Pernikahan dengan menampilkan dua adat yang berbeda tentu saja selalu menarik perhatian! Seperti pernikahan Puteri dan Wiku yang memadukan adat Jawa dan Minang ke dalam momen bahagia mereka. Penasaran seperti apa? Simak selengkapnya di sini!
Konsep Pernikahan
Semua rangkaian acara pernikahanku berfokus pada adat tradisional dan turun temurun dari Puteri dan Wiku. Dimana kami berdua memiliki darah Jawa, dan aku juga memiliki darah Sumatera dari ibuku, jadi kami memutuskan untuk menyelenggarakan rangkaian pernikahan kami dari kedua adat tersebut. Untuk prosesi pemberkatan kami sepakat mengusung tema Jawa klasik dengan nuansa warna putih. Prosesi ini dilangsungkan di Gereja Katedral Jakarta.
Sedangkan untuk resepsi di malam hari, tema Minang dengan tampilan glamor elegan menjadikan momen bahagia kami jadi kian istimewa. Dekorasi bunga dengan palet warna bold yang didominasi merah, maroon dan jingga memberikan kesan yang hangat sekaligus romantis. Dekorasi pelaminan berupa rumah Gadang bernuansa emas memberikan suasana yang penuh statement. Resepsi yang dilangsukan di Four Seasons Hotel Jakarta ini memberikan tampilan yang sangat memukau!
Make Up & Hair Do
Menurut Uti, makeup dan tata rambut adalah hal paling krusial di hari pernikahan dan tentunya ia pun ingin terlihat “manglingi” di hari bahagianya. Rangkaian acara pernikahan Puteri dan Wiku yang berlangsung tiga hari yaitu tanggal 20, 21, dan 22 Oktober, dimana setiap prosesi masing-masing menggunakan adat yang berbeda.
Pada tanggal 20 Oktober, untuk rangkaian acara siraman dan midodareni, Puteri memilih riasan dari Mas Dedeon, salah satu MUA Senior di perusahaan keluarganya yaitu PT. Mustika Ratu, Tbk. Dedeon menggunakan rangkaian makeup Beauty Queen by Mustika Ratu. Ia sendiri sudah biasa merias wajah Puteri, sehingga sudah tahu jenis makeup dan warna-warna eyeshadow, blush atau lipstick yang disukai. Puteri sengaja memilih menggunakan kontak lens bening agar tetap terlihat natural.
Selanjutnya untuk acara 21 Oktober, yaitu pada pemberkatan dan panggih, Puteri mempercayakan riasannya kepada Bennu Sorumba. Pada hari pemberkatan dan panggih, ia ingin tampilan keseluruhannya terlihat klasik dan tradisi Solonya benar-benar melekat. Hal tersebut menjadi impian Puteri sejak dahulu untuk menggunakan riasan dan busana adat yang sama dengan kedua orang tua dan sang mertua dalam prosesi Pemberkatan dan Panggih. Maka pilihannya jatuh pada adat Solo, dan Puteri pun menggunakan busana Dodot Solo Basahan, sama seperti orang tua dan mertuanya. Untuk keseluruhan acara Jawa, ia memilih untuk dipaes dan dirias oleh Eyang Mamie Hardo, yang memang sudah senior dan ternama dalam merias pengantin Jawa.
Untuk acara resepsi yang dilangsungkan 22 Oktober, Puteri memilih menggunakan adat Minang, sebagai apresiasinya terhadap sang Ibunda yang berdarah Sumatera Barat. Makeup resepsi kali ini, ia percayakan kepada Reza Azru untuk menampilkan riasan bold dengan foxy eyes. Untuk suntiangnya sendiri, Puteri menggunakan aksesori cantik dari Sanggar Djus Masri. Selama acara Uti mengaku tidak merasa nyeri dengan suntiang yang ia kenakan, karena memang nyaman dan tentunya elegan.
Rancangan Kebaya
Pada prosesi pemberkatan Puteri mempercayakan pilihan kebayanya kepada Kak Anjiasmara karena beliau merancang kebaya lamaran Uti. Hasilnya pun selalu sangat memuaskan, sehingga saat pemberkatan ia pun kembali memilih Anjiasmara untuk membuat kebaya putih klasik yang begitu anggun. Untuk acara resepsi, Puteri memilih Myrna Myura untuk membuat kebaya yang elegan sekaligus penuh statement. Pernikahan dengan adat Minang adalah yang pertama kalinya dilakukan di keluarga besar Uti. Jadi, ia pun mencari inspirasi untuk model kebaya yang cocok dengan Suntiang, dan pilihannya jatuh pada warna maroon kemerahan yang bold. Dari sederet desainer yang menjadi referensi, Uti mengaku sangat jatuh cinta dengan kebaya merah rancangan Myrna Myura. Untuk kebaya resepsi ini, Uti juga meminta agar dibuatkan dengan model baju kurung layaknya baju adat Minang lengkap dengan songket, sehingga modelnya pendek, tapi tetap memiliki ekor yang menawan.
Foto Pre-wedding
Puteri dan Wiku melakukan sesi foto prewedding dengan dua tema berbeda yaitu tradisional dan internasional. Dimana untuk foto internasional, mayoritas kami melakukan photoshoot di Australia, yaitu tempat dimana Puteri dulu bertumbuh besar dan kebetulan Wiku pun menyelesaikan S2 di sana. Lokasi photoshoot kami merupakan tempat pilihan yang sesuai dengan konsep yang diusung. Contoh, saat menggunakan white dress dan suit, kami memilih lokasi yang klasik dengan pilar-pilar kuno. Saat menggunakan dress dan suit yang lebih santai, kami memilih lokasi di tengah kota untuk kesan yang lebih santai. Saat menggunakan baju yang lebih statement, keduanya memilih untuk foto di atas kapal dengan gedung-gedung tinggi yang menjadi background. Untuk foto tradisional, kami memilih baju yang sesuai dengan rangkaian acara kami, yaitu adat Jawa dan Sumatera.
