Vendor That Make This Happened
Akad Nikah
Venue Private Residence
Event Styling & Decor Banyumilis (Tent)
Photography Why Moments
Bride's Attire Intan Avantie
Make Up Artist Amalia Hariawan
Hair Do Bayuade
Catering Adis Catering
Pemandu Adat Sanggar Ekayana
Seserahan Rose Arbor Seserahan
Others Pop Your Heart (Mahar)
Wedding Organizer Rini SLC
Wedding Reception
Venue Birawa Assembly Hall
Event Styling & Decor Des Iskandar
Bride's Attire Raden Sirait
Pemandu Adat Vienna Gallery
Pernikahan yang memadukan berbagai budaya di Indonesia mungkin saja terjadi, mengingat negeri ini ragam akan suku bangsanya. Hal ini juga yang terjadi di hari pernikahan Diska dan Dika. Tidak hanya memadukan dua budaya tetapi Diska dan Dika berhasil memadukan tiga budaya di hari pernikahannya.
Masa Persiapan Pernikahan
Mempersiapkan hari pernikahan dengan tiga budaya ini dimulai sekitar Februari 2015. Menurut Diska, tantangan terbesar dalam mempersiapkan hari bahagianya ini adalah dalam menentukan konsep yang diinginkan oleh mereka berdua. Selain itu, menentukan budget pun menjadi tantangan cukup besar. Terlebih ketika Diska dan Dika sedang benar-benar lelah, maka sedikit pertengkaran pun bisa terjadi di masa persiapan ini.
Tiga Adat Budaya, Satu Pernikahan
Ayah Diska merupakan orang Sunda, sedangkan sang Ibunda berdarah Palembang. Sedangkan kedua orangtua Dika berasal dari Jawa Tengah dan Timur. Ketiga adat itulah yang coba Diska dan Dika padukan di hari pernikahannya.
Mulai dari acara siiraman Diska yang menggunakan adat Sunda, sedangkan Dika memakai adat Jawa. Sedangkan di Akad Nikah, Diska dan Dika memutuskan untuk memadukan Sunda dan Jawa dalam satu acara adat. Di mana pada saat mempelai pria dating, disambut tarian Merak dan Ksatria Santana dari Jawa Barat. Tarian ini biasanya digunakan untuk menyambut Raja.
Kemudian dilanjutkan degan prosesi Ijab Kabul dan Sungkeman ke orangtua dan pinisepuh. Lalu acara adat Jawa pun dimulai, yaitu mulai dari Panggih, Lempar Sirih, Injak Telur, dan Buba Kawah.
Prosesi pernikahan dilanjutkan dengan huap lingkup, berebut ayam bekakak, saweran, lalu lepas burung merpati. Serangkaian prosesi tersebut merupakan adat Sunda.
“Menurut aku, Dika dan kedua keluarga besar acaranya jadi seru karena mengkombinasikan dua adat sekaligus, apalagi pada saat Buba Kawah dan Saweran, di mana tante tante, saudara dan tamu berebut panci dan alat alat dapur, dan mengumpulkan uang dari saweran karena ternyata Papa menyelipkan voucher umrah dan perhiasan di dalam saweran tersebut. Ternyata saudara sendiri yang dapet. Insha Allah umrahnya bulan Desember. Hihihi..” kisah Diska yang selalu menyukai pernikahan tradisional.
Berbeda lagi ketika acara resepsi. Pada saat resepsi, Diska dan Dika menggunakan adat Palembang. Mulai dari sunting Aisan Gede yang digunakan Diska, sampai Tari Pagar Pengantin.
Konsep Hari Pernikahan
Diska dan Dika memutuskan menggunakan dua konsep berbeda untuk acara akad nikah dan resepsinya. Ketika acara akad nikah, venue yang kebetulan dilangsungkan di rumah Diska bertemakan sacred garden. Berhubung Dika menyukai sekali dedaunan, maka tema itu pun dipilih. Untuk tema ini, Diska dan Dika menggunakan vendor Azka Anggun.
Sedangkan di acara resepsi, Diska dan Dika menggunakan tema Elegan namun bernuansakan Palembang. Menurut Diska, ketika dirinya berkuliah di Singapore dan menghadiri pernikahan royal family di Malaysia, ia jatuh cinta dengan dekorasinya yang megah. Sejak itulah Diska memimpikan hari pernikahannya memiliki dekorasi megah dan elegan. Impiannya ini terwujud dengan bantuan vendor dekorasi Des Iskandar.
