Pernikahan dengan Tema Chinese Peranakan ala Inka dan Gary

By Gregoria Elsa on under The Wedding

Style Guide

Style

International

Venue

Hotel

Colors

Vendor That Make This Happened

Pemberkatan Pernikahan

Venue Gereja St. Theresia

Photography Venema Pictures

Bride's Attire Phangsanny

Make Up Artist Donny Liem

Souvenir Island Creamery

Resepsi Pernikahan

Venue Fairmont Hotel

Event Styling & Decor Lavender Decoration

Lighting Uplight Pro

Hand Bouquet George Bloemen

Invitation Watermark

Wedding Cake Le Novelle

Pertemuan Inka dan Gary berawal ketika Inka sedang berada di Sydney untuk menghadiri pernikahan temannya. Sejak saat itu, mereka terus berkomunikasi dan Gary sempat datang ke Jakarta beberapa kali. Mereka pun akhirnya mulai berpacaran, dan Gary memutuskan untuk pindah ke Jakarta.

Gary melamar Inka saat keduanya tengah berlibur di Hong Kong. Padahal sebelumnya Inka sempat jatuh sakit dan hampir membatalkan rencananya untuk liburan. Ketika di Hong Kong, ternyata Gary sudah mempersiapkan lamaran untuk Inka di hotel. “It was not the most romantic proposal but it was definitely a surprise for me!” kisah Inka.

Inka dan Gary mempersiapkan pernikahan dalam waktu 1 tahun lebih. Tantangan terbesar dalam melakukan persiapan ini adalah menentukan lokasi pernikahan dan mengurus undangan, mulai dari membuat daftar tamu hingga mengecek apakah undangan telah diterima oleh para tamu. Tapi bagi Inka mempersiapkan acara pernikahan ternyata tidak terlalu sulit. ”Selama kita memilih vendor yang bagus, yang direkomendasikan oleh teman kita, dan memastikan kalau vendor-vendor itu memiliki style seperti yang kita mau, it will definitely make the wedding planning process much easier!” ujarnya.

Acara pernikahan Inka dan Gary bertema Peranakan karena mereka berasal dari keluarga campuran Chinese-Indonesia. Inka menginginkan acara pernikahan dengan kesan Chinese yang kuat dan semua orang bisa menikmatinya. “Maka dari itu, kami meminta para tamu untuk memakai kebaya encim. Untuk undangan, kami juga meminta Watermark untuk mendesain undangan berbentuk kipas dengan Peranakan tile prints,” jelas Inka.

Untuk wedding dress, Inka menyerahkannya kepada Phangsanny. “My wedding dress was a simple mermaid dress. Awalnya susah banget buat nyari dress kayak gitu di Jakarta, soalnya aku punya pengalaman buruk waktu menjahitkan baju. And I finally got recommended to Phangsanny by a friend and fell in love with all her dresses, apalagi aku suka banget sama sesuatu yang simpel tapi intricate with details,” ucapnya.

Mengenai hal apa yang menjadi highlight dalam acara pernikahannya, Inka menjawab “Semua keluarga dan teman-teman datang dari berbagai negara untuk menghadiri pernikahanku. Aku juga menghabiskan waktu dengan para bridesmaid-ku yang datang dari Singapore. Another highlight was the holy matrimony when the priest, who is a close family friend, made a personal, heartfelt, touching ceremony for us. Hal yang berkesan juga buat aku adalah pada saat kami dan teman-teman berkumpul dan bersenang-senang bersama. Seruu sekali!”

Top 3 vendor pilihan Inka dan Gary adalah:

 1. Lavender Decoration

“Bagus sekali! They did a great job with the decoration for our Peranakan theme and delivered more than what we expected.”

2. Phangsanny

Great value for money. Phangsanny menambahkan banyak detail pada dress-ku tanpa tambahan biaya lagi, dan selalu tepat waktu.”

3. Watermark

Very easy to work with, very creative!”

Untuk para brides to be yang sedang mempersiapkan pernikahannya, Inka membagi tips berikut:

Cari vendor yang cocok dengan style kamu dan sudah banyak direkomendasikan. Look through the vendor’s Instagram profile to make sure that their style matches yours. Rileks, jangan terlalu memusingkan banyak hal, and enjoy the process!