Pesta Pernikahan Adat Lampung Bernuansa Autumn ala Ade dan Cika

By Friska R. on under The Wedding

Style Guide

Style

Traditional

Venue

Hall

Colors

Vendor That Make This Happened

Akad Nikah

Venue Museum PTIK

Event Styling & Decor Garda Dekorasi

Photography Owlsome Project

Bride's Attire Kharisma Nusantara

Make Up Artist Petty Kaligis

Seserahan Lelur Collection

Catering Resti Catering

Resepsi Pernikahan

Bride's Attire Aluira

 

Awal pertemuan Ade dan Cika terjalin karena pertemanan lewat Facebook di tahun 2011. Ade mengaku sudah tahu tentang Cika sebelumnya, karena Om-nya Ade adalah sahabat ayah Cika. Di tahun 2012, Ade mulai mengirim message lewat Facebook dan mereka pun sering chatting. Namun waktu itu hubungan mereka hanya sebatas teman karena Ade yang berkuliah S2 di Belanda masih belum tahu kapan akan pulang ke Indonesia.

Lalu setelah beberapa tidak kontak, Ade pun berniat mendekati Cika di tahun 2013. Tapi sayangnya waktu itu Cika sudah dekat dengan orang lain sehingga ia tidak terlalu menanggapi Ade.

Di tahun 2014, Ade dan Cika pun bertemu untuk pertama kalinya berkat bantuan Om-nya Ade. Tapi lagi-lagi, waktu itu Cika sedang berpacaran dengan orang lain, begitu juga dengan Ade yang mengaku sedang dekat dengan seseorang.

“Tahun 2015, Ade nge-add path aku dan pemikiranku pertama kali ‘mungkin orang ini udah nikah’ dan ternyata dia single sama kayak aku!” kenang Ade. Obrolan pun berlanjut dan Ade pun pulang ke Jakarta untuk berlebaran. Disitulah awal hubungan mereka sebagai sepasang kekasih.

Ade dan Cika pun harus merasakan pacaran secara LDR karena Ade bekerja di Shell, Belanda. Dan hanya bisa bertemu beberapa kali saja. “Walaupun bisa dibilang hanya bertemu sebentar aku gak merasa asing dengan Ade.”

Pada pertemuan mereka yang ke-empat, Ade pun melakukan proposal saat makan malam di daerah Pondok Indah. “Ga ada sweet proposal yang gimana-gimana, tapi entah kenapa malam itu yang duduk di lantai 2 restorannya cuma kami berdua” kenang Cika.

Ketika mendengar niat Ade, Cika cukup terkejut dan tidak nafsu makan. Ia pun memberikan jawaban sehari setelah itu. Menurut Cika, ia meminta pendapat sekaligus ijin ortu. “Karena memang sehabis nikah aku akan tinggal di Belanda, ikut Ade.”

Ade pun datang ke rumah Cika untuk meminta ijin secara langsung kepada orang tua Cika. Ia pun membawa keluarganya untuk berkunjung ke rumah Cika sekaligus menentukan tanggal lamaran dan pernikahan. “Finally, acara lamaran diadakan pada tanggal 21 November 2015 di rumahku, acaranya sederhana saja,” jelas Cika yang hanya mengundang keluarga dan kerabat dekat saja. Pernikahan Ade dan Cika pun berlangsung tanggal 2 April 2016. “Bisa dibilang memang aku baru pacaran setelah lamaran, itupun via WhatsApp dan Skype,” kenang Cika.

Menurut Cika, hal pertama yang ia lakukan adalah mencari venue untuk resepsi. Awalnya ia menginginkan pesta pernikahan outdoor tapi akhirnya memilih venue gedung karena khawatir akan turun hujan.

Sesuai dengan saran ortu, Cika memilih PTIK karena dekat dengan tempat tinggalnya. Awalnya venue ini sudah fully booked sampai akhir tahun. Namun ternyata pihak gedung memberitahu bahwa ada yang membatalkan sewa gedung dan menawarkannya untuk Cika.

