Vendor That Make This Happened
Akad Nikah
Venue Hotel Dharmawangsa
Event Styling & Decor Rumah Kampung Decor
Photography Greenlight Photography
Bride's Attire Apique Boutique by Silk Route
Make Up Artist Petty Kaligis
Pemandu Adat Sanggar Liza
Resepsi
Bride's Attire Asky Febrianti
Wedding Organizer The Serenade WO
Menjalin pertemanan selama masa SMA tidak menyadarkan Zahra dan Dodit bahwa mereka tertarik akan satu sama lain hingga saatnya lulus kuliah di tahun 2010. Keduanya sudah mulai sadar akan perasaan masing-masing dan memutuskan untuk menjalani hubungan.
Perjalanan kisah cinta mereka tidak berjalan mulus-mulus saja, mereka sempat mengakhiri hubungannya selama satu setengah tahun yang membuat Dodit sadar bahwa ia tidak sanggup hidup tanpa Zahra. Dodit kembali dengan hati yang lebih mantap dan meminta Zahra untuk menjalani hubungan yang serius. Tak perlu proposal romantis, Dodit telah melakukan hal yang lebih romantis dengan meminta izin ke Zahra untuk langsung menemui kedua orang tuanya untuk perkenalan keluarga dan melamar.
Hari ke hari berlangsung dan mereka menjalankan proses persiapan yang lancar hingga sampai di hari pernikahan. Dalam persiapan yang mereka lakukan selama 5 bulan terhitung mulai sebelum acara lamaran terlaksana, sama seperti pasangan lain, keduanya menemukan tantangan dalam mencari venue yang terpentok dengan masukan dan permintaan dari pihak keluarga.
“Banyak masukan dari pihak keluarga yang tidak sesuai dengan impian saya,” cerita Zahra.
Tidak hanya itu, Zahra dan Dodit juga menemukan kesulitan dalam bekerja sama dengan vendor yang ternyata kurang membantu dalam berdiskusi. Ada lagi di saat mereka memutuskan untuk menambahkan tamu undangan di tiga hari menjelang pernikahan yang membuat mereka harus merombak beberapa hal.
“Waktu kita harus menambah tamu undangan pada H-3 itu berkesan banget karena kita harus mengubah layout ballroom, dekorasi, susunan acara, jumlah dan jenis makanan.”
Untungnya dengan kerjasama tim yang baik dan bantuan para vendor, perubahan-perubahan tersebut dapat diatur dengan baik meskipun dalam waktu yang dadakan dan sempit.
Meskipun terpentok dengan beberapa tantangan, keduanya sukses melangsungkan pernikahan yang cantik bertema Jawa dengan perpaduan warna cokelat dengan hijau dan merah. Warna cokelat terlihat dari gebyok dan dekorasi tirai-tirai, warna hijau terlihat dari dekorasi pepohonan dan dinding daun yang dihiasi dengan bunga-bunga cantik berwarna merah.
Untuk pakaian, Zahra dan Dodit tetap menjaga kesakralan dengan menggunakan warna putih untuk akad nikah dengan desain yang simple dan tidak terlalu banyak detail. Sedangkan untuk resepsi, keduanya menggunakan adat Solo dengan sedikit modifikasi. Jika biasanya pakaian adat Solo identik dengan bahan beludru hitam dengan bordiran emas, Zahra mengganti bahan beludru dengan lace yang malah mempercantik penampilannya tanpa menghilangkan kesan adat Solo.
Tips untuk para brides to be,
“Jangan ragu untuk berbagi tugas dengan pasangan karena pada saat-saat seperti ini kalian harus percaya bahwa mereka juga bisa diandalkan. Segala sesuatu harus dikomunikasikan dan jangan lupa untuk meminta pendapatnya.”
Top vendor:
1. The Serenade Wedding Organizer
“Tim Serenade sangat cekatan dan mampu menampung ide saya dan Dodit dan dapat mengakomodir perubahan yang signifikan dalam waktu yang singkat.”
2. Rumah Kampung Decoration
“Sama seperti The Serenade, tim Rumah Kampung dapat menampung ide kami dan membantu mengurus perubahan dalam waktu singkat.”
3. Asky Febrianti Attire
“Mba Asky sangat mudah untuk diajak berdiskusi dan memberikan masukan dengan hasil yang memuaskan diluar ekspektasi saya.”