Vendor That Make This Happened
Venue Villa Phalosa
Event Styling & Decor It's True Wedding
Photography MORDÈN
Photography Kevin Kama
Make Up Artist Aby Salam
Hair Do Make Up Team by kiranafary
Bride's Attire Akad by Vera Anggraini
Groom's Attire Akad by BOH
Bride's Attire Recepstion by BOH
Groom's Attire Wong Hang Tailor
Jewellery & Accessories Ayyara
Catering Oma Thia's Catering Bali
Wedding Cake THE HARVEST
Wedding Cake Dough Darlings
Master of Ceremony Aggy Rachmawati
Wedding Entertainment GLO Band Bali
Wedding Organizer DEAR BRIDE Wedding Planner
Souvenir Wondrousgiftandfavor
Invitation Tapestry Invitation
“Waktu pertama kali kenal saat SMA berat Alhan masih 115kg, nggak disangka ternyata kami ketemu lagi pas kuliah. Kebetulan kami menjalani pendidikan kedokteran bersama selama tujuh tahun lamanya (disini Alhan sudah turun jadi 78 kg), tapi kita hanya temenan aja. Suatu waktu, teman dekat kami memiliki ide untuk menjodohkan kami. Akhirnya setelah 21 hari pacaran, Alhan mengajakku nikah, dan aku pun langsung setuju!” cerita Nadia mengenai kisah perjalanannya.
Untuk menjaga privasi, Nadia dan Alhan menyimpan cerita bahagia lamarannya sendiri, dan sengaja mengejutkan para tamu undangan pernikahan dengan langsung menyebarkan undangan ke rumah masing-masing.
Nadia dan Alhan sama-sama datang dari keluarga multikultur, keluarga Nadia merupakan perpaduan keluarga Palembang, Jawa dan Cina, sedangkan Alhan berdarah Padang, Sunda dan Makassar. Untuk menjadi benang merah yang menyatukan semuanya, mereka memutuskan untuk menggunakan adat Jawa di acara pernikahannya.
“Kita menggunakan busana tradisional saat akad untuk menghargai keluarga dan juga leluhur, karena kapan lagi pakai busana adat kalau bukan saat momen pernikahan? Kapan lagi pakai busana adat Jawa di Bali?” cerita Nadia.
Bali menjadi tautan hati Nadia dan Alhan untuk mengucap janji suci mereka, selain venue-nya yang indah, mereka juga menyempatkan momen tersebut untuk berlibur dengan keluarga besar. Namun tentunya, karena Alhan kerja di Bogor dan Nadia kerja di Lombok, mempersiapkan pernikahan di Bali bukanlah hal yang mudah. Untungnya, setiap 3 bulan, mereka menyempatkan diri untuk bertemu di Bali, mengurus semuanya.
“Untuk dekorasi, kita percayakan sepenuhnya kepada vendor kita, tapi dengan permintaan untuk meminimalisir sentuhan warna merah muda, dan menggunakan maroon sebagai warna utama saat resepsi, yang pas dengan jas Alhan. Sedangkan, untuk akad, kita menggunakan dominasi warna hijau, emas, putih dan cokelat. Saat H-7 juga keluarga memutuskan untuk menambahkan tenda transparan, karena curah hujan di bulan itu lagi tinggi.”

Berbicara soal cerita unik menjelang pernikahan, Nadia dan Alhan justru lupa membeli cincin, “kita benar-benar lupa kalau harus ada cincin”, alhasil, di H-7 tersebut, mereka harus berburu-buru mencari dan membeli cincin pernikahan yang tepat. Selain itu, momen foto pre wedding yang mereka lakukan di luar negeri dan saat musim dingin, “kita cuma pakai baju minim!” cerita Nadia.


Bagi Nadia, momen yang paling berkesan di momen pernikahannya adalah saat Alhan menyanyikan sebuah lagu untuknya, karena itu adalah kali pertama Alhan mengeluarkan suara aslinya di depan dirinya, dan di depan publik.
Top 4 vendor:
1. Studio Boh
“Awalnya hanya gaun pernikahan dan veil aja, tapi akhirnya, sepatu, beskap, baju mama dan adikku pun dibuat di Studio Both juga! Hasil dan harganya sangat sesuai!”
2. Morden.co
“Ini vendor yang dari awal kita perjuangin, kita menyesuaikan tanggal demi vendor ini. Selain itu, mereka juga menyediakan Paket Pernikahan Bali untuk memudahkan transportasi kita. Hasil foto dan videonya juga super!”
3. Aby Salam
“Vendor ini yang udah berhasil membuat aku terlihat sangat menawan di hari pernikahanku. Sebelumnya, Aby juga jadi make up artist di wisuda pertamaku, jadi dia udah tau karakter dan riasan yang cocok untuk mukaku.”
4. Its True Wedding
“Vendor dengan dekorasi rustic, cantik dan unik!”
Tips untuk brides to be:
“Siapkan secepat dan seteliti mungkin supaya nggak keteteran menjelang hari H. Kemudian, buatlah checklist. Ketiga, nggak perlu ingin yang terlalu sempurna, cause no matter how much money you will spend, ada aja netizen yang nyinyir. Terakhir, pilih vendor yang sesuai dan pas dengan budget, jangan terlalu maksa dan jangan terlalu downgrade.”