Vendor That Make This Happened
Holy Matrimony
Venue Gereja Stella Maris
Photography Cheese N Click
Make Up Artist Epon Cherlin
Hair Do Ririe Hairdo
Bride's Attire Winda Wijaya
Groom's Attire Wong Hang Tailor
Catering Ny. Hendrawan
Wedding Reception
Venue Wyl's Kitchen, Hotel Veranda Pakubuwono
Event Styling & Decor Image Decor
Photography Cheese N Click
Make Up Artist Epon Cherlin
Hair Do Ririe Hairdo
Bride's Attire Winda Wijaya
Groom's Attire Wong Hang Tailor
Catering Wyl's Kitchen
Wedding Organizer Serenity WO
Wedding Entertainment Serenity Entertainment
Wedding Cake LeNovelle Cake
Wedding Shoes Mario Minardi
Souvenir Signore
Invitation Backtozero
Jewellery & Accessories Hummingbird Road
Others Photobox by Clei Booth
Others Guest Book by Laser Creative
Others Mingle Cookies by Party Peaches
Others Photo Display by Goodies.id
Others Usher by Moishells
Others Kimono by Gingerolive
Others Nail Art by K's
Others Bridesmaid's Make Up by Kathleen
Banyak calon pengantin yang berkeinginan mengadakan pernikahan di Pulau Bali dengan konsep tamu undangan yang tidak begitu banyak. Namun, jika keinginan tersebut sulit untuk dipenuhi bukan berarti pernikahanmu akan mengecewakan. Karena kamu masih dapat mewujudkan pernikahan dengan Nuansa Bali di kota tempat tinggalmu. Seperti yang dialami oleh Steffi dan Edwin berikut ini.
Kantor tempat mereka bekerja adalah lokasi pertama pertemuan mereka. Awalnya Steffi merupakan anak baru di kantor tersebut dan setelah satu tahun berteman, barulah Edwin memberanikan diri untuk lebih dekat dengan Steffi. “Tepat di hari ke 888 kami bersama, Edwin mengajak saya ke restaurant yang dekat dengan pantai. Disana kami hanya bersantai seperti biasa, saya sendiri tidak merasakan ada yang aneh dengan Edwin. Sewaktu bersantai, Edwin bercerita tentang red string fate yang pernah dia baca, dan dia memberi contoh dengan mengaitkan benang merah ke jari manis saya dan berpura-pura memasukkan cincin yang dia pinjam dari saya. Lalu dia mengulang kembali dengan mengaitkan benang merah ke jari manis saya. Kali ini saya pun masih dengan serius mengikuti ceritanya tanpa ada kecurigaan apapun, sampai akhirnya cincin yang dia berikan adalah cincin lamaran. Setelah itu barulah dia bertanya ‘will you marry me’. Lucunya lagi, saya hanya tersenyum kaku saking speechlessnya karna Edwin bukan tipe romantis, jadi masih tidak menyangka,” cerita Steffi.
Awalnya, Steffi dan Edwin berencana melakukan wedding destination di Bali. Namun karena satu dan lain hal, mereka urung mengadakan pernikahan di Bali namun lebih memilih membawa nuansa pernikahan di Bali ke dalam resepsi mereka di Jakarta. Mereka memilih Wyl’s Kitchen sebagai venue resepsi mereka. Nuansa Wyl’s kitchen sendiri sudah cukup mendukung untuk tema yang mereka pilih yaitu rustic-chic with glow of light, Steffi hanya menambahkan dekor tambahan supaya suasana rustic-nya lebih terasa lagi. Semi-outdoor mereka pilih sebagai konsep pernikahan dengan tamu undangan hanya dari pihak keluarga dan teman dekat saja. Steffi dan edwin juga lebih memilih mingle dibanding duduk di pelaminan.
Bagi Steffi, dekorasi adalah unsur yang sangat penting dalam sebuah pernikahan. Mereka membuat wedding gate dan bukan pelaminan karena ingin minggle sepanjang acara. Steffi juga ingin agar venue dipenuhi dengan lampu-lampu. “Yang menjadi tantangan adalah lampu yang terletak di area outdoor, dikarenakan lampu yang kami inginkan cukup banyak hingga mengelilingi seluruh outdoor, Jujur saja hal tersebut membuat kami khawatir apakah dekorasi-nya dapat sesuai dengan ekspektasi kami. Untungnya pada hari H semua dapat berjalan dengan baik dan turns out menjadi bagus sekali seperti yang kami bayangkan,” ujar Steffi.
Steffi sendiri tampil menawan dengan wedding dress yang dibuat oleh desainer yang merupakan temannya, Winda Wijaya. Steffi sejak awal ingin dress yang simpel dan memudahkan dia untuk bergerak, tidak berat namun tetap elegan.
“Pada saat first dance, awalnya kami memang sudah latihan sebulan sebelumnya dan hanya belajar dari Youtube. Namun belum benar-benar latihan full dengan gaun dan heels. Untungnya semua berjalan dengan baik. Ditambah lagi pada saat dance, ada kembang api yang dipegang oleh keluarga untuk mengelilingi kami. Nuansa dan suasananya pun terasa sesuai dengan konsep pernikahan kami,” jawab Steffi tentang highlight dari pernikahannya.
Tidak ketinggalan, Steffi juga memberikan tips untuk brides-to-be yang sedang mempersiapkan pernikahannya, “ Saran dari kami adalah selalu luangkan waktu berdua untuk mengkomunikasikan segala sesuatu tentang pernikahan kalian seperti konsep, tamu undangan sampai dengan budget. Kerja sama dari pasangan sangat dibutuhkan agar semua dapat sesuai yang diharapkan. Jangan lupa juga untuk rajin membaca dan mencari inspirasi dari majalah ataupun online resource.”
Top 3 vendor pilihan Steffi:
- Cheese N Click
“Edwin cukup kaku kalau disuruh berpose, namun mereka dapat memberikan arahan sehingga hasilnya jadi bagus dan mereka juga ceria sehingga sesi foto jadi lebih menyenangkan.”
- Image Decor
“Dekorasi yang diberikan sesuai dengan apa yang kami inginkan. Image decor juga selalu terbuka untuk saran dari kami dan berusaha untuk memenuhi keinginan kami. Improvisasi yang diberikan juga sesuai dengan konsep. Kami banyak mendapatkan pujian dari kerabat mengenai dekorasinya dan tentu saja kami sangat puas dan senang.”
- Winda Wijaya
“Yang jelas gaun adalah faktor penting untuk semua brides. Kebanyakan bride menggunakan satu gaun untuk sepanjang acara dan sudah pasti gaun tersebut harus cantik dan juga nyaman. Saya sangat puas dengan hasil dari gaun buatan Winda, semua sesuai dengan apa yang saya harapkan dan tentunya juga nyaman dipakai seharian. Saya masih bisa bergerak bebas sepanjang acara dan bahkan saya dapat berjalan sendiri mengelilingi tempat resepsi tanpa bantuan.”