Prosesi Siraman
Siraman merupakan proses “memandikan” atau “mengguyur” calon pengantin, yang filosofinya adalah untuk “membersihkan” jiwa dan raga calon pengantin. Untuk air siraman yang digunakan pun harus diambil dari sumber mata air yang sudah dipilih oleh sesepuh keluarga dan orang tua calon pengantin. Air siraman yang digunakan Uti terdapat campuran air dari Sungai Lourdes dan air dari Fatima di Spanyol. Dimana beruntungnya Uti diberi kesempatan untuk menggabungkan adat dan kepercayaan agama dalam rangkaian pernikahannya dengan Wiku. Prosesi menyirami juga dilakukan oleh keluarga dekat mempelai yang merupakan sosok inspiratif dan sangat dekat dengan keluarga Puteri.
Malam Midodareni
Prosesi adat midodareni dilaksanakan pada malam harinya, dimana calon mempelai pria tidak boleh bertemu dengan calon mempelai wanita. Di malam midodareni yang paling berkesan untuk Uti adalah ketika sang ayah membacakan Catur Wedha kepada calon suaminya, prosesi yang begitu haru. Dimana tiap kalimat yang ditulis secara personal oleh sang ayah merupakan petuah yang dibawa ke dalam pernikahan kami, dan Catur Wedha yang dibuat oleh sang ayah tentunya sangat bermakna bagi keduanya.
Untuk acara siraman dan midodareni, Puteri memilih membuat kebaya dengan Azalia Clarissa. Pilihan modelnya sendiri tentunya atas hasil diskusi Puteri dan Azalia. Kita benar-benar mendesain dari nol dan semuanya disesuaikan dengan keinginan Puteri. Alasan Uti memilih kak Azalia karena hasil kebaya dan payetnya yang selalu unik dan cantik.
Prosesi Panggih
Setelah melangsungkan pemberkatan, pasangan ini melakukan prosesi panggih. Dalam pernikahan adat Jawa prosesi ini merupakan salah satu acara puncak dimana kedua pengantin dipertemukan. Acara ini berlangsung di kediaman sang nenek yaitu Ibu Hj. DR. BRA. Mooryati Soedibyo. Suasana yang sakral begitu terasa pada prosesi ini, keduanya pun tampil penuh pesona dalam busana Dodot Solo Basahan bernuansa hijau.
Pernikahan Impian
Untuk mewujudkan pernikahan impian ini, Uti dan Wiku mengaku mencari banyak referensi agar dapat sesuai dengan konsep pilihan mereka. "Harus cari banyak inspirasi, cari contoh, dari situ kita bisa menentukan apa yang kita sukai dan apa yang tidak kita sukai". Untuk Uti pribadi, hal yang ia tentuin pertama kali adalah adat yang akan digunakan saat pernikahan. Dari semua kakak Puteri, bahkan dari pihak saudara, Uti satu-satunya yang menikah dengan adat Minang. Tentunya ini adalah hal yang baru, sehingga tidak ada yang bisa jadi “contoh”, jadi ia pun harus melakukan riset dan mencari tahu sendiri yang mana yang terbaik untuk acaranya nanti. Selain itu, kita juga harus terbuka dengan opini dari orang sekitar, tapi tentunya dengan “filter” ya, jadi tidak semuanya harus diikuti. Orang-orang sekitar seperti orang tua, mertua, saudara kandung, atau ipar yang sudah menikah, mungkin bisa memberikan feedback dan masukkan sesuai pengalaman mereka. Tapi hal yang paling penting, kita bahagia dan senang dengan pilihan tersebut.
Top three vendor dalam pernikahan klasik elegan Puteri & Wiku
Wedding Organizer : Big Enterprises
Photographer : Amorphotoworks dan Venema Pictures
Venue : Four Seaons Hotel Jakarta
Terima kasih untuk seluruh vendor yang membuat acara kami semakin istimewa!
Pemberkatan
Wedding Organizer : Big Enterprises
Decoration : Zinnia Floral Design
Documentation : Amorphotoworks
Make Up Artist : Bennu Sorumba
Paes dan Adat Jawa : Mamie Hardo
Kebaya : Anji Asmara
Digital Invitation : Momentree and Co
Gift : Red Ribbon Gift
Ringbox : Alice Ringbox
Venue : Gereja Katedral Jakarta
Panggih
Wedding Organizer : Big Enterprises
Decoration : Lavagold Design
Documentation : Amorphotoworks
Make Up Artist : Bennu Sorumba
Paes dan dodotan : Mamie Hardo
Invitation : Ruang Dua Rana
Gift : Red Ribbon Gift
Catering : Al’s Catering
Resepsi
Wedding Organizer : Big Enterprises
Decoration : Rangkai Riefinka
Documentation : Venema Pictures
Make Up Artist : Reza Azru
Suntiang dan Rumah Gadang : Sanggar Minang Djus Masri
Kebaya : Myrna Myura
Invitation : Ruang Dua Rana
Gift : Red Ribbon Gift
Venue : Four Seasons Hotel Jakarta
Entertainment : Overjoy Entertainment
Live Documentation : Praya Visual