Kamu pasti pernah dan sering melihat postingan teman-teman atau public figure yang sudah menikah, menampilkan kemesraan mereka di social media. Foto berdua dengan tatapan mesra, status happy anniversary atau sekedar menyapa satu sama lain, padahal sih bisa dilakukan via messenger yang lebih private, hehehe. Lalu pernahkah kamu bergumam dalam hati “Wah, mesra banget ya mereka,” atau “Romantis sekali yaa.” Tentu yang mereka tampilkan di muka umum hanya kemesraan dan romantisnya mereka saja. Memang harusnya seperti itu, setiap orang menampilkan hal-hal yang positif. Lantas apakah mereka pernah bertengkar hebat dan adu argumen? Pasti pernah. Rumah tangga tidak akan pernah luput dari yang namanya pertengkaran. Mereka yang romantis, belum tentu adem ayem saja dirumah dan selalu damai sependapat. Malah ada yang bilang kalau pertengkaran bisa membawa sebuah rumah tangga untuk naik kelas. Tinggal bagaimana pasangan mengelola pertengakaran yang lebih sehat. Bagaimana sih pertengkaran yang sehat itu, simak tips berikut ya brides.
1. Redam Emosi
Jika pasangan sedang marah dan emosi, yang perlu kamu lakukan adalah diam dan menunggu, begitu pun sebaliknya. Tidak perlu menyerang balik kemarahan dengan kemarahan pula. Sesudah pasangan bisa lebih tenang dan reda, barulah kalian berdua bicara baik-baik dan menyelesaikan permasalahannya.
2. Cari Solusi
Masalah ada bukan untuk diperdebatkan namun agar dicarikan solusinya. Jadi ketika kita bertengkar atau beradu argumen, usahakan untuk mencari solusi bukan memenangkan ego diri sendiri.
3. Berdua Saja
Biasakan untuk “bertengkar” berdua saja di dalam ruangan yang tidak terdengar orang lain. Selain tidak etis, semarah apapun dirimu, kita tetap wajib menghormati suami dengan tidak berkata keras kepada dirinya dihadapan orang lain karena akan menjatuhkan wibawanya. Ini juga berguna untuk melatih diri dan pasangan agar tidak bertengkar di hadapan anak-anak kelak. Tidak ada yang lebih buruk dibandingkan anak-anak melihat orangtuanya bertengkar di hadapan mereka.
4. Jangan Berlarut-larut
Jangan pernah tidur sambil membawa amarahmu. Selesaikan semua konflik dan masalah sebelum matahari terbenam. Salah satu teman saya memiliki kebiasaan untuk saling mencium kening pasangannya sebelum tidur. Saya rasa ini adalah kebiasaan yang baik karena dengan begitu, mau tidak mau mereka jadi harus berdamai sebelum tidur.
5. Tidak Mengungkit-ungkit
Hal ini merupakan PR besar untuk kita para wanita yang kebanyakan suka mengungkit-ungkit persoalan di masa lalu, hehehe. Yang perlu menjadi catatan adalah ketika kamu sudah sepakat untuk menyelesaikan suatu masalah, kamu harus melupakannya dan tidak lagi mengungkitnya. Jadi ketika bertengkar dengan pasangan, tidak ada lagi persoalan di masa lalu yang dibawa-bawa dan makin membuat runyam suasana.
Selama menjalani rumah tangga, pertengkaran tidak akan bisa dihindari, justru diperlukan agar kita terus belajar menjadi pasangan suami-istri. Satu hal yang paling penting, sehebat apapun pertengkaran yang terjadi, jangan pernah memutuskan untuk tidur terpisah. Semarah apapun kamu, tetaplah untuk tidur satu ranjang. Karena perdamaian suami-istri itu bisa terjadi hanya dengan sentuhan tidak sengaja si jempol kaki saat tidur, hehehe.