Pernikahan Jawa Modern ala Vania dan Abi

By Leni Marlin on under The Wedding

Style Guide

Style

Traditional

Venue

Hotel

Colors

Vendor That Make This Happened

Akad Nikah dan Resepsi

Venue The Dharmawangsa

Event Styling & Decor Stupa Caspea

Photography Metro Photo Motion

Bride's Attire Batik Lurik Tenun by Yani Soemali

Make Up Artist Anpasuha

Pemandu Adat Tari Donolobo

Wedding Organizer Artea Organizer

Lapangan futsal kampus menjadi saksi pertemuan pertama mereka. Saat itu, sedang berlangsung liga futsal. Abi bertugas sebagai panitia dan Vania kebetulan ikut bermain. Melihat sosok gadis itu, Abi langsung tertarik dan mulai bertanya-tanya tentang Vania kepada teman-teman mereka.

“Sejak itu, dia mulai berusaha mengajak saya bareng ke kampus. Bahkan, pernah juga sampai berpura-pura meminjam buku catatan laboratorium. Klasik banget pokoknya. Saat itu, saya memang belum tertarik untuk berpacaran. Jadi, saya tanggapi dengan santai saja,” tutur Vania membagikan kisahnya.

Namun, berkat kegigihan Abi, mereka pun mulai berbagi cerita secara personal. “Di situ, saya bisa melihat sesuatu yang berbeda dari Abi. Salah satunya, hubungannya dengan keluarganya. Ternyata, di samping penampilan dan sikapnya yang cuek, ia sangat dekat dan sayang dengan keluarganya.”

Vania pun perlahan-lahan mulai membuka diri untuk menerima Abi. Meskipun ada banyak perbedaan yang mereka hadapi, mereka berhasil mencari jalan keluar dan berusaha saling mengerti. “Banyak teman yang tidak menyangka hubungan kami bisa awet dan serius hingga menikah,” kata Vania.

Setelah 5 tahun berpacaran, Vania melanjutkan studi S2 ke London. Di sela-sela itu, Abi berencana untuk berkunjung. “Kebetulan, saat itu ada konser Coldplay. Waktunya tepat dengan periode liburan kuliah saya dan ulang tahun Abi.” Abi pun semakin bersemangat untuk menonton sekaligus merayakan ulang tahunnya di London.

Nah, ketika lagu Fix You dilantunkan, Abi tiba-tiba membisikkan sesuatu ke telinga Vania. Karena suasana begitu ramai, Vania kurang jelas mendengar kata-kata Abi. Ia baru sadar ketika Abi menyodorkan sebentuk cincin. Ternyata, ia baru saja dilamar!

Setelah melewati berbagai persiapan, acara pernikahan pun digelar di Segarra Ballroom and Garden, The Dharmawangsa Jakarta. Tema pernikahan yang mereka pilih adalah adat tradisional dengan nuansa manis dan homey. Sementara itu, dekorasi yang dikerjakan Stupa tampil dengan konsep taman tradisional Jawa yang manis dan dihiasi dengan bunga-bunga simple serta tanaman hijau.

Lalu, siapa saja top 3 vendor yang mewujudkan impian Vania dan Abi di hari spesial mereka tersebut? “Hampir semua vendor melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga kami sulit memilih 3 di antaranya. Namun, yang berperan penting menurut kami adalah wedding organizer, Artea,” sebut Vania.

Menurut Vania, perwakilan tim Artea sangat sigap dan helpful ketika menjawab pertanyaan keduanya maupun keluarga besar. Demikian pula pada hari-H, secara keseluruhan berjalan sesuai dengan rencana. “Kami sekeluarga tidak khawatir dengan masalah-masalah kecil yang muncul.”

Meskipun demikian, ada juga vendor yang mereka nilai kurang profesional. “Baik dari segi kualitas, kuantitas order, dan timeline, jauh dari rencana. Cara mereka berkomunikasi juga kurang bersahabat,” ujar Vania.

Bagi Vania dan Abi, momen yang paling berkesan pada acara pernikahan mereka adalah pada saat akad nikah. Selain itu, ia juga mengakui, “The ambiance managed to make us forget how tired we were during the reception and the fact that our friends gave us surprise performance puts the cherry on the top.”

Nah, bagi para bride to be yang sedang mempersiapkan pernikahan, Vania memberikan tips berikut, “Be wise in choosing the wedding vendors. Nikmatilah setiap momen dalam persiapan pernikahan karena setelahnya pasti akan dirindukan. Tetap tenang dan jaga komunikasi yang baik dengan pasangan dan keluarga besar. Terakhir, jalin hubungan baik dengan vendor karena pada akhirnya mereka yang akan membantu mewujudkan pernikahan impian kalian.”