Picnic Wedding at Lubana Sengkol Outbound

By Friska R. on under The Wedding

Style Guide

Style

Traditional

Venue

Outdoor

Colors

Vendor That Make This Happened

Akad Nikah

Bride's Attire Nilasari Dekorasi

Wedding Reception

Venue Lubana Sengkol Outbond

Event Styling & Decor Kembang Setaman Dekor

Photography The Gentlemen Photo

Bride's Attire Ikat Indonesia by Didiet Maulana

Make Up Artist Donny Karyadi

Jewellery & Accessories Afif Miller

Catering Caterindo

Wedding Entertainment Louise & Eja Ryu with Friends

Wedding Cake Butter and Sugar

Seserahan Rose Arbor Seserahan

Wedding Organizer Adhyakti Wedding and Family Events Planner

Beberapa waktu lalu, The Bride Dept pernah memuat cerita mengenai lamaran dan pre-wedding Mario Irwinsyah dan Ratu Anandita. Dari rangkaian cerita tersebut, tentulah bisa ditebak bahwa Mario dan Dita menyukai konsep-konsep yang unik sehingga mereka pun menggunakan konsep pernikahan yang unik. Apabila kebanyakan pengantin memilih gedung atau area outdoor yang memang diperuntukkan sebagai venue pernikahan, pasangan ini justru memilih Lubana Sengkol Outbound sebagai venue pernikahan mereka.

Nah, mungkin beberapa dari kamu tidak familiar dengan Lubana Sengkol Outbound ini. Wajar saja, karena pada dasarnya area ini adalah area pemancingan! Penasaran kan dengan cerita Mario dan Dita ini? Yuk, simak hasil wawancara The Bride Dept dengan Mario dan Dita!

Halo Dita dan Mario, congratulations on your wedding! Konsep pernikahan kalian unik sekali! Boleh tolong ceritakan alasan kalian memilih Lubana Sengkol Outbound sebagai venue pernikahan?

Terima kasih, The Bride Dept! Sejak awal memang kami menginginkan konsep picnic wedding, jadi kami mencari area yang luas dan juga fleksibel untuk mendukung konsep tersebut. Setelah melakukan survey, Lubana Sengkol Outbound merupakan tempat yang paling tepat. Selain areanya yang cukup luas, lokasi ini juga cukup dekat dari tempat tinggal kami. Tidak hanya itu, aksesnya juga cukup mudah. Manajemen Lubana Sengkol Outbound juga sangat kooperatif dalam memenuhi segala kebutuhan kami.

Untuk konsep picnic wedding itu sendiri, how did you guys come up with it?

Pada awalnya kami menginginkan destination wedding, namun rasanya kurang efisien karena destination wedding membuat jumlah undangan kami menjadi terbatas. Kami tidak mau patah semangat dan terus berusaha mencari opsi yang mendekati konsep pernikahan yang kami inginkan. Pada akhirnya, kami memilih untuk mengadakan outdoor wedding yang kami rasa cukup mendekati destination wedding hehe. Kami sebetulnya menemukan beberapa taman yang bisa dijadikan opsi, tetapi pada akhirnya kami memilih Lubana Sengkol Outbound ini.

Berapa lama waktu yang kalian habiskan untuk mempersiapkan pernikahan?

3-4 bulan saja hehe. Kami sangat bersyukur dengan tim WO dan vendor-vendor yang hebat, karena tanpa mereka, belum tentu konsep yang kami inginkan dapat terwujud!

Apa tantangan terbesar dengan mengadakan outdoor wedding seperti ini?

Cuaca panas!! Mengingat sekarang adalah musim kemarau panjang dan juga udara Tangerang Selatan sangat panas, kami cukup kesulitan menghadapi cuaca panas hahaha. Untuk menyiasati cuaca panas, kami meminta para tamu datang dengan baju putih yang nyaman, namun tetap sesuai dengan tema.

Bagaimana sih prosesnya mengubah area outbound dan pemancingan menjadi area piknik yang sangat cantik? Apa yang menjadi inspirasi untuk dekorasi kamu?

Kembang Setaman dekor sangaaaat membantu mewujudkan konsep dan detail-detail yang kami inginkan. Melalui beberapa kali meeting dan komunikasi yg baik dengan mereka, alhamdulillah hasilnya sangat memuaskan. Mereka mampu menyiasati rumput yang agak merah karena musim kemarau sampai memasang tenda-tenda yang dibuatkan khusus sesuai dengan keinginan kami. Yang paling seru sih pemasangan shade (kain-kain putih yang menjuntai), karena memasangnya menggunakan flying fox! Silakan dibayangkan hahaha!

