Romantic Javanese Wedding of Silmy and Arya

Pertemuan Silmy dan Arya berawal ketika mereka masih kelas 1 SMA. Saat itu mereka dikenalkan oleh sahabat mereka bernama Lenny dan Aldy yang memang berniat menjodohkan mereka. Silmy dan Arya pun berpacaran selama 7 bulan namun putus pada tahun 2004. Setelah putus, mereka lost contact selama 10 tahun dan secara tidak sengaja, Silmy dan Arya bertemu lagi di acara pernikahan teman. Kebetulan disitu ada sahabat mereka yang memang membantu mendekatkan kembali Silmy dan Arya. Mereka berdua pun kembali berpacaran pada bulan Juli 2014.

Arya melamar Silmy tepat di hari ulang tahun Silmy. Malam itu, Arya menyiapkan birthday dinner di sebuah restoran dan memberikan kue ulang tahun seperti biasa. Tapi ternyata, selesai makan malam, Arya memberikan memberikan cincin dan melamar Silmy. “Aku kaget tapi seneng banget. Saking senengnya, aku sampai nangis terharu karena enggak nyangka dia melamar aku di waktu ulang tahun dan sebelumnya dia enggak pernah ngomong apapun soal pernikahan. Apalagi Arya adalah pacar aku waktu remaja jadi aku sama sekali enggak nyangka kalau akhirnya Arya yang akan jadi jodohku,” kisah Silmy. Seminggu kemudian, Arya datang ke rumah Silmy dan meminta izin kepada orang tuanya. Pada 21 Februari 2016, Silmy dan Arya mengadakan acara lamaran yang dihadiri oleh keluarga dan sahabat terdekat.

Silmy dan Arya mempersiapkan pernikahan dalam waktu 7 bulan. Tantangan terbesarnya adalah karena mereka sama-sama bekerja dan sering dinas keluar kota. Silmy dan Arya baru bisa bertemu vendor dan mengurus keperluan pernikahan setiap weekend, tapi tidak jarang mereka harus jalan sendiri-sendiri supaya lebih efektif. Menurut Silmy, tantangan lainnya adalah komunikasi. “Biasanya aku dan Arya selalu berdiskusi soal apa saja yang menjadi concern kami dan concern keluarga. Untungnya Arya banyak menyerahkan semua ke aku dan membebaskan aku memilih mana yang aku suka,” ujarnya.

Acara pernikahan Silmy dan Arya ini memadukan tema antara simple, elegant dan romantic. Untuk akad nikah, mereka menggunakan adat Sunda mengikuti daerah asal keluarga Silmy dan karena sejak kecil Silmy bercita-cita untuk memakai Siger agar terlihat cantik dan anggun. Untuk acara resepsi, mereka memakai adat Jawa mengikuti daerah asal orang tua Arya. Silmy dan Arya memilih tema resepsi Romantic Javanese dengan nuansa warna gold agar terlihat mewah namun tidak berlebihan.

Silmy dan Arya menjalani prosesi adat sebelum akad nikah, yaitu pengajian, siraman dan ngeyeuk sereuh. Selain itu, prosesi adat Sunda juga dilangsungkan ketika akad nikah, yaitu sungkeman, suapan, menarik ayam bekakak, saweran, membakar harupat dan menginjak telur. “Rasanya seru dan seneng banget bisa merasakan serangkaian prosesi adat ini karena cuma akan kami rasakan sekali seumur hidup,” ungkap Silmy. 

Untuk dekorasi pernikahan, Silmy mempercayakannya pada Elssy Design. “Pertama kali lihat aku langsung suka, karena desainnya elegan dan memiliki sentuhan modern, tapi tetap ada sisi tradisionalnya. Arya juga suka banget, jadi kita request ke Elssy Design dekor yang romantis dan modern namun tetap ada kesan tradisionalnya,” jelas Silmy. Tema dari resepsi pernikahan mereka adalah Romantic Javanese, dengan sentuhan bunga warna coral, peach, dan pink. Salah satu spot favorit dari dekorasinya adalah spot galeri foto yang menampilkan foto-foto prewedding Silmy dan Arya di Yogyakarta.

Mengenai hal apa yang paling berkesan dalam acara pernikahannya, Silmy menjawab “Saat Ijab Kabul! Rasanya terharu dan bahagia dan untuk pertama kalinya aku melihat ayahku menangis bahagia pada saat Ijab Kabul. Momen berkesan lainnya adalah saat acara after party. Aku dan Arya bisa mingle dengan para sahabat kami setelah serangkaian acara adat dan acara formal di pelaminan. Bukan hanya itu, acara foto prewedding kami di Yogyakarta juga merupakan salah satu momen berkesan untuk kami karena kami lakukan pada saat bulan puasa. Jadi lebih banyak godaannya untuk menahan haus setelah capek sesi foto seharian.”

Top 3 vendor pilihan Silmy dan Arya adalah:

1. Eddy Betty

“Mas Eddy sangat detail dan perfeksionis sehingga membuat kliennya sangat happy, tenang dan puas. Selain itu, kebaya Mas Eddy bisa menutupi kekurangan dan menonjolkan kelebihan si pemakainya. Setelah kebaya dan beskap kita jadi, aku dan Arya sangat puas karena hasilnya sangat bagus.”

2. Sanggar Liza

“Keluarga kami sudah turun temurun untuk menggunakan jasa Sanggar Liza untuk acara pernikahan. Sanggar Liza sangat profesional dan meyediakan jasa yang lengkap. Semua upacara adat Sunda, hair do, dan seragam beskap keluargaku memakai jasa Sanggar Liza. Tim Sanggar Liza juga sangat helpful setiap kali aku bertanya atau meminta bantuan.”

3. Elssy Design

“Pertama kali melihat dekorasi Elssy Design aku langsung suka karena desainnya yang elegan dan bunga-bunganya yang cantik. Tim Elssy juga sangat proaktif dalam memberikan saran sesuai dengan dekor impian kami.”

Untuk para brides to be yang sedang mempersiapkan pernikahannya, Silmy membagi tips berikut:

Komunikasi yang baik dengan pasangan

Hal ini sangat penting karena pernikahan tidak hanya melibatkan kalian berdua, tapi juga keluarga kedua belah pihak. Oleh karena itu sangat penting untuk menekan ego dan menghargai pendapat masing-masing.

Mencari referensi vendor dari orang terdekat

Dengan referensi dari orang terdekat, kita bisa mengetahui dengan detail cara dan hasil pekerjaan vendor tersebut. Apalagi sekarang ada situs tentang pernikahan seperti The Bride Dept atau referensi dari sosial media lainnya yang bisa membantu kalian dalam memilih vendor.

Selalu berpikir tenang dan positif

Banyak pikiran dan lebih sensitif menjelang hari-H membuat kita cenderung stres menjelang pernikahan. Padahal fisik yang sehat dan wajah yang fresh sangat penting pada hari bahagia kalian. Yang penting, lakukan persiapan semaksimal mungkin dan selebihnya percayakan pada vendor yang sudah kamu pilih.