Vendor That Make This Happened
Holy Matrimony
Venue St. Albertus Church
Event Styling & Decor Zinnia
Photography Pyara Photo Max & Willy
Make Up Artist Priscilla Myrna
Hair Do Priscilla Myrna
Bride's Attire Anaz Official
Groom's Attire Agus Lim
Catering Santika Premiere Harapan Indah & Culture Royale
Videography Shadtoto Prasetio Studio
Hand Bouquet Airy Designs
Jewellery & Accessories My Pitamas
Invitation Zefania Diani from Terralogical
Others bow.bei.com (website)
Wedding Reception
Venue Hotel Santika Premiere Kota Harapan Indah
Event Styling & Decor Zinnia
Wedding Organizer Olivia Organizer
Wedding Entertainment Richard Karnadi
Souvenir Arta & Company
Jewellery & Accessories My Pitamas (Crown)
Videography Shadtoto Prasetio Studio
“Have you ever felt like you aren’t interested to someone, you didn’t love him but somehow you felt that he will be your soulmate?” Pertanyaan Ameline ke Pipit, sahabatnya, 7 tahun lalu. Itu yang Ameline rasakan pada Juan saat pertama kali bertemu di hari pertama saat mereka baru masuk kampus dengan jurusan dan juga grup tutor yang sama. Kedekatan mereka cukup membuat beberapa temannya menyimpulkan ada sesuatu yang spesial diantara mereka, bahkan dikira sudah pacaran. Tapi, mereka masih denial. Rupanya, karena saat itu Juan mendekati Ameline sekaligus 3 orang lainnya. “Aku tidak suka playboy dan aku bilang sama Juan untuk stop flirting sama aku dan aku juga bilang kalau aku tidak suka sama dia.” Curhat Ameline.
- Photo Courtesy of Adrian Stephanus from Lucentday
- Photo Courtesy of Adrian Stephanus from Lucentday
- Photo Courtesy of Adrian Stephanus from Lucentday
Setelah itu, mereka mulai semakin saling menjauh hingga akhirnya lulus kuliah dengan jangka waktu 3,5 tahun. Namun apa daya jodoh tidak akan ke mana. Mereka disatukan kembali saat coass di rumah sakit yang sama. Dua tahun mereka menghabiskan waktu bersama. Hal itu membuat Ameline semakin mengenal Juan dan semakin ‘ilfeel’ dengannya. Sampai-sampai, dia selalu menghindar dari Juan. Untungnya, rasa benci itu hanya bertahan selama sebulan karena setelah itu pribadi Juan sangat berubah menjadi lebih baik dan pengertian. Hal itulah yang membawa mereka ke hubungan yang lebih baik untuk mengenal satu sama lain.
- Photo Courtesy of Govinda Rumi from Terralogical
- Photo Courtesy of Govinda Rumi from Terralogical
- Photo Courtesy of Govinda Rumi from Terralogical
- Photo Courtesy of Govinda Rumi from Terralogical
“I don’t know how it started or when, that feeling, feeling of love has grows up until now.” Saut Ameline. Hingga akhirnya, saat Ameline menjemput Juan di bandara setelah berpergian, Juan menyatakan bahwa ia ingin menikahi Ameline. “Dia memberikan pernyataan, bukan pertanyaan. Dia bilang, “Sayang, aku mau menikah dengan kamu. Aku sudah bilang ke Ibuku kalau aku ingin kamu menjadi istriku.” Sangat romantis yang membuat mereka sukses menjalani 6 bulan untuk mempersiapkan pernikahan mereka yang lancar dengan bantuan teman dan keluarga. Pernikahan ini dirancang dengan konsep dekorasi hutan yang manis, dipenuhi dengan dekorasi kayu-kayuan dan dedaunan dengan menggunakan dress yang simple.
“Waktu itu aku tidak sengaja liat gaun yang dibuat Anaz, saat itu juga aku langsung suka dan menurutku tidak banyak desainer yang bisa membuat mermaid se-sempurna Anaz. Aku langsung hubungi Anaz dan pesan saat itu juga.” Saking ingin simple-nya, Ameline sampai meminta pesanan spesial, “se-simple mungkin”. Ia sampai meminta untuk tidak pakai permata hanya pakai mutiara saja. Dan voila! Gaunnya sudah jadi kurang dari 1 bulan dan sudah fit dengan 2x fitting. Karena keluarga mereka masih tergolong turunan Cina, jadi mereka masih mengikuti adat Cina seperti lamaran, sangjit dan tutup sprei.
“Kebersamaan dengan keluarga besar dan teman-teman terdekat yang menjadi highlight dalam pernikahan kami. Makanya kami lebih memilih mereka untuk menjadi vendor, karena kami merasa lebih relaks dan merasa keakraban dengan teman-teman. Aku juga ingin semuanya bisa menikmati acara di hari itu.” Menurutnya, wedding is a celebration of love. Jadi, jangan terlalu berkonsep, jangan dipalsukan, dan jangan dibuat-buat. Lebih baik alami apa adanya.
Saran dari Ameline, semua bride to be pastinya menginginkan pesta pernikahan yang sempurna dan indah sesuai dengan bayangan. Tapi saran Ameline, “ikuti kata hati, jangan terlalu banyak membandingkan vendor. Pillihlah vendor yang membuat kalian senang, nyaman, dan cocok dengan budget kalian. Tentukan list vendor di awal, serta siapkan budget untuk setiap vendor. Berusahalah agar tidak melampaui dari budget. Pilihlah WO yang bisa berkomunikasi dengan baik dan membuat kalian nyaman sehingga tidak perlu sungkan untuk mengungkapkan saran dan pendapat. Karena WO memegang peran penting dalam acara kalian.”