Perpaduan Adat Jawa dan Lampung ala Yully dan Abi

By NSCHY on under The Wedding

Style Guide

Style

Traditional

Venue

Hall

Colors

Vendor That Make This Happened

Resepsi Pernikahan

Venue Sasono Utomo, TMII

Event Styling & Decor Rumah Kampung

Photography Adiza Photography

Bride's Attire Kartika Butik

Make Up Artist Nani Nazeh

Wedding Organizer Lollipop

Pernikahan menggunakan adat tradisional memang lebih berkesan untuk sebagian orang, karena di situlah sebagai momen dimana menyatukan kedua belah keluarga yang berasal dari budaya yang berbeda. Di sini juga sepasang calon suami istri diberikan kesempatan untuk tidak hanya mengenal keluarga pasangan, namun juga adat budaya pasangannya. Seperti Abi dan Yully yang menyelenggarakan pesta pernikahan dengan konsep adat Jawa untuk akad nikah lengkap dengan prosesi sungkeman sedangkan konsep adat Lampung terlihat dari resepsi pernikahan dari pakaian yang digunakan dan juga pemberian gelar.

Konon, adat Lampung memang mengharuskan masyarakatnya untuk menikah dengan orang sekampungnya, namun seiring berkembangnya zaman mereka bisa menikah dengan orang di luar adat yang sama, namun dengan syarat mengangkat calonnya tersebut masuk ke dalam anggota keluarga Lampung dan pemberian gelar untuk memberikan kedudukan di lingkungan adat Lampung.

“Aku diangkat anak oleh keluarga Krisna Sempurna Jaya dan dikasih gelar “Ratu Pengaturan” dan Abi dikasih gelar “Tuan Rajo Penyimbang”.

Karena mencintai adatnya dan juga tertarik dengan adat Lampung, Yully sangat ingin memakai paes dan juga siger Lampung. Meskipun acara akad sangat berdekatan dengan resepsi, dan perubahan tata rias untuk kedua adat yang berbeda membutuhkan waktu, untungnya semuanya bisa teratasi tepat waktu karena ia sudah melakukan tes makeup sebelumnya.

“Tapi, mencoba siger itu nggak mudah akhirnya aku langsung minta Bu Nani untuk latihan sanggul tapi ternyata karena waktu mepet dan Bu Nani sudah fully booked, akhirnya aku diminta untuk samperin Bu Nani ke acara pernikahan di mana ia sedang merias. Jadi , setelah merias pengantinnya, aku langsung latihan mencoba siger dengan Bu Nani.”

Meskipun persiapannya sempat sedikit hectic terutama untuk latihan, namun Yully dan Abi dapat melewatinya dengan baik. Bahkan, iapun juga tak merasa menemukan kesulitan saat memakai siger yang katanya berat itu.

Sebagai tanda kesucian untuk memulai sebuah kehidupan baru, Yully memilih mengenakan pakaian serba putih untuk akad nikahnya. Untuk membuat badannya lebih ramping, ia memilih payet yang mengarah vertikal. Sedangkan untuk pakaian Lampung saat resepsi, Yully tak ingin seperti pengantin biasanya yang memakai pakaian berwarna merah, ia memberikan twist dengan mengenakan pakaian adat Lampung berwarna navy blue yang tetap dilengkapi dengan tapis emas Lampung agar senada dengan siger dan aksesoris yang dikenakan.

Bagi Yully, momen di saat ia dan Abi melakukan sungkeman terhadap seluruh orang tua adalah momen yang sangat berkesan karena di situlah mereka berkesempatan untuk meminta maaf kepada orang tua dengan lebih tulus karena ingin melangkah ke kehidupan rumah tangga.

“Dalam prosesi adat Lampung ini banyak menggunakan bahasa daerah yang banyak nggak dimengerti, tapi di situlah letak keunikannya. Keningku dan Abi juga ditempelkan kunci emas tanda pemberian gelar.”

Selain momen membahagiakan, Yully juga sangat tersentuh dengan momen saat Abi menjawab dengan lantang dan yakin saat akad nikah yang diwalikan oleh adiknya. Ditambah lagi dengan momen saat para saudara menyumbangkan tarian Flash Mob yang benar-benar membuat Yully terkejut.

Top 3 vendor:

1. WO Lollipop

“Bukan cuma aku yang ngerasa sangat terbantu, tapi keluargaku juga ngerasain hal yang sama, terutama Mba Retha dan Tiara yang udah update perkembangan pernikahan aku dari 3 bulan sebelumnya. Sangat patuh dengan waktu sesuai dengan rencana dan jgua ngebantu berkomunikasi dengan PIC VIP dan vendor lain.”

2. Sono Kembang Catering

“Kita puas banget dengan cita rasa dan kerapihan penampilan saat hari H. Pilihan live cooking sangat menarik untuk membangun suasana makan malamnya. Terima kasih banget untuk Mba Vira yang udah bantu kelancaran acara kita.”

3. Andre Blake dan Nani Nazeh

“Aku suka banget dengan tone make up Mas Andre, cocok banget dengan kriteria muka aku. Bahkan, banyak yang bilang kalau aku “mangling” banget tanpa mengubah bentuk mukaku. Mba Nani juga rapih banget membuatkanku paes yang sangat sesuai dengan bentuk mukaku.”

Tips untuk para brides to be,

“Untuk para brides to be yang mau pakai baju adat, terutama adat Sumatera, usahain untuk latihan h-14 untuk memastikan kenyamanan kalian terhadap aksesoris tersebut dan mempersiapkan antisipasinya karena saat di atas panggung kita bakalan berdiri dalam waktu yang cukup lama. Saat h-14 juga usahakan untuk wedding spa treatment untuk melengkapi keperluanmu. Jangan lupa juga untuk fitting kebaya h-14 agar bisa memastikan bahwa semuanya sudah sesuai. Yang terpenting, lakuin yang terbaik. Diskusi memang bukan hal yang mudah, tapi harus dijalani dengan ikhlas dan enjoy. Perselisihan itu biasa, tapi memberikan yang terbaik itu luar biasa. Tetap lakuin hobi kalian dan jangan terlalu diforsir biar nggak stress. Berdoa kepada Allah SWT dan minta kemudahan serta kelancaran juga di hari H dan seterusnya.”