Vendor That Make This Happened
Akad Nikah
Venue Puri Begawan, Bogor
Event Styling & Decor Des Iskandar
Photography Asmaralaya Photoworks
Videography Threebulbs
Bride's Attire Dieva Ipeh
Make Up Artist Laode
Catering Alfabet Catering
Wedding Organizer Kemuning WO
Semua orang memiliki impian hari pernikahan yang ingin diwujudkan, salah satunya adalah Medina. Sedari kecil Medina ingin sekali melangsungkan pernikahan dengan menggunakan adat Minang, lengkap dengan suntiang sehingga bisa tampil cantik seperti Ibunda-nya. Dan hari itu pun tiba, Medina berhasil mewujudkan hari pernikahan impiannya.
Masa Perkenalan
Medina dan Bino memiliki kisah cinta yang unik dan mungkin tidak semua orang bisa bertahan melaluinya. Keduanya pertama kali dikenalkan oleh salah satu teman mereka yaitu Pipit. Awalnya Bino hanya menghubungi Medina melalui BBM sampai akhirnya mengajak ketemuan.
Lucunya pertemuan pertama itu Medina mengajak temannya Kyrie untuk menemani. “Jadilah makan bertiga, nonton bertiga, kemana-mana bertiga di hari itu hahaha… Tidak butuh waktu lama untuk PDKT, kita sama-sama langsung ngerasa klik dan akhirnya kita pacaran,” kisah Medina.
Namun setelah 1,5 tahun berpacaran, keduanya harus menjalani long distance relationship. Saat itu Bino harus menalnjutkan kuliah S2 ke Inggris, dan setelah 1,5 tahun Bino lulus, bergantian Medina yang harus internship di Melbourne.
“Justru dengan hubungan jarak jauh ini kita merasa semakin dekat dan hubungan di antara kita menjadi semakin kuat. LDR is the strongest relationship I know,” ungkap Medina.
 The Proposal
Setelah lima tahun pacaran dan tepatnya di hari ulang tahun Medina, 4 Oktober 2015. Bino membuatkan pesta kejutan untuk Medina. Bino saat itu mengajak teman-teman Medina untuk makan siang bersama lalu dilanjutkan makan malam berdua saja.
“Di mobil dia diam lama banget kaya tegang dan lagi mikirin sesuatu before finally saying the magic words “will you marry me?” Kaget banget sampe-sampe aku nangis and I finally said yes to him,” cerita Medina.
Sebelumnya memang keduanya sudah sering membahas keseriusan hubungannya. Namun Medina mengaku tetap kaget saat Bino melamarnya tepat di ulang tahunnya. Bino juga memberikan cincin yang dia beli saat kuliah di Inggris. Tidak lama dari momen lamaran romantis itu, Bino berbicara langsung ke ayah Medina untuk meminta restu.
Persiapan Pernikahan
Masa persiapan pernikahan dilakukan kurang lebih enam bulan dan segala sesuatunya lebih sering dilakukan pada akhir pekan. Hal itu dikarenakan kesibukan dari masing-masing di hari biasa. Mereka berdua sepakat untuk mengambil konsep klasik dan elegan dan berfokus pada adat Minang.
“Dari kecil aku sering melihat pernikahan saudara-saudaraku yang menggunakan Adat Minang. Pengantin wanitanya terlihat begitu cantik dengan suntiang. Begitu juga dengan dekorasi pelaminan yang berupa rumah bagonjong dengan nuansa emas. Semuanya terlihat begitu mewah dan elegan untuk aku,” ungkap Medina mengenai impiannya tersebut.
Untungnya, Bino juga sangat mendukung dengan konsep tersebut. Ia pun setuju untuk menggunakan pakaian adat Koto Gadang pada akad nikah. Sementara untuk resepsi di malam harinya, mereka berdua memilih tema warna biru dan gold. Impian Medina untuk mengenakan suntiang di hari pernikahannya pun dapat terwujud. Keduanya terlihat begitu serasi dan elegan.
Karena Bino bukan berasal dari keturunan Minang, maka ia pun diberikan gelar, yaitu Sutan Marajo. Marajo sendiri memiliki arti Maha Raja. Setelah pemberian gelar tersebut, acara dilanjutkan dengan tarian persembahan dan gendak tabuik untuk menyambut kedua pengantin.