Apakah kalian memang sengaja mengoperasikan permainan outbound untuk para tamu undangan, khususnya anak-anak?

Iya, karena menurut kami banyak orang tua yang ingin datang ke acara pernikahan dan bingung untuk membawa anak atau tidak. Kadang agak repot kan kalau membawa anak, tapi bingung juga mau menitipkan anak kepada siapa. Nah, dengan adanya berbagai permainan di venue pernikahan kami, mereka bisa menghadiri pernikahan kami sekaligus menghabiskan quality time bersama keluarga. Keberadaan permainan ini juga sesuai dengan konsep picnic wedding, toh orang tua juga bisa menggunakannya, kan?

Acara kalian terlihat sangat intimate. Bagaimana kamu menyeleksi tamu undangan yang hadir?

Sebenarnya kami tidak secara spesifik menyeleksi tamu undangan. Mungkin pernikahan kami terlihat sangat intimate karena kami mengajak para tamu undangan untuk berpakaian nyaman sesuai dengan konsep picnic wedding itu sendiri. Kami juga membangun ambience melalui dekorasi dan musik, jadi semuanya terasa sangat akrab.

Oh ya, untuk prosesi adat, kalian kan menjalani prosesi adat Minang. Apa saja sih upacara yang kalian jalani?

Sebetulnya kami menggabungkan adat Minang dengan Sunda dan hal inilah yang menarik dari pernikahan kami. Pada awal acara, Mario melaksanakan prosesi Babako dengan disambut oleh keluargaku. Pada akhir acara, Mario diberikan gelar Bagindo Sutan. Nah, kami juga menjalani prosesi Patarik Bakakak Hayam, Saweran, Huap Lingkung, dan Ngaleupaskeun Japat. Semua itu kami jalani dalam mengenakan busana adat Minang!

Wedding dress yang kamu kenakan cantik sekali and we love the details! Boleh tahu cerita di balik dress tersebut?

Ah, ini juga bisa terjadi lagi-lagi berkat bantuan vendor yg luar biasa hebaat! Dalam hal ini, Mas Didiet Maulana dari Ikat Indonesia berperan besar sekali, mulai dari memberikan beberapa alternatif sesuai dengan konsep pernikahan sampai detail-detail yang diaplikasikan pada dress dan begitu juga dengan busana Mario. Pokoknya, Mas Didiet sangat kooperatif!

What are the highlights of your wedding day?

Ada banyak hal yang menjadi highlight dalam pernikahan kami. Keragaman budaya dalam prosesi akad nikah, area outbound, berbagai spot yang kami fungsikan sebagai area permainan sekaligus area foto, picnic mat yang bisa dipakai para tamu undangan untuk bersantai, serta souvenir kipas bergambar karikatur wajah kami yang bisa digunakan untuk kipas-kipas kalau kepanasan hahahaha.

Boleh ceritakan memorable/funny moment yang terjadi saat pernikahan berlangsung?

Wah, ini juga ada banyak!

Pertama, saat Mario mengucapkan ijab qabul dengan mantap dan lantang.

Kedua, hari pernikahan kami yang bertepatan dengan ulang tahun pernikahan orang tua Dita (11 Oktober 1982).

Ketiga, melihat tamu, orang tua, dan anak anak yang sangat menikmati waktu kebersamaan mereka.

Keempat, melihat flower girl @mavishareakanna yang membuang bunga ‘secara efisien’ ke satu titik.

Siapakah top 3 vendors kalian dan mengapa kalian memilih mereka sebagai top 3 vendors?

Adhyakti WO

Kooperatif, komunikatif, pendekatannya yang personal membuat kami nyaman, dan mampu memenuhi segala kebutuhan kami.

Kembang Setaman

Kreativitasnya luaaar biasa! Mereka benar-benar mampu mewujudkan konsep pernikahan yang kami rancang.

Caterindo

Rasa makanan yang enak banyak dipuji oleh para tamu, porsinya juga tidak membuat kami khawatir akan kekurangan, dan bantuan dari tim Caterindo juga sangat sigap.

Adakah tips yang ingin dibagi ke brides-to-be lainnya dalam mempersiapkan pernikahan terutama dengan konsep picnic wedding seperti yang kalian jalani?

Hal yang paling utama adalah menciptakan komunikasi yang baik antara keluarga, pasangan serta semua vendor. Selain itu, carilah lokasi yang dapat mengakomodir jumlah tamu undangan yang datang kemudian tentukan detail dekorasi yang sesuai dengan konsep pernikahan dan pastikan juga busananya sesuai dengan konsep pernikahan.