Vendor That Make This Happened
Venue Soehanna Hall
Event Styling & Decor Agung Decoration
Photography Rifan Wahyudi
Videography Creative Studio
Bride's Attire Yuni Andalusi
Make Up Artist Lawra Love Faith
Siapa bilang berada di tengah-tengah kesibukan bisa menutup jalan untuk bertemu dengan jodoh? Danar dan Sonia misalnya. Mereka bertemu saat sama-sama masih berkulit menjadi dokter spesialis. Danar sedang menjalani pendidikan untuk menjadi spesialis bedah tulang, sedangkan Sonia menjadi dokter spesialis kulit. Klasik, keduanya bertemu di perpustakaan universitas dari salah satu teman mereka.
Usut punya usut, dari pertemuan tersebut ternyata Danar langsung menjatuhkan pilihannya pada Sonia dan menjalani hubungan mereka sampai di suatu obrolan santai namun hangat pada bulan Desember lalu.
“Gimana kalau kita menikah Februari ini?”
Semua dimulai dari niat tulus Danar yang menantang Sonia untuk mempersiapkan pernikahan hanya dalam jangka waktu dua bulan. “Bermodal nekat apa bisa mempersiapkan pernikahan dalam waktu sesingkat itu, aku langsung mengiyakan.”. Dengan bergerak cepat, Danar langsung melamar ke rumah Sonia dalam waktu dua minggu tersebut.
Mempersiapkan segala kebutuhan pernikahan dalam jangka waktu dua bulan memang bukan hal yang mudah. Namun untungnya, keduanya sama-sama merupakan orang yang sederhana dan membuat persiapan menjadi lebih mudah.
“Aku percaya, there is always beauty in simplicity. Untungnya pula, kita dikelilingi oleh sahabat dan kerabat yang multitalented yang banyak membuat hal-hal DIY di pernikahan kita, mulai dari undangan, suvenir, pembacaan puisi, dan bahkan penataan seserahan.”
Menurut Sonia dan Danar, proyek DIY dalam pernikahan mereka ini merupakan hal yang paling seru, karena dikerjakan oleh kerabat dekat sendiri yang sudah paham betul dengan karakter keduanya, mereka tak perlu menjelaskan panjang lebar kemauan dan impiannya.
“Aku suka semuanya personalized, customized and specially crafted for us, mulai dari undangan yang diberikan wax-stamp dan benar-benar dicetak sendiri.”
Karena dari pihak keduanya dan juga didukung dari pihak keluarga bahwa menginginkan suatu hal yang sederhana, oleh karena itu di hari bahagia ini mereka memutuskan untuk tidak menggunakan prosesi adat.
“Tema kita Islami-Modern, alih-alih menggunakan prosesi adat, kita menggantikannya dengan Marawis dan Shalawat Nabi sebagai wedding song entrance.”
Soehanna Hall juga menjadi venue yang paling tepat untuk pernikahan ini karena saat pertama kali datang ke venue ini untuk menghadiri pertunjukan musik, Sonia langsung jatuh hati dan merasa tempat ini sempurna untuk pernikahannya.
Untuk mengadakan pernikahan bertema Islami ini, Sonia dan Danar memang mengalami sedikit khawatir untuk pembukanya karena ingin menampilkan pembacaan puisi sebagai pembuka pernikahan, terlebih lagi puisi ini sudah dipersiapkan dan akan ditampilkan oleh adik dari Sonia sendiri yang membuatnya semakin deg-degan sekaligus haru.
“Aku belum pernah mendengar adikku membacakan puisi walau aku tau dia sudah menjuarai banyak perlombaan. Tapi, walaupun tanpa gladi resik dan latihan apapun, ini membuat pernikahanmu semakin spesial. Memang benar, there is something stronger than magic: sisterhood.”
Top 3 vendor:
1. Kinanti Wedding Planner
“Aku bisa dibilang adalah orang yang control freak, tapi aku percaya sama Kinanti dari awal mereka melakukan budget planning dengan sanga profesional. Menurutku, mereka sangat cerdas dan tepat dalam mengalokasikan budget. Seperti biasa, mereka juga pintar membaca pikiran aku dan Danar dengan memberikan vendor yang pas di hati hingga dalam waktu yang singkat ini kita bisa mengerucutkan pilihan dengan lebih mudah. Bahkan, saat hari H, aku sangat terharu bahwa mereka punya rundown detail acara hingga per menit, sampai nyuapin makanan untuk pengantin aja termasuk dalam rundown.”
2. Rifan Wahyudi
“Aku udah nge-fans lama dengan Kang Rifan, sering mampir ke Instagramnya. Aku naksir banget dengan tone fotonya, mood-nya pun juga dapet banget. Pertama kali dapat tanggal, yang pertama kali aku bilang ke Kinanti adalah aku mau difoto oleh Rifan.”
3. Tiffani & Friends
“Sebagai weddding band yang sedang naik daun, Tiffani & Friends lebih dari sekedar memuaskan. Untuk pasangan muda yang ingin playlist ter-up to date, Tiffani & Friends jadi pilihan yang tepat. Lagu-lagu di pernikahan kami pun tidak membosankan karena bisa mengakomodasi keinginanku dan keluarga untuk membawakan lagu-lagu bernuansa Islami hingga lagu top 40.”
Tips untuk brides to be,
“Untuk para brides to be yang hanya memiliki waktu singkat dalam mempersiapkan pernikahan, kamu harus memulai persiapan dengan budgeting. Tetap pada pendirian dan aturan yang sudah dibuat sejak awal memang susah, tapi pasti ada akhir yang bahagia di balik itu. Selain itu, di era digital ini, untuk menghemat waktu, habiskanlah banyak waktu untuk browsing dan lakukan pitching ke 2-3 vendor yang sudah dirasa mantap. Jangan lupa pilih wedding planner yang terpercaya. Terakhir, believe me that DIY projects are so much fun. Kamu bisa membuat semuanya berdasarkan kepribadianmu dan pasangan dan membuat pernikahanmu lebih spesial.”