Pernikahan Adat Sunda ala Gya dan Tarra

By Friska R. on under The Wedding

Style Guide

Style

Venue

Colors

Vendor That Make This Happened

Resepsi Pernikahan

Venue Bumi Sangkuriang

Event Styling & Decor Topio Creative

Photography Owlsome Project

Bride's Attire Svarna by IKAT Indonesia

Make Up Artist Oma Derry

Negara kita sungguh kaya dengan adat istiadat dan budaya lokalnya. Salah satu cara untuk melestarikan kebudayaan tersebut adalah dengan menyelenggarakan pernikahan secara adat istiadat leluhur kita. Hal ini pula yang dilakukan oleh Gya dan Tarra saat hari istimewa mereka.

Pernikahan Gya dan Tarra digelar menggunakan adat Sunda. Konsep pernikahan adalah tradisional dengan nuansa tempo dulu. “Lagu-lagu yang dimainkan oleh Terrence & Friends dan Diskoria pun semua lagu Indonesia, dan tidak ada lagu Barat, semua lagu tahun 1960-1990an. Lalu selain stall makanan, kita juga menyediakan angkringan untuk jajanan Bandung seperti kue cubit, gulali, surabi, cilok dan lainnya,” ujar Gya.

Dekorasi pernikahan dibuat simpel dengan dominasi warna putih dan gading. Mereka juga menyediakan picnic table agar semua tamu undangan bisa lebih nyaman. Untuk mendukung konsep tradisional, Gya menghadirkan banyak ornamen batik termasuk di pelaminan. “Saya dan Tarra sepakat kalau pernikahan, ingin yang simpel dan sederhana saja,” tambah Gya.

Gya tampil mengenakan kebaya klasik dengan potongan simpel. Model kebaya yang dipilih Gya ini sangat timeless dan membuat Gya semakin terlihat anggun di hari pernikahannya. Dari awal memang Gya menginginkan untuk memakai busana adat Sunda yang berwarna putih. “Kebaya ini dirancang oleh Mas Didiet Maulana. Mas Didiet dapat mewujudkan keinginan saya dan Tarra. Mas Didiet paham betul apa keinginan kita. Jadi untuk baju sampai sepatu saya dan Tarra, kita percayakan semua ke Mas Didiet,” cerita Gya.

Begitu banyak hal berkesan yang Gya rasakan saat hari H. Namun Gya merasa highlight dari pernikahannya adalah ketika Ijab Qabul, mulai dari Gya turun dari tangga dan melihat Tarra sudah menunggu di meja akad hingga Ijab Qabul diikrarkan.

Gya mengaku tidak dapat memilih top 3 vendor favoritnya karena bagi Gya semua vendor telah bekerja dengan baik secara memuaskan. Terakhir, Gya memberikan tips untuk brides to be yang akan menikah dalam waktu dekat, “Pertama tentukan konsep dari awal, budgeting, pilih vendor. Lalu kalau ada perbedaan pendapat dengan pasangan atau keluarga, belajar mengalah dan cari jalan tengah. Menurut kami, pernikahan itu tidak selalu harus mewah dan megah. Cukup sederhana dan sesuai dengan keinginan. Jangan pedulikan apa kata orang lain karena yang penting itu pasangan dan keluarga kita. Oh iya, tidak perlu selalu pilih vendor yang lagi hits, yang penting cocok dan nyaman untuk kita.”