Pernikahan Adat Palembang Modern di Hotel Dharmawangsa Jakarta

By Vonika on under The Wedding

Style Guide

Style

Traditional

Venue

Hall

Colors

Vendor That Make This Happened

Akad Nikah

Venue Dharmawangsa Hotel

Event Styling & Decor Stupa Caspea

Photography Why Moments

Make Up Artist Irwan Riady

Hair Do Vienna Gallery

Bride's Attire Didi Budiardjo

Jewellery & Accessories Vienna Gallery

Wedding Organizer Artea Organizer

Others Dina Vahada (Mom's Attire)

Wedding Reception

Venue Dharmawangsa Hotel

Event Styling & Decor Stupa Caspea

Photography Why Moments

Make Up Artist Irwan Riady

Hair Do Sanggar Sukainah Sriwijaya

Bride's Attire Sanggar Sukainah Sriwijaya

Groom's Attire Sanggar Sukainah Sriwijaya

Wedding Organizer Artea Organizer

Others Dina Vahada (Mom's Attire)

Invitation Amaru Indonesia

Masih ingat dengan pasangan yang hobinya gemar sekali travelling ke pulau-pulau di Indonesia? Ya, benar sekali. Mereka adalah Cindy dan Widi yang prosesi lamarannya pernah kami feature juga di sini. Nah, sekarang, keduanya sudah resmi menjadi sepasang suami istri, brides. Cindy bercerita, dia dan Widi sepakat untuk menggelar pernikahan adat Palembang di Hotel Dharmawangsa Jakarta. Dalam mempersiapkan pernikahannya itu, mereka membutuhkan waktu sekitar 10 bulan. “Aku sama Widi benar-benar mencari vendor bersama-sama yang cocok dan click sama kita. Karena kita percaya jika sudah cocok dengan vendor tersebut, ritme menuju sampai hari H juga akan lancar dan seru,” ujar Cindy.

Cindy mengaku, tantangan terbesarnya dalam mempersiapkan pesta pernikahan ini adalah jarak. Kebetulan sebelum lamaran, Cindy fokus di Palembang dan sering mondar-mandir ke Jakarta untuk mengurus pernikahan adat Palembang-nya. “Meskipun begitu, alhamdulillah semua berjalan dengan baik dan lancar,” tambah Cindy.

Dalam pesta pernikahannya ini, Cindy tetap menggunakan adat Palembang seperti prosesi lamarannya kemarin. Hal ini disebabkan karena dia berasal dari Sumatera Selatan dan ingin sekali melestarikan adat tersebut. “Menurut aku, dari seluruh rangkaian prosesi adat Palembang, yang menjadi terfavorit dan penuh arti, yaitu prosesi sirih panyapo. Karena pada prosesi ini suami memberikan istri sirih dan istri harus mencicipi rasa sirih tersebut. Walaupun rasa sirih agak pahit, tetapi istri diharuskan selalu menjawab enak. Arti dari prosesi ini, yaitu meskipun dalam keadaan susah ataupun senang, istri harus menerima apapun yang suami berikan dan selalu tetap bersyukur,” jelas Cindy.

Pada prosesi adat Palembang, ada bagian di mana mempelai wanita harus menari Tari Pagar Pengantin dan Cindy pun melakukan itu. Karena menari tarian tersebut adalah salah satu impian Cindy ketika menikah kelak dan itu terkabul. Arti dari tarian itu pun sangat dalam, yaitu meminta izin dan doa restu kepada orang tua untuk melepas masa lajangnya.

Proses latihan Tari Pagar Pengantin ini diakui Cindy hanya 3 kali latihan dalam 1 minggu saja. Hal ini dikarenakan dia harus dipingit di Palembang dan baru ke Jakarta 1 minggu sebelum hari H pernikahan. “Tetapi aku sangat bersyukur karena pengajar dari Sanggar Sukainah Sriwijaya adalah anak yang menciptakan Tari Pagar Pengantin tersebut. Jadi, aku sangat exicted dan cepat sekali hafal gerakannya,” tambah Cindy.

Tema dari pernikahan Cindy dan Widi adalah Palembang Garden Modern. Meskipun dekorasinya nuansa taman, tetapi tetap match dengan baju Aesan Gede yang mereka kenakan. Sehingga Cindy dan Widi terlihat seperti Kerajaan Sriwijaya yang modern. Selain nuansa Palembang, ternyata Cindy dan Widi juga menyelipkan unsur Jawa pada dekorasinya. Hal ini dikarenakan Widi memiliki keturunan Solo dan mereka menginginkan setiap daerah asalnya, tetap hadir di pesta pernikahan. “So, dekorasinya ada unsur batik Jawa-nya dan foto pre-wedding kami juga pakai baju adat Solo. We combine our culture in the same time and it works! Mbak Eka dari Stupa Caspea bisa menyulap dekorasinya jadi super elegant and beautiful,” tutur Cindy.

Selama acara pesta pernikahan berlangsung, Cindy dan Widi mengaku memiliki momen paling memorable. “Momen paling memorable adalah ketika adiknya Widi menyumbangkan lagu “The Prayer” untuk kita. Aku sama Widi terharu sekali dikasih kado khusus seperti ini. Selain itu, tante dan sepupu Widi juga ikut menyumbangkan lagu. Wah, surprise sekali. Mereka sampai latihan khusus demi tampil di pesta pernikahan kami ini,” ucap Cindy sambil mengenang.

3 vendor favorit Cindy dan Widi.

1. Stupa Caspea
Amazing! Selalu puas sama hasil karya dari Mbak Eka. Simple, elegant and always beautiful. Never failed and very recommended!

2. Artea Organizer
Mbak Akte, Mbak Ria, dan crew sangat membantu kita sekali. Koordinasi bersama keluarga dan panitia lainnya juga berjalan dengan baik,  sehingga acara bisa berjalan dengan lancar dan teratur.

3. Irwan Riady
Magical hands by maestro memang tidak pernah salah. Beruntung sekali bisa di make up sama Mas Irwan yang super humble. He’s very detail and he makes me so beautiful on my wedding day.

Sebagai penutup, Cindy dan Widi juga memberikan tips untuk brides-to-be dalam mempersiapkan pernikahan, loh! Yuk disimak tips berikut ini.

“Rencanakanlah secara baik dan jangan pernah dadakan dalam mempersiapkan apapun. Kalau perlu, buatlah Plan B. Jangan takut untuk libatkan pasanganmu, karena saran dari pasangan bisa membantu kita, loh. Yang paling penting adalah berdoa dan dengarkan wejangan orang tua sebelum nikah. Percayalah, ini sangat mempengaruhi kelancaran pernikahan kita.”