Pernikahan dengan Suasana Alam ala Wewa dan Ojel

By Anita Ve on under The Wedding

Style Guide

Style

Traditional

Venue

Outdoor

Colors

Vendor That Make This Happened

Resepsi Pernikahan

Venue Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda, Bandung

Event Styling & Decor Menjalin

Photography Rifan Wahyudi

Videography Mangkies

Make Up Artist Iren Aldriana

Beauty Preparation Tania

Catering Van Hengel

Bertemu karena kepentingan

“Saya sedang melakukan penelitian di Wanadri, Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung,” kenang Wewa ketika tim The Bride Dept bertanya bagaimana ia dan Ojel bertemu untuk pertama kalinya.

Ojel waktu itu menjadi narasumber yang diwawancara oleh Wewa dan karena Wewa sering bertemu Ojel untuk keperluan penelitian tersebut, mereka pun semakin dekat. “Bisa dibilang narasumber yang sebelumnya sebagai pengantar kami untuk saling bertemu dan semoga berjodoh hingga akhir hayat.”

Ojel pun melamar Wewa.

Lamaran yang dilakukan oleh Ojel pun cukup unik. Ia menulis surat sebanyak empat halaman disertai sketsa yang menggambarkan dirinya sedang jatuh cinta lalu diberi stiker Wanadri. Menurut Wewa, mereka butuh lima bulan untuk mempersiapkan pernikahan. Ada banyak tantangan yang dirasakan mulai dari komunikasi hingga mengakomodir keinginan keluarga kedua belah pihak

Tema resepsi Ojel dan Wewa menggabungkan seni dan Wanadri. “Saya terinspirasi oleh seniman favorit saya yaitu Roby Dwi Antono, dengan karya seni beraliran surealisme,” ujar Wewa.

Menurutnya, karya-karya Roby punya konsep alam seperti hutan pinus yang melambangkan keabadian. Dan karena Ojel punya latar belakang Wanadri, maka mereka pun memutuskan untuk memilih konsep pernikahan alam. “Kami memilih Tahura karena mengkombinasikan kedua interest kami, alam dan seni surealisme.”

Dan karena nge-fans dengan lukisan-lukisan Roby Dwi, maka Wewa pun mencoba memberikan detail dekor semacam biji pinus, daun pinus dan bunga lily. “Beberapa item ini sering menjadi objek gambar Roby,” jelasnya.

Nuansa ruang pun kental dengan suasana alam dengan aksen bohemian dan backdrop tirai membentuk pola macramé. Wewa pun melanjutkan secara detail, “Shade Structure, potongan-potongan kain yang diikat kencang di atas pepohonan, akan menimbulkan bayangan sinar matahari yang menarik, sekaligus sebagai peneduh.” Uniknya lagi, mereka juga menyediakan Wishing Tree yang terbuat dari bongkahan pohon kering untuk menggantungkan wishing card.

Ketika ditanya tentang momen yang paling mengesankan saat pernikahan, Wewa mengungkapkan tiga hal. Karena lekat dengan dunia Wanadri, mereka pun menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai bentuk penghormatan mereka kepada negara. Selain itu, ada sesi pembacaan puisi yang isinya mengungkapkan kisah mereka yang dihubungkan dengan Taman Hutan Raya dan nasionalisme.

Wewa juga membagikan tips bagi para brides-to-be di luar sana..

“Jangan pernah takut untuk mengeluarkan ide-ide liar dan unik asal positif.”

Menurut Wewa, hal-hal yang diluar kebiasaan itu justru malah akan dikenang. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa tidak semua pernikahan bagus itu mengeluarkan biaya yang banyak. Wewa mengaku, banyaknya kenalan membuat pernikahan mereka tidak mengeluarkan biaya besar namun bisa memuaskan keluarga dan tamu yang datang.

Top 3 vendor favorit pilihan Ojel dan Wewa

1. Menjalin

Dekorasinya ‘liar’. Menurut Wewa, ide-ide dari tim Menjalin sangat unik dan tidak pernah terpikirkan.

2. Rifan Wahyudi

Hasil jepretan Rifan diakui oleh kedua mempelai, punya nuansa yang dapat mewakili kepribadian mereka.

3. Van Hengel

Katering dari Van Hengel memberikan pelayanan yang professional dan ramah. Selain itu, para tamu pun mengomentari secara positif.