Vendor That Make This Happened
Akad Nikah
Venue Alila Solo
Event Styling & Decor Chri5t Decoration
Photography Soe&Su
Make Up Artist Olis Herawati
Hair Do Ibu Waluyo
Bride's Attire Vera Kebaya
Catering Alila Solo
Seserahan Rose Arbor Seserahan
Wedding Organizer Maxima Pro
Invitation Papier & Co
Wedding Entertainment Andy Irawan Music
Ngunduh Mantu
Venue Puri Begawan Bogor
Beauty Preparation Rumah Kampung
Photography Soe&Su
Make Up Artist Marlene Hariman
Hair Do GSE Ekayana
Bride's Attire Vera Kebaya
Catering Akasya Catering
Wedding Organizer Carlita Wedding Planner & Organizer
Wedding Entertainment Deo Entertainment
Wedding Entertainment Vina Panduwinata
“Rian adalah laki-laki yang pertama dan satu-satunya yang aku kenalkan dan diterima oleh orang tuaku. Mengenal orang tuanya pun juga tidak seseram yang aku bayangkan, apalagi Rian tidak memiliki saudara perempuan. Jadi kebayang kan, gimana aku disayangnya?” cerita Astri singkat mengenai rumah tangga yang baru dijalin tersebut.
Astri dan Rian menjalani hubungan sebagai sepasang kekasih selama 3,5 bulan, sampai Rian menyatakan niatnya untuk serius. Waktu itu, pagi di hari di mobil, sebelum mereka berangkat kuliah.
“Adegan lamaran ini benar-benar tidak terduga, karena Rian bukanlah orang yang romantis. Saat aku masuk ke mobil, Rian memberikan cincin sambil mengajukan pertanyaan dan mengajak aku menikah sambil dengan tatapan malu-malu tapi mau.”
Karena keduanya datang dari daerah yang berbeda membuat Astri dan Rian mengadakan pesta pernikahan di dua kota yang berbeda, dengan mengenakan dua adat yang berbeda pula. Bahkan, persiapan yang dilakukan selama sembilan bulan pun juga rasanya berjalan terlalu cepat.
“Acara pernikahan dengan adat Jawa diselenggarakan di Solo. Sedangkan, keluarga Rian mengadakan acara Ngunduh Mantu di Bogor dengan adat Sunda Sumedang. Ini adalah pesan dari almarhum nenek Rian untuk mengadakan pernikahan dengan siger sumedangan.”
Karena pernikahan diadakan di Solo dan Bogor, sedangkan Astri dan Rian berdomisili di Jakarta, tentunya ada banyak kendala yang dihadapi, salah satunya keterlambatan pengiriman undangan dan buku pengajian. Namun untungnya, di luar itu semua, mereka memiliki orang tua dan keluarga yang mendukung seluruh konsep, keputusan dan ide pernikahan yang Astri dan Rian pilih.
Mengadakan pesta pernikahan dengan konsep adat Jawa yang lengkap merupakan cita-cita Astri sejak dulu. Siger Sumedang langsung didatangkan dari Keraton Sumedang, asal usul keturuan Rian.
“Jangan ditanya berapa beratnya Siger ini, karena yang aku tau, Siger perempuan dan laki-laki ini menggunakan bahan asli dari emas, yang kurang lebih seberat 4KG, semuanya ada di kepala kita.”
Untuk masalah kebaya dan beskap, Astri dan Rian mempercayakan kepada Mba Vera. Selain itu, berhubung ibu dari Astri merupakan pengusaha Batik Rosethree, makanya batik untuk keluarga semua disiapkan oleh sang ibu dalam jangka waktu 10 bulan. Bukan hanya itu, teman, kolega dan orang tua pun juga diberikan seragam yang sama, “itu sudah cita-cita ibuku agar semuanya tampak rapih difoto,”.
Meski Astri mendadak tidak enak badan saat mengadakan acara di Bogor dan selama acara berlangsung harus menyalami tamu dalam posisi duduk dan melepaskan mahkota di tengah-tengah acara, namun Astri puas semua acaranya berjalan lancar hingga selesai. Bahkan, ia bisa bertahan dan kuat berfoto-foto hingga akhir acara.
Top 3 vendor:
1. Soe & Su
“Kru Soe & Su super baik dan handal. Semua bisa membangun suasana saat di foto. Hasil semua fotonya pun juga memuaskan, baik yang candid dan yang sadar kamera. Selain itu, orang tua kami pun juga sangat puas dengan pelayanan dan hasil kerja Soe & Su.”
2. Vera Kebaya
“Hasil kebayanya cantik, klasik, dan membuatku tampak lebih langsing, cocok untuk calon pengantik yang tidak sempat berdiet, kayak aku. Terima kasih untuk Mba Vera yang menyempatkan diri untuk datang langsung ke Solo dan Bogor untuk membantu mengenakan kebaya dan beskap.”
3. Rumah Kampung
“Dekorasinya bagus, cantik dan sesuai dengan ekspektasi. Mba Tami sangat baik dan mudah diajak komunikasi.”
Tips untuk brides to be,
“Jangan kesehatan itu penting, selalu minum vitamin. Jaga makan dan pola tidur. Tak perlu diet ekstrem, karena percaya deh, menjelang hari H, berat badan kita akan turun dengan sendirinya.”