Pernikahan Outdoor Cantik ala Arwin dan Gina di Museum Bank Indonesia

By Gregoria Elsa on under The Wedding

Style Guide

Style

International

Venue

Outdoor

Colors

Vendor That Make This Happened

Resepsi Pernikahan

Venue Museum Bank Indonesia

Event Styling & Decor Maika Collective

Photography Yours Truly Pictures

Videography Leone Stave

Bride's Attire A&E Tailors

Make Up Artist Bubah Alfian

Hair Do Arie Gading

Catering Akasya Catering

Invitation Manda Siregar

Wedding Organizer Fedora Wedding Organizer

Pertemuan Gina dan Arwin berawal pada pertengahan tahun 2015 melalui teman mereka yang bernama Archie. Kesan pertama Gina bertemu Arwin sebenarnya biasa saja, karena Gina saat itu sudah punya pacar, meskipun hubungannya tersebut telah memburuk. Setelah Gina akhirnya memutuskan untuk berpisah, dia, Arwin, dan Archie menjadi sering pergi bersama. Lama-kelamaan Arwin merasa tertarik pada Gina, tetapi tidak dengan Gina, karena Arwin jauh lebih muda darinya. “Kalau mantanku yang umurnya 2 tahun lebih tua dari aku aja masih belum sanggup berkomitmen, apalagi Arwin yang 5 tahun lebih muda dari aku,” pikir Gina saat itu. Namun ternyata Arwin menunjukkan keseriusannya pada Gina, hingga mereka berdua akhirnya meresmikan hubungan pacaran.

Memasuki 5 bulan masa pacaran, Arwin bermaksud melamar Gina. Saat Arwin datang ke rumah Gina, ia membawa coklat pesanan Gina dan menaruh kotak perhiasan di dalam kantong plastik. Gina langsung menebak bahwa di dalamnya pasti ada cincin. “Dia suruh aku buka, begitu aku buka ternyata isinya kosong! Aku ngomel bercanda sambil masih liat box-nya dan bilang “Apaan sih kosong gini aneh banget!”. Begitu aku liat dia, ternyata tangan dia udah ada di depan aku sambil megang cincinnya,” kisah Gina. Dia pun bersedia menerima lamaran Arwin dan mereka berdua mulai merencanakan pernikahan.

Gina dan Arwin mempersiapkan pernikahan mereka dalam waktu 5 bulan. Tantangan terbesar dalam melakukan persiapan ini adalah memilih pendeta untuk acara pemberkatan. Karena tanggal pernikahan dimajukan, Gina dan Arwin tidak kebagian slot untuk menggunakan pendeta dari gereja mereka, Gina sendiri merasa kurang nyaman untuk diberkati oleh pendeta yang belum dia kenal. Setelah bertanya pada banyak orang, akhirnya salah satu bridesmaid Gina menyarankan agar pemberkatan dilakukan oleh suaminya yang seorang pendeta dan pernah memberkati suatu pernikahan. “Kami senang sekali bisa diberkati oleh suami sahabatku, suaminya pun sudah mengenalku dari SMA dan udah tau semua kisah hidupku,” ungkap Gina.

Acara pernikahan Gina dan Arwin ini bertemakan suasana Provence, yaitu sebuah area di selatan Perancis. Hal ini disebabkan Gina suka sekali dengan bunga Lavender yang banyak tumbuh di sana. Selain itu, Gina sudah lama memimpikan suatu pernikahan berkonsep outdoor, tetapi bukan di taman berlantai tanah. Setelah melakukan survey di berbagai tempat, akhirnya pilihan Gina jatuh pada Museum Bank Indonesia.

“Pertama kali aku main ke Museum Bank Indonesia itu di tahun 2010, aku langsung jatuh cinta dengan gedungnya dan pengen banget nikah di situ. Tapi saat itu Museum BI tidak terbuka untuk acara umum. Aku seneng banget pas tahu kalau akhirnya tahun 2015 Museum BI udah bisa buat wedding,” ujarnya.

Gina menginginkan pernikahan yang bisa membuat para tamu nyaman dan menikmati acaranya. Maka dari itu, dia menyediakan meja-meja, kursi-kursi, dan sofa. Gina dan Arwin juga menyiapkan spot-spot cantik untuk berfoto seperti ayunan dan kursi teras seolah-olah di teras jalanan Provence, dan ada juga spot photo booth. Untuk pelaminan, Gina menginginkan suatu pelaminan yang bisa membuat gedung/dinding Museum BI semakin cantik, bukan pelaminan yang menutupi kemegahannya. Maka dari itu, Gina dan tim Kembang Setaman Decoration akhirnya memutuskan untuk menggunakan flower arch dengan nuansa warna ungu Lavender.

