Pingitan adalah salah satu tradisi sejak dulu yang biasanya dilakukan menjelang pernikahan. Sayangnya, pelan-pelan, tradisi itu sudah mulai luntur dan menghilang. Padahal, disamping melihat kesengsaraan yang muncul akibat rindu, susah berkomunikasi dan rasa khawatir serta was-was karena jauh dari sang calon, momen kali pertama melihatnya lagi di pelaminan akan menjadi momen yang paling berharga.
Kalau di barat sana, ada momen first look, momen pertama kali melihat pasangan di hari pernikahan dengan mengenakan pakaian pernikahannya, dan ini menjadi salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu dan menjadi salah satu foto yang paling hangat.
Menggabungkan Pingitan dengan first look
Lalu, gimana kalau kita menggabungkan keduanya? Tetap mengikuti tradisi Pingitan, dan lalu coba menyempatkan waktu untuk momen first look, perasaan campur aduk yang kamu rasakan dan lega akhirnya bisa bertemu pasangan sebelum ijab kabul pasti menjadi momen yang berharga!
Emosi lebih terbuka saat berdua
Biasanya, setelah tradisi Pingitan, pasangan akan bertemu lagi sebelum atau sesudah ijab kabul, tergantung dengan tradisinya masing-masing. Perasaan haru pasti menyelimuti, tapi perlu diakuin, saat berada di depan banyak orang, terkadang rasanya sulit menunjukan emosi. Alhasil, cuma bisa senyum-senyum malu. Kebayang ngga kalau kamu dan pasangan bisa jujur dengan emosi dan perasaan masing-masing saat bertemu lagi untuk pertama kalinya? Sebelum dikerumuni tamu undangan pastinya!
Minta fotografer mengabadikan
Untuk momen first look ini, mungkin kamu membutuhkan bantuan bridesmaid dan groomsmen serta fotografer untuk mengabadikan momen ini. Pada dasarnya, konsep first look ini sesederhana melihat pasangan pertama kali di hari pernikahan setelah berjauhan selama beberapa waktu. Tetesan air mata bahagia dan rasa haru, deg-degan dan campur aduk pasti menjadi satu! Untuk momen yang berharga ini, jangan lupa minta fotografer untuk curi-curi dokumentasi!
Sibuk itu pasti, tapi luangkan waktu 10 menit
Yap, yang namanya hari H pernikahan pasti waktu terasa begitu cepat dan semuanya mendadak jadi hectic. Tapi, untuk momen sekali seumur hidup ini, coba deh luangkan waktu 10 menit untuk bertemu si dia.
Jadi, masih mau meninggalkan tradisi Pingitan? Bisa kita kombinasikan dengan tradisi internasional dan menghasilkan dokumentasi yang sangat menyentuh lho!