Picnic Wedding at Hidden Paradise Jakarta

By arinda.p on under The Wedding

Style Guide

Style

International

Venue

Outdoor

Colors

Vendor That Make This Happened

Akad Nikah

Bride's Attire Desra

Beauty Preparation Yoan Apriliana

Wedding Reception

Venue Hidden Paradise

Event Styling & Decor Twist Event

Photography Ettiene Caesar and Team

Bride's Attire Ali Charisma

Make Up Artist Ochii Pramita

Kisah cinta Rahne dan Yogas boleh dibilang adalah kisah cinta digital. Hal ini dikarenakan mereka saling bertemu melalui media Internet terlebih dahulu. Rahne menyukai band Yogas yang ia ketahui dari blog temannya yang memang membahas musik sedangkan Yogas menyukai blog puisi Rahne. Lucu ya? Setelah berkenalan lewat digital, mereka berdua pun bertemu dan akhirnya berpacaran hingga 1.5 tahun sebelum akhirnya menikah. 

Pernikahan mereka ini juga sebenarnya tidak direncanakan untuk dilaksanakan pada tahun 2014. Tapi karena adik Rahne berencana untuk menikah dan tradisi Jawa tidak menyarankan untuk dilangkahi, Yogas pun akhirnya memutuskan untuk melamar Rahne. Yogas merencanakan semuanya secara diam-diam tanpa diketahui oleh Rahne. Ketika Rahne pulang travelling dari Eropa selama sebulan, Yogas diam-diam sudah menghias rumah Rahne dengan balon, bunga dan melamar Rahne di sana diiringi musik romantis!

Persiapan pernikahan pun dimulai sejak saat itu. Dari kecil Rahne memang sudah mendambakan pernikahan outdoor. “Aku merasa, yang intimate, casual, ruangan terbuka itu lebih hangat dan romantis. Aku ingin hari spesial aku ini, para tamu gak cuma datang, salaman dan pulang. Aku ingin lebih dari itu. Semua tamu saling mengenal satu sama lain, bercengkrama, pengantin juga berkeliling dan mengobrol dengan para tamu, tidak cuma berdiri di pelaminan,” ujar Rahne. Konsep “picnic wedding” pun dipilihnya untuk mewujudkan cita-cita nya. Kebetulan Rahne juga adalah salah satu komunitas di social media @piknikasik, jadi sepertinya cocok sekali untuk bikin pernikahan dengan tema piknik.

Beruntungnya, konsep pernikahan picnic wedding ini didukung oleh orang tua Rahne. Mereka setuju untuk mengadakan pernikahan yang casual dan mereka paham, berapapun yang diundang, mau sedikit atau banyak tidak akan mengurangi rasa syukur dan berkah atas kelangsungan pernikahan Rahne. “Bagi saya, yang penting keluarga inti dan teman dekat, itu sudah cukup. Saya ingin dikelilingi oleh orang-orang yang memang dekat dan mengerti kami, para mempelai,” lanjutnya. Untuk menghormati teman dan saudara yang tidak diundang, mereka mengirimkan informasi pemberitahuan lewat email dan sms dan mengharapkan doa restu.

Hidden Paradise Jakarta yang berlokasi di Pondok Cabe, Jakarta  pun dipilih untuk menjadi venue pernikahan. Selain tidak ada lokasi lain yang bisa mengakomodasi keinginannya, keterbatasan waktu juga membuat Rahne tidak bisa meninjau banyak venue lainnya.

 Yang paling seru dalam persiapan pernikahannya ini adalah karena semua nya dikerjakan sendiri, banyak sekali kejadian menarik sekaligus nyebelin. Tetapi bagi Rahne adalah ketika menyiapkan baju pernikahan. “Untuk kebaya akad, sempet stress karena nggak berjodoh dengan penjahit rekomendasi teman yang sudah ditungguin selama sebulan lebih dan sudah disamperin padahal tempatnya jauh banget. Tapi akhirnya malah jodoh ama penjahit yang alhamdulillah dekat dengan rumah, jadi malah lebih gampang fitting-nya. Selain itu juga stress mencari boho dress untuk resepsi, akhirnya teman saya pun menemukan dress yang saya inginkan di Bali. Dia cuma memberikan foto ketika ia mengenakan dress itu. Saya pun jatuh hati dan langsung membelinya, walaupun belum tahu cukup atau tidak haha!” 

Hal lain yang menarik dari pernikahan ini adalah Rahne tidak menyiapkan kain seragam untuk keluarga. Rahne hanya meminta mereka untuk memakai baju putih. Alasan Rahne adalah agar lebih efisien dibandingkan dengan membeli kain dan kemudian harus dijahit lagi oleh keluarga. Begitu juga dengan bridesmaids. Rahne kebetulan memang tidak memiliki bridesmaids jadi tidak perlu memberikan kain untuk teman-teman terdekatnya. “Karena pesta nya sendiri sudah sangat intimate jadi tidak perlu lagi classified teman-teman dekat dengan seragam jadi nggak perlu memberikan seragam bridesmaids lagi.” ujar Rahne.

 Selain itu, keluarga pun bisa lebih bebas berkreasi. Tetapi untuk tamu, Rahne memberikan dress code yaitu colorful. Jadi terlihat deh mana yang keluarga dan mana yang tamu.

Top vendors versi Rahne adalah:

  • Twist Events

“Aku udah pernah melihat hasil dekornya untuk komunitas @piknikasik dan merasa cocok. Aku pun juga cocok dengan mereka saat brainstorming.” ujar Rahne.

  • Yoan Apriliana

“Aku sudah sering kerja sama dengan Yoan di beberapa pekerjaan jadi memang cocok.”

  • Ochii Pramita

“Ochi adalah teman nya sahabat aku dan hasil makeup dia bagus! Jadi makin cocok deh.”

Menurut Rahne, jika menginginkan konsep unik untuk pernikahan yang terpenting adalah untuk mengkomunikasikan hal tersebut dengan keluarga. “Aku kemarin juga memberikan mood board gambaran konsep yang aku inginkan ke keluarga, karena hari pernikahan penting dan aku ingin keluarga aku juga menikmatinya,” tutup Rahne.