernikahan yang bisa brides-to-be lainnya jadikan pembelajaran juga, salah satunya adalah agar tetap tenang dan tidak panik meskipun ada hal yang berjalan tidak sesuai dengan keinginan. Mau tahu cerita lengkapnya? Yuk, kita simak sama-sama cerita pernikahan Deta dan Prima!

Bermula dari ingin mempersiapkan pernikahan dengan tidak terburu-buru, Deta dan Prima telah memesan wedding venue sejak jauh-jauh hari. Tidak tanggung-tanggung, mereka memesannya 1,5 tahun sebelum menikah! Sayangnya, venue pilihan mereka mengalami kebakaran hanya beberapa bulan sebelum mereka menikah. Kebakaran tersebut juga mengharuskan adanya renovasi. Apakah Deta dan Prima lantas menjadi panik? Pastinya. Keduanya mencoba mencari venue baru yang masih tersedia pada tanggal pernikahan yang mereka inginkan, namun pencarian mereka sia-sia karena hampir semua wedding venue sudah penuh.

Setelah menyepakati untuk memajukan pernikahan seminggu lebih awal, keduanya pun memutuskan untuk menjadikan The Ritz-Carlton Mega Kuningan sebagai venue yang baru. Pernikahan Deta dan Prima harus dimajukan karena sudah tidak ada wedding venue yang tersedia pada tangal pernikahan yang mereka telah tentukan sebelumnya. “Aku sadar bahwa vendor dan budget pasti berubah, tapi untungnya hampir semua vendorku masih bisa ganti tanggal. Kebetulan banget mereka masih available untuk tanggal pernikahanku yang baru. Sejak sepakat untuk pindah venue, kami jadi sering bolak-balik ke The Ritz-Carlton Mega Kuningan karena ada beberapa vendor yang perlu mengecek langsung,” cerita Deta.

Pernikahan adat Jawa Deta dan Prima rupanya datang dari permintaan ibunda Deta. Bagi Deta, ia dan Prima memanfaatkan kesempatan ini untuk mampu memahami adat Jawa lebih dalam, apalagi keduanya dibantu oleh Ibu Tari Donolobo selaku dukun manten. “Aku dan Prima memang ada darah Jawanya, tapi kami ngga paham urutan prosesi pernikahan adat Jawa dan makna-maknanya hehe. Banyak banget yang harus kami pelajari, tapi karena ini momen yang hanya terjadi sekali seumur hidup, jadinya seneng-seneng aja sih. Sekarang aku jadi paham mengenai Siraman, Midodareni, Panggih, dan lainnya,” ungkap Deta. Deta juga bercerita bahwa ia memang menginginkan untuk menikah dengan rias Solo Basahan, karena orang tuanya dulu menikah dengan rias Solo Basahan. “Dari dulu aku penasaran pengen pake dodot dan paes Solo Basahan. Prima awalnya ngga mau pake dodot. Aku jelasin ke dia bahwa pake dodot itu cuma bisa pas nikah, cuma sekali seumur hidup. Akhirnya dia mau deh.”

Berbeda dengan pernikahan adat Jawa pada umumnya yang didominasi oleh unsur kayu berwarna cokelat, pernikahan Deta dan Prima didominasi oleh warna-warna cerah yang memberikan sentuhan modern, seperti fuchsia, ungu tua, shocking pink, dan hijau. Pelaminan pun didominasi warna champagne dan krem yang terkesan modern.

Dalam pernikahan adat Jawa ini, prosesi Panggih menjadi prosesi favorit Deta. “Maknanya banyak dan persiapannya juga cukup memakan waktu. Aku dan Prima sampai harus latihan Panggih dulu,” jelas Deta. Lucunya, meskipun ia dan Prima sudah latihan sungkeman, lempar sirih, dan suap-suapan, ia dan Prima malah lupa urutannya pada hari H. “Kami malah jadi saling mengingatkan selanjutnya harus apa, berikutnya gimana, dan seterusnya hahaha.”

