Pernikahan di Hari Kemerdekaan ala Dhani dan Rayhan

By NSCHY on under The Wedding

Style Guide

Style

Traditional

Venue

Outdoor

Colors

Vendor That Make This Happened

Akad Nikah

Venue Heritage Museum Bank Indonesia

Event Styling & Decor Griyo Palastri

Photography Monchichi Photography

Bride's Attire Nani Nazeh

Make Up Artist Petty Kaligis

Groom's Attire Kings Tailor & Co

Catering Yvonne Catering

Seserahan Rose Arbor

Resepsi Pernikahan

Venue Gedung Dhanapala

Event Styling & Decor Des Iskandar

Bride's Attire Des Iskandar

Catering Alfabet Catering

Wedding Entertainment Music Avenue

Souvenir Fine Souvenir

Menjadi teman yang baik memang selalu membawa keberuntungan. Salah satunya Rayhan yang akhirnya bisa berkenalan dengan Dhani tanpa sengaja saat Rayhan beberapa kali menyusul temannya yang juga merupakan teman Dhani.

Hati Rayhan jatuh kepada Dhani begitu saja tanpa membutuhkan waktu yang lama. Hanya dalam waktu 6 bulan menjalin hubungan, Rayhan mengajak Dhani untuk ikut berlibur bersama keluarganya ke Singapura. Bisa dibilang, Rayhan sangat memanfaatkan momen tersebut.

Saat itu, Dhani, Rayhan beserta keluarganya sedang makan malam di Clarke Quay. Di tengah-tengah makan malam yang hangat, Rayhan membuka pembicaraan, “Ma, Pa, Rayhan mau nikah sama Dhani. Rayhan minta izin mama dan papa ya.”

“Sontak aku kaget banget sampai injak kaki Rayhan karena bingung harus bereaksi apa,” cerita Dhani.

Mendengar permintaan tulus anaknya tersebut, Ibunda Rayhan langsung bertanya kepada Dhani, “Dhani mau nikah sama Rayhan?” Dhani pun mengiyakan pertanyaan tersebut dengan tersipu malu. Pembicaraan di malam tersebut pun langsung beralih mengenai pernikahan.

Enam bulan setelah proposal romantis di depan keluarganya itu, Rayhan memberikan cincin kepada Dhani tepat di hari ulang tahunnya saat mereka sedang makan malam.

Ketika itu Rayhan cuma bilang, “Ini aku ada cincin udah tau kan ya, langsung pakai aja ya.”

Rayhan dan Dhani menginginkan tanggal pernikahan yang anniversary-nya bisa mereka rayakan kapanpun tanpa terganggu dengan pekerjaan. Oleh karena itu, mereka pun pilih tanggal 17 Agustus karena tanggal itu pasti selalu merupakan tanggal merah di setiap tahunnya. Jadi, mereka selalu bisa merayakan anniversary tepat pada harinya.

Dhani dan Rayhan memilih adat Jawa untuk akad nikah dengan prosesi adat Panggih yang mereka laksanakan di Museum Heritage Bank Indonesia. Begitu survey, keduanya langsung merasa jatuh cinta kepada venue tersebut dan menjadi venue yang tepat untuk sebuah pernikahan di tanggal 17 Agustus dengan dekorasi kombinasi rustic dengan modern ditambah dengan hiasan bunga-bunga warna-warni ditemani dengan alunan musik jazz nasional Indonesia, mulai dari Bengawan Solo, Angin Mamiri dan lainnya.

“Kita mau sesuaikan dengan tanggal 17 Agustus jadi aku pakai kutubaru dengan riasan serba Jogja putih sedangkan Rayhan pakai baju Ir. Soekarno.”

Bagi Rayhan dan Dhani, pernikahan ini merupakan hal yang sangat mereka tunggu-tunggu. Saking semangatnya, saat Ijab Qabul, di saat seluruh keluarga banyak yang menitikan air mata terharu, Rayhan dan Dhani malah cengengesan yang membuat mereka sampai ditegur keluarga. Bahkan, setelah mengucapkan Ijab Qabul, Rayhan malah sedikit teriak bersuara, “yes!”

Top 3 vendors:

1. Petty Kaligis

“Make up-nya cocok banget di aku. Aku suka banget dengan hasilnya yang super flawless. Kak Petty juga ramah banget orangnya, suka cerita dan kasih nasihat untuk calon pengantin.”

2. Griyo Palastri

“Dari acara lamaran sampai akad nikah, Mas Eko dari Griyo Palastri yang handle dekorasinya. Hasilnya, beyong expectation banget. Aku nggak banyak minta karena menghitung budget, tapi selalu dikash lebih dan malah dikasih bonus. Mulai dari backdrop sederhana untuk lamaran, tapi malah dikasih yang bener-bener maksimal banget. Apalagi waktu akad nikah, aku cuma bilang mau bunga warna-warni yang nggak menghilangkan identitas bangunan, bener-bener dikasih yang sesuai dengan mau dan harapan aku. Cantik banget hasil dekorasinya, dan Mas Eko juga sangat detil orangnya.

3. Music Avenue

“Aku belum pernah nemuin band yang bisa bikin aku enjoy menikmati lagunya. Aku pernah berfikir bahwa kalau nikah itu stress, dipajang di pelaminan dan musik yang bikin sakit kepala. Tapi nyatanya, Music Avenue punya penyanyi yang suaranya bagus banget, belum pernah aku dengar penyanyi pernikahan yang sebagus ini suaranya. Dengan sunting yang berat, hampir bikin aku pengen nangis, music dari Music Avenue bikin aku relax banget.

Tips untuk para brides to be,

“Riset untuk vendor dan venue se-detail mungkin. Cari referensi dari berbagai sumber untuk membandingkan setiap vendor. Jangan lupa untuk riset dari keluarga dan teman yang sudah pernah pakai jasa mereka. Pasti bakalan banyak masukan yang bisa kita pertimbangkan, tapi jangan terlalu bergegas.  Komunikasikan budget yang bisa dikeluarkan dari kedua belah pihak. Jangan sampai keinginan kita melebihi dari budgetyang kita miliki. Terbukalah dalam membicarakan budget kepada pasangan, tidak usah gengsi. Karena kalau gengsi kita sendiri yang susah loh. Juga jangan terlalu banyak mengikuti keinginan semua orang. Kalau jadinya out of budget, repot juga deh. Jika sama-sama sibuk bekerja dan mostly harus mengurus sendiri pernikahan kita, aku suggest untuk tidak terlalu banyak menggunakan vendor. Kalau bisa yang sudah menyediakan paket, ini akan membuat kita lebih mudah dalam mengatur waktu.