Dalam tradisi pernikahan Jawa, paes pengantin memegang peran penting sebagai simbol keindahan, keanggunan, dan warisan budaya yang kaya. Keinginan untuk melestarikan budaya Jawa membuat Enny begitu mencintai riasan paes ini. Ingin tahu cerita lengkapnya? Simak di sini yuk!
Apa arti riasan paes untuk seorang Enny Paes?
Paes menurutku adalah riasan pengantin wanita yang memiliki lekukan-lekukan dari area dahi hingga ke rambut. Lekukan-lekukan tersebut biasa disebut dengan cengkorongan yang terdiri dari gajahan, pengapit, penitis dan godeg. Riasan tersebut juga tentunya dapat mempercantik penampilan calon pengantin di hari pernikahannya.
Apa alasan Anda untuk terjun dalam bidang ini?
Alasan aku untuk terjun dalam bidang ini karena sebagai seorang wanita aku juga ingin memiliki karier tanpa harus meninggalkan tugas utamaku sebagai ibu rumah tangga yaitu mengurus keluarga. Bekerja di bidang ini cukup menyenangkan bagiku karena dapat membuat penampilan para calon pengantin jadi lebih istimewa dan penuh makna di hari bahagianya.
Bagaimana cara atau teknik membuat paes yang sempurna?
Menurut aku, cara membuat paes yang sempurna adalah dengan melihat kondisi dahi dan wajah calon pengantin terlebih dahulu. Sehingga saat menggambar paes, aku bisa menyesuaikan dengan bentuk muka sekaligus dahi calon pengantin tanpa meninggalkan hitungan pakem yang sudah ada.
Bagaimana Anda mewujudkan permintaan klien yang challenging?
Cara menghadapi klien yang challenging adalah dengan menerapkan klien adalah raja. Jadi aku akan berusaha mengikuti keinginan klienku, selagi tidak keluar dari pakem itu sendiri. Tentunya aku juga selalu menjelaskan kepada klienku, agar mereka dapat memahami alasan-alasan yang kita sampaikan.
Apa kesulitan yang ditemukan saat merias pengantin dengan paes?
Sejauh ini Alhamdulillah aku belum pernah menemukan kesulitan yang begitu berat, karena aku selalu mengarahkan hal apa saja yang harus dilakukan oleh calon pengantin apa saja selama proses menggambar paes. Sehingga semuanya bisa berjalan dengan lancar.
Apa saja yang menjadi inspirasi Anda dalam merias pengantin Jawa dengan menggunakan paes?
Yang menjadi inspirasi tentunya karena aku berdarah Jawa! Jadi aku mempunyai keinginan “nguri uri budoyo Jawa” yang artinya melestarikan kebudayaan Jawa, khususnya paes. Aku juga sangat mengapresiasi para bride-to-be yang masih mau memakai riasan paes beserta upacara adatnya, seperti panggih, siraman dan lainnya. Aku sangat ingin melestarikan dan meneruskan kebudayaan yang telah dibuat oleh nenek moyang!
Apa tips Anda untuk para bride-to-be yang sedang mempersiapkan atau memilih riasan Jawa khususnya paes yang sempurna untuk pernikahannya?
Tips untuk bride-to-be apabila ingin menggunakan riasan paes kalian perlu menjaga stamina agar tetap fit, karena riasan paes lumayan berat saat dipakai berjam-jam. Pastinya, kalau ingin hasil yang maksimal, sebaiknya jika memiliki anak rambut di dahi, diperbolehkan untuk dikerik. Tetapi, kalau bagi saya hal ini fleksibel, selama semuanya sudah dikoordinasikan dengan baik, saya kembalikan semuanya kepada keinginan masing-masing bride-to-be.