Acara akad nikah dan resepsi Diska dan Dika dibuat berbeda hari dengan tamu yang berbeda juga. Dan ketika menggunakan paes di hari pernikahannya membuat Diska merasa jatuh cinta dengan adat Jawa. “Paes itu bener bener bikin beda, bikin anggun kalo pake paes. Hehe,” ungkapnya.
Berbeda dengan acara resepsi, Diska menggunakan Sunting Palembang. “Masya Allah itu berat dan sakit kepala sampe benjol. Hahaha. Tapi despite of the pain, aku tetep seneng dan super happy karena bisa pake sunting itu, one of a lifetime experience, and I loved it, so much. Pokoknya semua yang aku mimpikan jadi kenyataan, happy banget!”
Kebaya Pernikahan Spesial
Diska terlihat begitu anggun dan elegan saat mengenakan kebaya pernikahannya. Untuk mendapatkannya pun bisa dikatakan cukup istimewa mengingat pada awalnya sang desainer tidak memiliki slot waktu untuk membuat kebaya pernikahan. Namun tiba-tiba saja, Diska dihubungi pihak sang desainer untuk mengukur kebaya.
Diska sendiri mengenal sang desainer yaitu Raden Sirait saat Pementasan Sangkala Teater Abang None tahun 2011. Saat itu Diska menjadi salah satu cast yang menggunakan kebaya Raden Sirait. Walaupun baru pertama kali memakai karya sang desainer, namun Diska langsung jatuh cinta dan berniat menggunakan kebaya karya Raden Sirait tersebut jika suatu hari nanti menikah.
“Pas awal awal, cuma ditanya mau model kaya apa warna apa dll, dan Bang Raden gak pakai gambar kebaya aku dan aku percaya aja. Dan pada saat fitting pertama, aku terharu banget karena kebaya nya beyond my expectation, cantik banget!!! Sukaaa banget! Hahaha.. Alasan memilih ungu dan pink fuschia karena aku dan mama memang suka warna itu. Hehe. Dan mau buat konsep Palembang modern aja jadi gak melulu harus gold merah,“ kisah Diska.
Highlight of The Wedding
Diska mengaku ketika menari Tari Pagar Pengantin Palembang menjadi hal berkesan di hari pernikahannya.
“Pada saat aku gak hapal tarian Tari Pagar Pengantin Palembang tapi harus lenggak lenggok cantik, pura2 hapal dan ngintip tarian depan. Tapi semua orang bilang bagus banget narinya sampe ada yang nanya berapa lama belajar narinya hahahhaha itu sih memorable banget sih haha soalnya sempet sakit perut gara-gara nervous gak hapal,” ungkapnya.
Â
Top 3 Vendors Hari Pernikahan Diska dan Dika.
1. Raden Sirait
Bang Raden berhasil menjadikan aku princess of the day. Ditambah lagi dia itu humble nya yang luar biasa, pokoknya aku senang dan suka banget dengan kebaya dari Bang Raden.
2. Why Moments
Foto-fotonya bagus, para fotografernyabaik menghadapi aku yang sulit pose hahaha.
3. Azka Anggun
Decor-nya bagus dan cantik. Mas Taufik dan Mbak Azka juga kasih masukan yang pas dan proper untuk acara di rumah. Â
Ingin mendapatkan hari pernikahan impian seperti Diska dan Dika yang berhasil memadukan tiga adat sekaligus? Ini loh tipsnya langsung dari Diska dan Dika untuk pembaca The Bride Dept:
1. Harus cerewet. Haha. Aku diawalnya gak terlalu banyak ngomong, dan gak terlalu banyak request. Tapi ketika aku mulai untuk request dan remind dan confirm kembali ke vendor rasanya semuanya lebih pas di hati dan hasilnya jauh lebih maksimal.
2. Masalah ini memang sedikit sensitifi tetapi memang sudah common knowledge kalau budget pernikahan suka melebihi yang dialokasikan. Aku dan Dika sebisa mungkin untuk menghemat di pos-pos tertentu tetapi tidak dipungkiri kalau ada beberapa vendor yang “ada harga ada rupa”. Di situ aku mengeluarkan biaya lebih banyak karena ini adalah momen sekali seumur hidup.
3. Kalau pasangan lagi capek urusin wedding, do take a break. Go for date that doesn’t involve wedding discussion. Hehe.