Kebaya Cantik Pernikahan Medina
Medina mengaku bahwa ia memilih warna midnight blue untuk kebaya pernikahannya ini karena warna tersebut memberi kesan elegan. Ia juga merasa sangat beruntung karena ia bertemu Dieva Ipeh sebagai penjahit kebaya pernikahannya. Menurut Medina, Dieva Ipeh memiliki desain kebaya yang unik, lengkap dengan bunga 3D dan payet yang sangat rapih. Pembuatan kebaya ini memakan waktu kurang lebih lima bulan. Agar terlihat semakin elegan, kebaya ini dipasangkan dengat songket emas, senada dengan suntiang yang dikenakan.
“Pengalaman memakai suntiang ini benar-benar tidak terlupakan, senang banget walaupun berat! Aku nggak merasakan apapun pada dua jam pertama, mungkin karena perasaan yang excited dan suasanya pernikahan yang sesuai harapan. Tetapi ketika suntiang itu dilepas, kepalaku rasanya pegal banget!” kisah Medina mengenai pengalaman mengenakan suntiang.
“Hal yang paling berkesan pada pernikahanku adalah aku berhasil mewujudkan apa yang aku impikan sejak kecil. Aku bisa menjadi pengantin Minang seperti Mama. Worth the pain for once in a lifetime experience,” lanjut Medina.
Top 3 Vendor Pilihan Medina dan Bino:
1. Kemuning WO
Medina dan Bino mengaku bahwa Kemuning WO itu sangat membantu, apalagi beberapa hari menjelang pernikahan. Segala hal dilakukan sesuai dengan arahan. Walaupun tim Kemuning perempuan semua tetapi semuanya gesit dan tidak ada miss sama sekali di setiap rangkaian acara. Bagi Medina dan Bino, WO Kemuning juga berusaha menempatkan diri sebagai teman untuk mendengarkan keluhan-keluhan di masa persiapan pernikahan. Bukan itu saja, Kemuning pun siap melakukan apapun dan menempuh jarak jauh untuk mencari vendor serta melakukan apa yang bukan menjadi jobdesknya sehingga calon pengantin merasa sangat amat terbantu.
2. Owlsome Project
Vendor foto ini sudah membantu dalam pembuatan foto prewedding dan hasilnya pun tidak diragukan lagi. Medina dan Bino sangat suka dengan hasil foto dan tone editan vendor ini. Bukan hanya itu, Owlsome juga berhasil mengambil setiap momen yang sesuai dengan permintaan pengantin.
3. Des Iskandar
Medina dan Bino merasa tim dari Des Iskandar ini sangat amat profesional. Mulai dari dekorasi hingga pemakaian attire. Ibu Des juga datang langsung untuk memasangkan suntiang pada Medina.
Highlight of the Wedding
Prosesi ijab kabul menjadi momen paling berkesan bagi Medina. Mengingat Medina sangat dekat dengan sang ayah sehingga tidak bisa menahan tangis saat meminta izin sebelum ijab kabul dilakukan. Bahkan saat acara ijab kabul sang ayah ikut terharu dan meneteskan air mata.
“Seeing my dad crying was one of the saddest moment in my life tapi semua terbayarkan setelah prosesi ijab kabul yang lancar,” ungkap Medina.
Momen lainnya adalah tepat di hari pernikahan itu juga sang Ibunda dari pengantin pria ulang tahun. Bahkan bukan sang ibunda saja, tetapi kakek, tante dan supir kakek Medina pun berulang tahun di tanggal hari pernikahan ini. Selain itu, prosesi kirab juga menjadi salah satu momen favorit Medina dan Bino.
“Lihat antusias orang dateng ke nikahan kita itu menyenangkan banget, cape semasa persiapkan pernikahan terbayarkan,” ungkap Medina.
Tips Mempersiapkan Hari Pernikahan Ala Medina dan Bino
Komunikasi menjadi kunci utama. Komunikasikan setiap hal dengan pasangan dan keluarga inti. Persiapan pernikahan menurut Medina memang akan membuat mood naik-turun, tetapi proses ini tetap harus dinikmati.
Di masa persiapan pernikahan ini juga menjadi momen untuk lebih saling mengenal sifat pasangan. Dengan banyaknya tekanan dan deadline, menurut Medina proses yang tidak sesuai menjadikan kita harus tetap sabar. Tuntunan untuk bekerjasama dengan pasangan pun sangat besar. Perbanyak diskusi dan buang jauh-jauh ego serta mengambil setiap keputusan berdua.
“Di masa persiapan pernikahan ini hubungan kamu dan pasangan akan lebih kuat dan membuat kamu yakin jika pasangan kamu adalah the one you want to spend the rest of your life with,” ungkap Medina.