Ragam Aksesori Cantik Pengantin Jawa

By The Bride Dept on under How To, Pernikahan Adat

Ragam Aksesoris Cantik Pengantin Jawa

Kecantikan yang elegan kerap merepresentasikan penampilan pengantin wanita Jawa. Lukisan paes di dahi yang cantik membingkai wajah berpadu dengan ragam aksesori yang bukan hanya cantik tapi sarat dengan makna-makna filosofis yang dalam. Doa dan harapan pun terkandung dalam setiap aksesori. Lalu, apa saja ya aksesori yang menjadi pelengkap kecantikan pengantin wanita Jawa tersebut? Simak ragam aksesori cantik pengantin Jawa di sini yuk!

Cunduk Mentul

Cunduk mentul atau disebut juga kembang goyang merupakan salah satu aksesori yang selalu hadir dalam riasan pengantin Jawa. Dibuat memanjang dan menjulang tinggi, aksesori ini memberi arti bahwa setiap mempelai wanita diberkahi paras yang cantik, baik jika dilihat dari depan maupun belakang.

Ada satu aturan dalam pemasangan cunduk mentul, yaitu jumlahnya harus ganjil, baik 1, 3, 5, 7, ataupun 9. Masing-masing dari jumlah yang ditetapkan mengandung makna dan filosofinya sendiri; satu melambangkan Tuhan Yang Maha Esa. Tiga melambangkan nilai Trimurti, lima melambangkan rukun Islam. Angka tujuh melambangkan pitulungan atau pertolongan dan sembilan melambangkan jumlah wali songo.

Gunungan

Aksesori pengantin Jawa berupa headpiece ini bentuknya menyerupai dalam pelengkap dalam pewayangan. Disematkan di bagian depan cunduk mentul sebagai tiara, gunungan memberi makna bahwa seorang wanita harus dihormati keberadaannya oleh sang suami.

Centhung

Aksesori ini disematkan di sisi kanan dan kiri dari tepian dahi pengantin wanita. Makna dari centhung ialah seorang perempuan yang akan menyambut gerbang kehidupan baru sekaligus siap untuk melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai seorang istri.

Sumping

Sumping merupakan aksesori pengantin Jawa yang bentuknya menyerupai daun papaya dan diletakkan di bagian depan telinga kanan juga kiri. Daun pepaya diketahui memiliki rasa yang pahit saat dikonsumsi. Artinya, pengantin wanita diharapkan siap untuk menjalani kehidupan rumah tangga yang terkadang pahit.

Kalung Sungsun

Kalung sungsun merupakan aksesori pengantin Jawa yang tersusun atas tiga lempengan emas berbentuk bulan sabit. Jumlah tersebut merupakan gambaran dari fase kehidupan setiap insan manusia yang dimulai dari kelahiran, pernikahan, dan kematian.

Gelang Paes Ageng

Aksesori gelang yang dikenakan di area pergelangan tangan kanan dan kiri pengantin wanita, melambangkan keabadian cinta yang diharapkan bagi kedua mempelai.

Kelat Bahu

Pada kedua lengan bagian atas, beberapa pengantin wanita Jawa akan mengenakan kelat bahu atau gelang yang berbentuk naga. Kelat bahu memberi arti bahwa seorang wanita harus kuat dan tangguh dalam melalui setiap rintangan kehidupan rumah tangganya.

Chitak

Salah satu aksesori pengantin Jawa yang unik dan sederhana adalah chitak, yaitu irisan daun sirih berbentuk belah ketupat kecil berwarna hijau di area dahi mempelai wanita. Chitak memiliki makna harapan agar seorang wanita dapat selalu fokus, setia, dan memiliki pandangan yang lurus ke depan.

Itulah ragam aksesori cantik pengantin Jawa yang kerap menghiasi penampilannya yang elegan sekaligus penuh keanggunan! Ternyata semua aksesori yang digunakan ini memiliki arti yang berbeda-beda ya Brides!

Photo : Morden.co