Vendor That Make This Happened
Resepsi Pernikahan
Venue Chakra Venue
Event Styling & Decor Alexa Decor
Photography The Potomoto
Bride's Attire Dina Vahada
Groom's Attire Brillington Brother
Make Up Artist Galuh Wulandari
Souvenir Amaraya
Pertemuan Lydia dan Teto berawal sejak 10 tahun yang lalu karena Teto adalah sahabat adik Lydia. Hubungan mereka tidak terlalu akrab. Sampai akhirnya Lydia bertemu lagi dengan Teto pada saat Lydia sedang mempersiapkan pernikahan dengan mantan pacarnya yang seharusnya dilangsungkan tahun kemarin. “Tapi mungkin memang bukan jodoh, entah bagaimana caranya Tuhan bekerja, akhirnya aku dan mantan pacar batal menikah dan akhirnya hubunganku dengan Teto menjadi seperti teman,” kenang Lydia. Akhirnya Teto yang berusia 3 tahun lebih muda mengutarakan niatnya pada Lydia untuk menjalani hubungan serius. Tentangan pun datang dari banyak pihak, terutama adik Lydia yang merupakan sahabat Teto. Sampai berbulan-bulan Lydia dan adiknya tidak berkomunikasi walau serumah. Lydia mulai menyerah, tapi tidak dengan Teto. Hingga akhirnya pada saat Lydia berulang tahun, adik Lydia mengajak Teto datang ke rumah dan merestui hubungan mereka.
Dalam melamar Lydia, Teto tidak menyiapkan sweet proposal. “Waktu itu pagi-pagi, Teto datang ke rumahku dan bilang ‘aku udah bilang mama aku mau kawin, sekarang giliran kamu yang bilang’. Udah gitu aja, tapi aku happy hehehe,” kisah Lydia.
Lydia dan Teto mempersiapkan pernikahan dalam waktu 1 tahun. Mereka memutuskan untuk mengadakan acara pernikahan di Chakra, tepat saat Lydia dan Teto makan malam di sana. Tantangan terbesar dalam melakukan persiapan ini adalah bayangan pernikahan impian mereka berdua ternyata berbeda dengan keinginan ayah Lydia. “Kami menginginkan pernikahan yang intimate, casual, dan hanya dihadiri keluarga dan sahabat, tapi orangtua kami terutama papaku sudah punya list tamu yang sangat banyak. Padahal kapasitas Chakra maksimal hanya 600 undangan, sedangkan jumlah undangan papaku mencapai angka 1000. Akhirnya kami menyiasati dengan membagi undangan ke gereja dan ke Chakra, dan di Chakra pun dibagi lagi menjadi 2 sesi,” jelas Lydia.
Lydia memilih Chakra sebagai venue untuk acara pernikahannya karena Chakra memilik hall yang tidak terlalu besar dan area outdoor yang luas. Tempatnya pun strategis bagi para tamu yang datang karena ada akses jalan tol. Lokasi Chakra juga dekat dengan tempat tinggal Lydia. “Menurut kami, Chakra adalah tempat pernikahan di kawasan Tangerang yang paling sesuai dengan keinginan dan bayangan kami. Aku pribadi juga sudah membayangkan akan berfoto bersama bridesmaid di depan Chapel, dan tercapai. Hasilnya pun bagus sekali,” tuturnya.
Acara pernikahan Lydia dan Teto tidak menggunakan konsep dekorasi yang spesifik. Mereka menyerahkan semuanya kepada Alexa Decor. “Aku hanya bilang, aku mau tema rustic dan background pelaminan dengan papan kayu dan pigura-pigura kecil yang diletakkan acak di kayunya. Hasilnya lebih bagus dari yang aku bayangan,” ucap Lydia. Ia dan Teto sangat menyukai dekorasi pernikahan mereka.
Pertama kali aku menghubungi Mba Dina untuk bertanya tentang kisaran harga dll. Mba Dina sangat komunikatif, respon cepat, dan helpful sekali. Kami membuat appointment untuk bertemu dan langsung membicarakan dress impian aku. Aku hanya menyampaikan keinginan untuk tetap menonjolkan bagian pundak dan menutupi kekuranganku di bagian lengan dengan model yang loose.
Untuk wedding dress, Lydia menyerahkannya kepada Dina Vahada. “Pertama kali aku menghubungi Mba Dina untuk bertanya tentang kisaran harga dan lainnya, mba Dina sangat komunikatif, respon cepat, dan helpful sekali. Kami membuat appointment untuk bertemu dan langsung membicarakan dress impian aku dengan tetap menonjolkan bagian pundak dan menutupi kekuranganku di bagian lengan dengan model yang loose,” ungkap Lydia. Dina Vahada langsung membuat sketch dress sesuai dengan permintaan sambil mencocokkan dengan personality Lydia. Di setiap fitting, selalu ada surprise-surprise dalam wedding dress Lydia, misalnya taburan pearl dan batu-batuan yang ada di bagian dada dan sayap dress. “Cantik sekali seperti dress mewah dengan harga yang sangat affordable,” ucapnya
Mengenai hal apa yang paling berkesan dalam acara pernikahannya, Lydia menjawab “Waktu aku naik ke atas jeep untuk foto setelah selesai pemberkatan di gereja hahaha, itu susah banget naiknya. Ide naik ke atas jeep itu datang tiba-tiba dari Thepotomoto dan ternyata hasilnya keren. Momen lain yang aku dan Teto suka juga waktu kami berdua naik jeep dari gereja ke hotel dan Teto sendiri yang menyetir, dengan 1 fotografer yang ikut di kursi belakang kami dan tim Thepotomoto mengikuti kami dari mobil lain. Seruuu sekali!”
Top 3 vendor pilihan Lydia dan Teto adalah:
1. Dina Vahada
“Designer yang sangat baik dan mengerti keinginanku. Wedding dressku sangat dipuji dan jadi pusat perhatian di pernikahanku. Marvelous dress!”
2. Galuh Wulandari
“Fantastic make up! Aku suka sekali dengan hasil make up Mba Galuh. Natural dan tidak merubah wajahku, tapi tetap cantik dan manglingi. Mba Galuh sangat baik, lucu, dan kami punya banyak kesamaan. Sampai sekarang kami jadi teman baik.”
3. Ayura The Potomoto
“Don’t judge the book by its cover! Timnya masih muda-muda sekali, awalnya aku nggak yakin sama tim yang datang ke rumahku. Tapi ternyataaaa., voila! Hasilnya sangat sangat memuaskan, hasil same day editnya pun sangat bagus dan seperti yang kami inginkan. Dari awal tanya pricelist sampai hari H mereka sangat sigap dan cepat memenuhi keinginan-keinginan kami.”
Untuk para brides to be yang sedang mempersiapkan pernikahannya, Lydia membagi tips berikut:
Memang benar kata orang, mau nikah banyak cobaannya. Pesan kami, selalu sabar dan kompak dengan pasangan apapun yang terjadi. Pasti banyak yang bikin kita dan calon pasangan bertengkar, tapi fokus pada solusi aja, dan harus sering-sering berdoa berdua ya.