Meet The Expert
Cerita Kreatif di Balik Konsep Prewedding & Pernikahan ala Prolog
By The Bride Dept | 03 Nov 2023

Ghina Rizqi founder dari Prolog Design yang kerap menyuguhkan berbagai ide unik dan kreatif membagikan ceritanya kepada team kami tentang awal mula terbentuknya mereka sebagai wedding stylist. Beragam tema yang out of the box pun kerap mereka tampilkan pada karyanya. Penasaran dengan cerita mereka? Simak selengkapnya di sini!

Bagaimana awal mula terbentuknya Prolog?

Sebelum masuk dalam dunia wedding styling, Prolog awalnya dikenal lewat prewedding styling. Karena saya (Ghina) dan beberapa tim memang berangkat dari stylist untuk majalah dan lini fashion, teman-teman terdekat kerap meminta arahan perihal konsep foto prewedding mereka.

Awalnya tentu mouth-to-mouth, karena pekerjaan ini tidak umum dalam industri pernikahan. Setelah bekerjasama dengan banyak fotografer dan memikirkan beragam tren, kami berhasil meyakinkan khalayak bahwa peran stylist penting untuk mewujudkan kesinambungan tema antara busana dan aksesori, rias wajah dan rambut, serta dekorasi.

Setelah menggeluti dunia prewedding selama beberapa tahun, kami berkesempatan membuat konsep wedding bertema Forest in a Forest untuk pernikahan saya. Menerima sambutan yang baik—pernikahan dimuat sebagai artikel oleh beberapa media, kami mulai percaya diri untuk dapat membantu mewujudkan tema impian dari sederet klien.

Apa alasan untuk terjun dalam bidang ini?

Kami melihat bahwa banyak pasangan yang mempunyai ide menarik dan ingin memiliki pernikahan yang tak biasa, namun tidak dapat merealisasikannya karena minim referensi.

Lewat Prolog, kami ingin menjadi teman baik kedua mempelai yang siap mendengarkan, membantu merajut ide menjadi satu konsep yang matang, memberikan saran, hingga membantu memantapkan pilihan dan menjelaskan konsep impian kepada vendor-vendor terkait. Kami pun hadir di hari pernikahan untuk memastikan semua impian terkait estetika (dekor, busana dan aksesori, undangan dan keepsake, floral bouquet, wedding cake, hingga seserahan) dapat terwujud.

Bagaimana signature style yang ditawarkan Prolog?

Kami berusaha untuk mengakomodir beragam gaya dan tidak memaksakan style tertentu. Kami pernah mengerjakan konsep internasional, nasional, dan tradisional dengan palet warna pastel, gelap, hingga vibrant. Akan tetapi, kami memang menyukai gaya busana dan dekorasi yang rapi nan anggun, sedikit infusi budaya, namun tetap terlihat modern.

Bagaimana mewujudkan permintaan klien yang challenging?

Dapat mewujudkan konsep baru tentu menjadi impian kami. Akan tetapi, harus tetap realistis dari sisi keamanan, waktu, biaya, dan selera kedua keluarga. Kami akan berdiskusi secara online dan offline dengan wedding planner serta vendor-vendor terkait. Kami harus mengedukasi dan membahas pro dan kontra dari permintaan yang tak biasa.

Project wedding apa yang paling berkesan?

Setiap pernikahan memiliki kesan masing-masing. Mulai dari client kami yang mengambil budaya Greek karena terobsesi dengan konstelasi bintang dan sejarahnya. Ada juga pasangan penggiat seni yang menjadikan lukisan ‘The Kiss’ sebagai inspirasi. Mempelai wanita memilih untuk mengenakan busana pernikahan sang ibu yang telah berusia puluhan tahun untuk disulap oleh desainer Toton Januar. Kebaya emas yang awalnya polos, dipercantik payet warna-warni yang terinspirasi akan lukisan karya Gustav Klimt tersebut.

Apa yang menjadi inspirasi saat membuat konsep wedding seorang klien?

Tentunya kami berangkat dari referensi konsep impian klien yang didiskusikan saat brainstorming meeting. Selain itu, kami juga menggali kisah cinta keduanya; bagaimana mereka bertemu, kegiatan yang digemari, bagaimana dan dimana pernyataan “I do” disampaikan, hadiah yang berkesan, honeymoon impian, hingga hal-hal lain yang dapat menginspirasi secara estetika, mulai dari film, musik, fashion, hingga kota favorit.

Apa tip untuk bride-to-be yang sedang mempersiapkan konsep pernikahannya?

Lakukan riset sedalam mungkin dengan membandingkan portfolio serta price list vendor. Anda bebas bertanya melalui WhatsApp ataupun online meeting. Namun kerucutkan pilihan menjadi tiga vendor utama untuk melakukan offline meeting, survey lokasi pernikahan dan vendor dekorasi, atau workshop visit (busana dan sanggar) sehingga tidak membuang waktu dan lebih terarah.

Selain Pinterest, Anda wajib memperbanyak referensi dengan follow beragam akun Instagram dan TikTok terkait pernikahan. Kumpulkan foto yang disukai ke dalam satu folder atau dalam bentuk PDF. Hal ini tentunya akan memudahkan Anda untuk menjelaskan konsep dengan setiap vendor.

Satu hal penting lainnya adalah pilih vendor sesuai budget! Jangan memaksa vendor dengan kisaran harga tinggi untuk menyesuaikan dengan budget yang rendah. Setiap vendor memiliki standar masing-masing untuk menghasilkan karya maksimal!

 

 

Get Exclusive Access!
Sign up for our newsletter to get the updates