Beragam foto apik dengan tema yang artistik selalu disajikan oleh photographer Jatidiri Ono. Memberikan tampilan dan gaya yang khas, bagaimana awal cerita kariernya hingga namanya begitu dikenal di dunia wedding seperti sekarang ini? Simak cerita selengkapnya di sini!

Bagaimana awal mula Anda menggeluti/terjun ke dalam bidang wedding photography ini?

Meskipun akar saya bermula di dunia desain grafis, kegemaran saya di dalam dunia fotografi dan film bertumbuh sejak masa kuliah. Sempat menggeluti bidang fotografi fashion sampai travel, lalu tanpa sadar saya “tercemplung” ke dunia wedding karena dukungan teman-teman terdekat. Testimoni dari mulut ke mulut dan portal media wedding sepertinya menjadi katalis bagi saya untuk dapat memberikan spektrum baru bagi sesuatu yang sudah pakem di masa itu.

Hal apa yang membuat Anda tertarik untuk terjun dalam bidang ini?

Love is the universal language, and it’s a great experience to see and feel the chemistry from the couple. Setiap pasangan mempunyai personanya masing-masing and it’s such an honour to be a small part to portray their love.

Bagaimana signature style photography yang ditawarkan Jatidiri Ono?

"Sampai sekarang saya tidak dapat mendiskripsikannya. Mungkin lebih tepat dan adil untuk bertanya ke client saya atau pihak luar? Hehehe."

Namun saya sendiri mempunyai preferensi atau selera, yang datang dari banyak faktor, yang akan selalu bertambah dan disesuaikan tiap waktu. Kalau menurut kalian bagaimana? Menurut Team The Bride Dept, Jatidiri Ono selalu berhasil memberikan foto dengan konsep yang berbeda sehingga membuat foto tersebut menjadi penuh karakter kuat di dalamnya.

Bagaimana cara mewujudkan permintaan foto klien yang challenging?

Tantangan dari setiap pasangan pasti selalu ada, maka dari itu kita harus selalu fair dalam berkomunikasi. Mulai dari pendekatan secara personal, direction yang jelas, penguraian pro dan kontra dalam beberapa pilihan. So all of us will be in the same page.

Project apakah yang paling berkesan untuk Anda?

Perhaps just like love, the first one is the memorable one. Tahun 2014, sahabat saya dengan nekatnya menerbangkan saya dan teman saya ke Taiwan untuk memotret foto preweddingnya. Lucunya semua konsep dari mulai styling dan gaya foto spesifik dibebaskan kepada kami, yang mana kami sangat menggemari film-film Asia. Dapat dikatakan project itu menjadi salah satu turning point saya tertarik pada dunia foto prewedding.

Apa saja yang menjadi inspirasi Anda saat menentukan tema dan mengabadikan foto seorang klien?

Untuk konteks foto prewedding, core-nya justru datang dari klien itu sendiri. Sehingga kemudian memunculkan output yang berbeda-beda tergantung dari kacamata yang melihat. Selanjutnya kami akan kurasikan bersama semua pihak yang turut andil, membentuk suatu kolaborasi yang bersinergi.

Apa tip dari Jatidiri Ono untuk para bride-to-be yang sedang mempersiapkan atau menentukan konsep foto prewed/pernikahannya?

Untuk para Bride-to-be, initially, you have to know what you want. Melakukan riset dan komunikasi adalah sebuah keharusan, baik secara teknis maupun dalam menentukan referensi. Sehingga semuanya dapat sesuai dengan apa yang dipersiapkan dan diharapkan. Hal terakhir tentu saja temukan fotografer yang mempunyai chemistry secara visual dan pribadi.