Pernikahan dengan Konsep Middle Earth: Sista dan Rekha

By Rebebekka on under The Wedding

Style Guide

Style

Venue

Restaurant

Colors

Vendor That Make This Happened

Resepsi Pernikahan

Venue Remaja Kuring

Event Styling & Decor Bantu Dekor

Photography Numoto

Bride's Attire Putrila

Make Up Artist Agustine Gozali

Jewellery & Accessories Crown: Ryo Amantjik

Invitation Rekhaza

Wedding Entertainment Citra Winitya

Master of Ceremony Danang The Comment

Souvenir The Green Couples

Wedding Organizer Marry for Love

Apa jadinya jika pasangan pecinta film dan karakter menikah? Pernikahannya menjadi sangat unik dan mengesankan. Seperti pernikahan Sista dan Rekha yang mengusung film Game of Thrones dan Lord of The Rings sebagai konsep dan tema dalam pernikahan mereka. Setiap detail dalam acara pernikahan mereka membuat tamu yang berdatangan terkagum – kagum terutama untuk pecinta dua film tersebut.

Sista merupakan adik kelas Rekha di kampus Binus. Sejak pertama melihat sang kakak senior, sebenarnya Sista sudah jatuh hati namun masih malu untuk berkenalan. Hingga dua tahun kemudian, salah seorang teman Sista berinisiatif mengenalkan Sista kepada Rekha pada suatu acara di kampus. Melalui perkenalan itu, mereka ternyata semakin dekat dan akhirnya berpacaran. Pacarannya cukup lama loh brides, enam tahun! Sampai akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. Sista mengaku bahwa mereka memang bukan tipe pasangan yang romantis. Sehingga ketika merencanakan untuk menikah, tidak ada sweet proposal seperti pasangan kebanyakan. “Waktu itu memang lagi diskusi serius soal kehidupan and we decided to get married to bring ourselves closer to Allah,” ujar Siska.

Awalnya Sista dan Rekha ingin memilih Star Wars sebagai tema pernikahan mereka. Akan tetapi karena mereka mengadakan pernikahan dengan konsep outdoor di sore hari, mereka khawatir lightsaber jadi tidak kelihatan. Akhirnya mereka mengubah konsep mereka menjadi middle-earth theme.

“Kita berdua itu semacam movie or character freak, dari dulu kita juga suka koleksi mainan dan buku. Pas saat itu juga kita lagi tergila-gila sama Game of Thrones, jadilah kita mashup. Orang tua kita untungnya memang sudah mengerti anak-anaknya, hahahaha. Awal-awal sih sempat ada perdebatan karena mereka belum kebayang jadinya gimana kan, tetapi di luar itu mereka sangat mendukung dan membebaskan kita berdua. Lagipula secara kostum, konsep Game of Throne ini baju – bajunya mendekati budaya tradisional India, dari situ kita membujuk orang tua kita kalo hasilnya nanti tidak akan aneh-aneh. Justru setelah mereka lihat hasilnya di hari H, mereka sangat senang karena banyak sekali orang yang suka,” jelas Sista.

Untuk akad nikah, Sista memilih nuansa rerumputan hijau dengan memasang karpet rumput artificial di area meja akan nikah. Sedangkan untuk resepsi mereka memilih pohon dan ranting sebagai nuansa dekorasinya.  “Kalau untuk resepsi, sebenernya ide dari kita berdua adalah Elven Wedding Decoration jadi lebih ke pohon dan ranting, instead of full of flower, tapi biar lebih mudah jadi dikombinasikan dengan nuansa rustic. Untuk musik kita juga dari awal tidak mau pakai band dengan penyanyi namun kita menghadirkan DJ Citra yang memutar lagu – lagu middle earth dan chill lounge. Satu lagi yang mendukung yaitu kita bawa pedagang telor gulung yang biasa ada di SD untuk jadi salah satu pondokan. Wah ternyata banyak banget peminatnya! Bisa dicoba juga buat para calon pengantin tuh, sekalian bagi-bagi rezeki ke pedagang kecil,” kata Sista bersemangat.

Satu hal yang paling seru dan menjadi pusat perhatian dalam pernikahan Sista dan Rekha adalah kostum yang mereka kenakan serta detail – detail ornamen yang mendukung tema mereka. Hebatnya lagi mereka berdua yang mendesain dan mengerjakan semuanya itu. Mulai dari memikirkan konsep, membuat desain kostum, beli bahan, custom crown, printing dan lainnya dikerjakan oleh mereka berdua!“Bahkan jubah dan tongkat para groomsmen juga kita DIY. Kita buat dari tongkat pramuka. Belum lagi mencari printilan semacam kuping elf, sepatu dan aksesoris kostum kita berdua juga yang cari. Tantangannya adalah mendapatkan semua yang cocok dan mengerti sama yang kita mau serta biayanya terjangkau. Alhamdulillah itu semua tercapai,” kenang Sista bahagia.

“Yang paling berkesan saat kirab masuk karena disitu kita diiringi oleh groomsmen yang berperan sebagai Acolytes of Citadel (dari Game of Thrones). Mereka pakai robe dan tongkat yang jalan duluan di depan plus lagu pengiringnya adalah lagu pilihan kita berdua sebagai penggemar Hans Zimmer yaitu Chevaliers de Sangreal (OST The Da Vinci Code). Dengerin deh bikin merinding! Yang kedua adalah bouquet toss kita bukan bunga, tapi anak panah! Yap, Rekha memanah dari seberang pool. Yang mendapat anak panahnya dapet doorprize. Yang ketiga yaitu 360 phobooth yang belum biasa di pernikahan di Indonesia,” jawab Sista saat ditanya tentang highlight dari pernikahan mereka.

Tidak lupa Sista juga memberi tips untuk pada brides to be : “Cuma satu sih, tidak ada yang tidak bisa. Selama kita punya semangat, doa dan niat positif, semuanya pasti dikasih jalan sebesar apapun tantangannya. Oh iya, ikhlasin saja untuk semua yang sudah terjadi walau semua yang dimau belum tercapai.”

Top 3 Vendor Favorit Sista :

1. Ryo Amantjik (crown artist)

“Ketemu dia itu tidak sengaja. Awalnya aku mau coba bikin sendiri crown aku dan butuh material yang biasa dibikin sama anak Cosplay. Nah belinya di dia, pas lihat socmednya dia, kok dia bisa bikin macem-macem juga dan hasilnya keren! Akhirnya aku order ke dia semua wedding crown termasuk untuk si MC yang best friend suami aku.”

2. Agustine Gozali (make up artist)

Tutin (nickname) itu berbakat banget! Kenapa kita pilih dia karena dia itu bisa face painting dan passion-nya sangat terlihat dari karyanya. Aku memang mencari yang bisa makeup unusual dan inisiatifnya tinggi. Aku tidak butuh heavy make up layaknya pengantin lain. Kita bersyukur banget dipegang oleh Tutin dari mulai prewed sampai resepsi.”

3. Putrila (costume designer)

“Dia salah satu (wo)man of the match nih. Dia itu cewek imut – imut lulusan fashion school yang dikenalin sama Danang. Dia yang bikin wedding costume kita berdua pas seperti desain yang kita bayangkan.