Untuk wedding dress, Gina mempercayakannya pada Didiet Maulana. Ia membuat desain baju sesuai dengan keinginan Gina, dan mereka bersama-sama mencari bahan kain yang bagus untuk digunakan. Saat fitting pertama, Gina senang sekali karena ternyata baju pengantinnya penuh dengan mutiara yang sangat ia sukai. Begitu pula dengan baju untuk tea pai ceremony dan after party buatan Yogie Pratama, yang juga penuh dengan aksen pearls pada dressnya. Sedangkan untuk baju resepsi, Gina memakai dress karya Didiet Maulana dengan nuansa gold dan blush pink yang sangat cantik dan cocok sekali dengan tema Perancis & gedung Museum BI.

Pada hari pernikahan, Arwin menyetir sendiri mobil pengantinnya. Ia merasa kurang intimate kalau menggunakan sopir dan karena hari itu adalah hari spesial di mana dia dan Gina akan bersama-sama memasuki hidup baru. “Dan juga kita pakai mobil classic, lebih asik lagi kalau kita yang nyetir sendiri kan,” kata Gina sambil tertawa. Gina juga menceritakan pengalaman serunya tersebut. “Kita pulang ke hotel jam 3 pagi setelah after party selesai, padahal jam segitu valet di hotel udah tutup. Jadilah kita parkir sendiri di parkiran outdoor yang letaknya di bagian belakang, dan jalan kaki ke lobby hotel masih dengan wedding dress dan suit lengkap ditambah sepatu wedding yang bikin pegeelll banget karena udah dipake seharian Di situ bener-bener kerasa kalau susah senang rumah tangga harus dijalanin bareng-bareng hahaha,” tutur Gina.

Momen yang paling berkesan menurut Gina adalah pada saat pemberkatan. Karena beberapa jam sebelum acara dimulai, hujan turun sangat deras sehingga membuat Gina dan Arwin sangat khawatir. Untungnya pada saat menjelang acara pemberkatan, hujan reda dan cuaca berganti sangat cerah. Gina dan Arwin juga sangat beruntung karena pernikahan mereka banyak mendapat bantuan dari para sahabat. Mulai dari pendeta yang memberkati adalah suami salah satu bridesmaid, lalu flower girl yang juga adalah anak salah satu bridesmaid. “Selain itu, semua bridesmaid aku juga ngurusin aku dari awal sampai akhir acara, bahkan mereka cerewetin cleaning service supaya toilet bersih terus dan mereka juga cek catering sampe ke dapur tanpa aku minta,” ujarnya. Gina merasa sangat bersyukur memiliki sahabat yang sangat peduli dan perhatian seperti mereka.

Top 3 vendor pilihan Gina dan Arwin adalah:

1. Maika Collective

“Video mappingnya bener-bener berkelas dan mengangkat suasana sekali. Video mapping ini yang bikin wedding kami beda dari wedding lainnya.”

2. Kembang Setaman Decoration

“Mereka mau dengerin maunya kami, sabar banget ngadepin kami yang suka berubah-ubah ide, mau ngeladenin terus-terusan dengan sabar bahkan kalau aku WhatsApp malem-malem sekalipun buat ngebahas dekor. Dan yang terpenting, semua hasil dekornya bikin aku ga nyangka bisa secantik itu tanpa harus berlebihan.”

3. A&E Tailors, Yogie Pratama dan Didiet Maulana

“Desainer-desainer ini bener-bener ngerti banget sama bentuk tubuh aku dan mereka berhasil bikin wedding dress yang sesuai karakterku. Sedangkan untuk suit, aku puas banget karena Adit (owner A&E Tailors) orangnya detail dan perfeksionis sekali. Alasan lainnya adalah karena Adit anak muda juga jadi kita yakin hasilnya pasti ga akan jadi kayak bapak-bapak. Arwin sampe narsis setiap liat photo wedding, dia berkali-kali bilang “Duh, aku ganteng banget ya pake suit ini, hahaha.”

Bagi para calon pengantin yang sedang menyiapkan pernikahannya, Gina membagi tips berikut:

Don’t sweat the small stuff! Hari pernikahan itu hari di mana kita masuk ke musim yang baru, so start with a grateful heart!