Suasana yang hangat dan penuh tawa juga berlangsung saat bubak kawah. Adik laki-laki Deta yang ditugaskan untuk memikul berbagai peralatan dapur rupanya tidak mengetahui tugasnya hingga saat bubak kawah akan berlangsung. Usahanya untuk menahan agar peralatan yang dipikulnya tidak ditarik-tarik secara bebas oleh para ibu-ibu tamu undangan mengundang gelak tawa yang mencairkan suasana.

Deta juga bercerita mengenai momen yang berkesan sekaligus membuatnya merasa deg-degan, yaitu mengenai dodotnya yang diduga kurang bahan. “Sampai ada omongan akan dijahit di Mal Ambassador, lho! Untungnya, setelah pihak sanggar melakukan pengecekan, ternyata masih ada kain dodot yang bisa dipasangkan. Aku sempet khawatir ngga jadi pake dodot, untungnya pake juga akhirnya,” kenang Deta.

Dengan pernikahan berskala besar ini, Deta mengatakan bahwa ia sangat terbantu oleh keterlibatan keluarga besar dan juga kehadiran WO. Tidak hanya itu, Prima juga berperan cukup banyak dalam persiapan pernikahan. “Aku dan Prima berbagi tugas dalam follow up vendor. Prima kebagian untuk follow up vendor yang dia pahami, misalnya wedding band, MC, undangan dan souvenir. Aku yang follow up sisanya. Prima juga selalu siap kalau aku minta ditemani ketemu vendor.” That’s a great teamwork, don’t you think, brides?

Sebelum menutup wawancaranya dengan The Bride Dept, Deta memberikan beberapa tips persiapan pernikahan yang perlu kamu simak:

Pertama, persiapan pernikahan pasti ada aja cobaannya. Tetaplah sabar dan jangan terlalu pusing mikirinnya. Banyak-banyak doa dan tetaplah kompak dengan pasangan untuk cari solusi dan saling membantu.

Kedua, carilah vendor yang reliable dan komunikatif agar tidak merepotkan dan membuat deg-degan saat sedang diburu waktu. Jangan terlalu banyak membandingkan vendor, nanti pusing hehe.

Ketiga, jangan takut untuk menuangkan ide kreatif kamu ke dalam tema pernikahan, tapi juga jangan terlalu demanding karena bagaimanapun juga, pernikahan adalah acara dua keluarga. Apapun yang kamu putuskan haruslah berdasarkan persetujuan keluarga.

Saat ditanya mengenai top 3 vendors yang ia pilih, Deta memberikan top 6 vendors:

  1. The Ritz-Carlton Mega Kuningan

Tim marketingnya ramah, helpful, dan bekerja dengan sangat profesional. Rasanya seperti memiliki WO tambahan, karena kami juga dibantu menghubungi vendor-vendor lainnya. Kualitas dan tampilan makanan dan minumannya juga ngga usah diragukan lagi.

  1. Ibu Tari Donolobo dan Ibu Indra Bambang

Ibu Tari, Mas Heksa, dan Ibu Indra Bambang bener-bener baik banget. Mereka siap menemui kami untuk diskusi di mana saja. Aku juga suka banget paes Ibu Tari karena warna hijaunya tidak terlalu mencolok.

  1. Gaia Nata Slaras

Hasil dekorasinya di luar ekspektasiku dan mereka bisa mewujudkan apa yang aku dan Prima mau. Mereka juga sangat komunikatif dan ngga pelit bonus hehe.

  1. Fotologue dan AA Foto

Kecekatan dua vendor ini dalam mengambil momen-momen penting ngga usah diragukan lagi ya. Pendekatan mereka ke keluarga dan panitia juga bagus.

  1. Uplight Project

Meskipun aku menghubungi Mas Reiza secara mendadak dan meeting juga hanya sekali, Mas Reiza bisa mewujudkan apa yang aku dan Prima mau. Suka banget sama hasilnya! Mereka juga kerja samanya bagus dengan Meriah Decor.

  1. Adi Adrian

Suka banget sama hasil makeup-nya Mas Adi yang pas banget untuk pengantin Jawa.