Selama mempersiapkan pernikahan, Cika sangat menikmati prosesnya. Menurutnya, kemajuan teknologi mempermudah komunikasi dan kelancaran acara. “Bahkan sambil ngantor pun bisa diskusi via email atau Whatsapp,” jelasnya. Cika juga mengaku sering stalking TheBrideDept untuk mencari inspirasi agar memperoleh gambaran lebih jelas tentang impian pernikahannya.

Karena Cika berdarah Lampung-Betawi, maka ia memutuskan untuk mengusung adat dari sang ayah yang asli Lampung. Beberapa hari sebelum hari H, Cika menjalani serangkaian prosesi mulai dari pingitan, pantangan, dan pengajian.

“Bisa dibilang konsep pernikahannya adat Lampung namun ada sentuhan musim gugur seperti pohon dan dedaunan maple orange,” jelas Cika. Seperti yang terlihat di dalam foto-foto pernikahan Ade dan Cika, warna dekornya didominasi oleh merah dan oranye. Kombinasi warna ini juga dipilih oleh Cika sebagai warna gaun pestanya. Supaya terlihat senada, Cika sendiri yang menentukan tema warna baju untuk keluarga, bridesmaid hingga panitianya.

“Untuk dekorasi, terutama dekor pelaminan aku ingin menggabungkan nuansa tradisional dan sedikit internasional agar terlihat lebih mewah.” Dekorasi venue pesta pun berasal dari ide Cika – dihiasi dengan atap mahkota Lampung serta sentuhan motif kain tapis asal Lampung. Lalu dikombinasikan dengan kaca dan kristal untuk background-nya.

Ade dan Cika juga memasukkan tarian adat Lampung, Tari Sembah yang dibawakan secara apik oleh Sanggar Karina. Untuk hidangannya, terdapat berbagai masakan tradisional yang lezat seperti sate padang, mie kocok Medan dan pempek.

Hal yang paling berkesan menurut kedua mempelai adalah, ketika mereka tidak sempat duduk hingga akhir acara karena tamu terus berdatangan untuk bersalaman dengan mereka. “Setelah tamu habis baru terasa capeknya,” kata Cika yang memaklumi hal itu. Selain itu, Cika juga mengingat momen menegangkan dimana ia berjalan menuju ke pelaminan, “Feels like a dream comes true!”

Cika juga tak pelit ilmu untuk dibagikan kepada brides-to-be. Ia menyadari bahwa setiap pernikahan pasti akan ada halangannya, besar ataupun kecil. “Kita fokus ke hal-hal positif dan yang bikin kita semangat aja,” jelasnya. Menurut Cika, hal ini akan membuat wajah lebih glowing saat hari H.

Cika juga berpesan untuk iseng-iseng cari inspirasi vendor serta pernik-pernik pernikahan jauh-jauh hari. “Biar ketika dilamar, langsung eksekusi,” ujarnya sambil tertawa. Selain itu, calon mempelai juga harus pandai mengakomodasi keinginan keluarga dan ‘cari celah’ supaya pesta pernikahan itu tetap sesuai dengan apa yang kita mau tanpa mengorbankan pihak manapun. “Percaya deh ketika kamu udah duduk di pelaminan dan ngelihat semua orang yang kamu sayang menjadi bagian dari acara paling bahagiamu, it’s priceless!”

Berikut adalah top 3 vendor favorit Ade dan Cika!

1. Resti Catering

“Tanteku suka pakai vendor ini karena makanannya enak-enak,” ujar Cika yang mengaku terkesan dengan servis yang diberikan oleh Resti Catering. Menurutnya, ada banyak tambahan yang diberikan padahal ia tidak memesannya. Dan itu semua free of charge.

2. Owlsome Project

Cika mengaku suka sekali dengan foto-foto hasil jepretan Owlsome Project. Ia cukup senang karena akhirnya bisa menggunakan jasa mereka untuk pernikahannya. “Mulai prewedding, pengajian, akad, dan resepsi. They’re such a lovable team.”

3. Petty Kaligis

Petty Kaligis adalah make-up artist yang diinginkan dari dulu oleh Cika. “Dari jaman aku wisuda magister emang pengen banget dimake-up in sama Kak Petty!” Saking senangnya dengan hasil pulasan Petty, Cika sampai sedih karena harus menghapus make up setelah resepsi selesai.