Dalam pernikahan adat Betawi, kita mengenal salah satu prosesi yang bernama Bawa Tande Putus. Sepintas kata tande putus mungkin terdengar seperti ungkapan yang menyatakan akhir dari sebuah hubungan. Penasaran? Simak prosesi tande putus: apakah hubungan cinta yang putus selengkapnya di sini!
Makna Tande Putus
Tande putus di sini merupakan pengikat yang menerangkan bahwa mempelai wanita (calon none mantu) sudah ada yang punya. Prosesi Bawa Tande Putus sendiri mirip dengan pertunangan, dengan digelarnya acara ini berarti si gadis atau calon none mantu telah terikat dan tidak dapat lagi diganggu oleh pihak lain. Begitu pula si pemuda atau calon tuan mantu tidak dapat lagi didekati atau mendekati gadis lain.
Ritual yang dilakukan usai acara ngelamar ini juga menjadi salah satu penentu berlanjut atau tidaknya hubungan hingga ke pelaminan. Sebab jika kesepakatan antara kedua belah pihak keluarga tidak mencapai titik temu, ada kemungkinan lamaran bisa dibatalkan.
Penyerahan Tande Putus
Tande Putus ini bisa berupa apa saja, namun orang Betawi biasanya memberikan Tande Putus berupa cincin belah rotan, uang pesalin sekedarnya, serta aneka rupa kue. Setelah Tande Putus diserahkan, maka dilanjutkan dengan menentukan hari dan tanggal pernikahan.
Jika kesepakatan tande putus telah tercapai oleh kedua belah keluarga, maka dilanjutkan dengan beberapa pokok pembicaraan, di antaranya:
Membicarakan Biaya untuk Keperluan Pesta
Dalam adat Betawi, biaya pernikahan dibebankan kepada pihak pria, namun seiring berjalannya waktu, biaya pernikahan tidak lagi hanya ditanggung oleh mempelai pria, pihak wanita pun ikut membantu.
Lamanya Pesta Pernikahan
Hal ini menjadi bahan pembicaraan, karena di masa lalu, pesta pernikahan dapat berlangsung hingga berhari-hari.
Perangkat Pakaian Upacara Pernikahan
Busana pernikahan adat Betawi mempunyai banyak variasi mulai dari busana rias besar tradisional, busana rias bakal, busana rias besar modifikasi, hingga busana rias bakal (untuk acara akad nikah). Bila pesta pernikahan dilakukan berhari-hari kemungkinan pengantin akan mengenakan busana yang berbeda setiap harinya.
Tamu Undangan
Catat nama saudara baik dari pihak wanita maupun pria, setelah itu dilanjutkan dengan daftar nama sahabat dan teman.
Mahar
Dalam bahasa Betawi mahar ini biasa disebut dengan cingkrem. Untuk menentukan mahar, biasanya kedua keluarga akan berdiskusi hingga tercapai kesepakatan di antara keduanya.
Kekudang atau Hantaran
Kekudang merupakan hantaran makanan yang menjadi kesukaan mempelai wanita, seperti kue cincin, kue cucur, gemblong atau kue rangi yang merupakan makanan khas Betawi.
Pelangke
Jika sang calon pengantin memiliki kakak yang belum menikah, maka harus melakukan prosesi pelangke atau pelangkah. Hal ini tentu saja untuk menghormati saudara yang lebih tua.
Jadi apakah prosesi tande putus: apakah hubungan cinta yang putus? Tentu saja bukan ya Brides!
Photo : Mindfolks