Romantic Proposal di New York

By Friska R. on under How To

the bride dept proposal new york

Siapa sih yang tidak tahu tentang New York? Kota megapolitan yang sering dijadikan latar belakang film romantis seperti When Harry Met Sally, Maid in Manhattan, How to Lose A Guy in 10 Days ini acap kali membuat para wanita-wanita muda mengkhayalkan untuk memiliki kisah cinta seperti itu di kemudian harinya. Hal tersebut yang dirasakan oleh Inda saat Dani mempersiapkan Romantic Proposal di New York untuknya. Yuk, baca kisah selengkapnya!

Nah, artikel hari ini akan bercerita tentang salah satu kisah proposal yang membuat kami di The Bride Dept sangat terkesan. Dani yang berdomisili di Jakarta secara khusus terbang ke New York untuk melamar Inda, pacarnya yang sedang menjalani studi S2 di kota tersebut. Psstt… artikel ini penting banget untuk ditunjukkan ke pacar kamu supaya mereka bisa mencontoh Dani! Hihihi.

Hi Dani, boleh diceritakan sedikit ngga tentang hubungan pacaran kamu dengan Inda?

Saya sudah berpacaran dengan Inda sejak kita masih kuliah bersama di Bandung. Tetapi kita mulai dekat sekitar tahun 2007, lalu memutuskan untuk berpacaran pada tahun 2008.

Katanya sempat berhubungan jarak jauh ya?

Yes, kita berpacaran jarak jauh selama hampir 3 tahun. Tahun 2010, saya melanjutkan studi S2 di Inggris dan pada saat itu Inda sedang bekerja di Jakarta. Sedangkan ketika saat saya selesai studi dan pulang ke Indonesia, Inda malah memutuskan untuk mengambil program master di New York selama 2 tahun. Jadi ya kita sempat menjalankan Long Distance Relationship selama 3 tahun dari total hampir 6 tahun berpacaran.

Wah love story-nya cukup intriguing ya! Bagaimana caranya kalian bisa survive LDR sekian lama?

Kebetulan kita pasangan yang cukup santai dan saling percaya jadi LDR tidak terlalu susah buat kita. Intinya hanya rajin berkomunikasi. Kita selalu ngobrol setiap hari melalui LINE tapi kalau Skype sih agak jarang, mungkin 2 minggu sekali. Karena perbedaan waktu Jakarta-New York itu 12 jam jadi ketika saya tidur, dia bangun dan ketika saya bangun dia tidur. Tapi untungnya kita berdua fine dengan keadaan seperti itu karena kita juga ada kesibukan masing-masing.

Terus gimana akhirnya sampai kalian memutuskan untuk menikah?

Saya mengajak Inda menikah karena saya merasa sudah cukup lama berpacaran dan ketika itu Inda juga sudah hampir selesai kuliah. Jadi apa lagi yang ditunggu? Ketika itu, saya mengungkapkan keinginan saya untuk menikah melalui Skype dan ternyata tanggapan Inda baik. Jadi minggu depannya saya langsung memberanikan diri untuk bertemu dengan orang tua Inda dan meminta izin menikah. Sangat deg-degan sih karena saya harus sendirian menghadapi orang tua Inda. Biasanya kan kalau pasangan lain kan berdua ya, haha. Untungnya orang tua Inda menerima maksud saya dengan baik.

Lalu apa yang membuat kamu memutuskan untuk melamar Inda di New York? To be honest, we are really jealous!

Sebenarnya karena New York adalah kota yang paling disukai Inda. Kalau sudah berbicara tentang New York, matanya sampai berbinar-binar! Jadi it is no brainer to pick New York as the place. Saya rasa untuk momen seperti ini perlu tempat yang romantis dan spesial karena kan  hanya terjadi sekali seumur hidup.

Jadi bagaimana perencanaannya dari Jakarta? Dan gimana cara merahasiakannya dari Inda?

Awalnya saya hanya bilang ke Inda kalau saya ingin mengunjungi dia di New York jadi dia tidak tahu sama sekali tentang proposal ini. Untuk persiapannya sendiri cukup complicated karena saya tidak tahu sama sekali ukuran jari manis Inda. Untungnya waktu itu ada seorang teman yang lebih dulu mengunjungi Inda, jadi saya meminta tolong dia untuk membawa pulang sebuah cincin kepunyaan Inda. Tapi rencana awal saya gagal total karena ternyata Inda hanya selalu memakai 1 cincin yang merupakan pemberian Ayahnya. Akhirnya saya dan teman saya itu berpikir untuk mengukur diameter cincin yang biasa dipakai tersebut, tapi dia harus menunggu Inda mandi dulu baru bisa melaksanakan proyek rahasia ini. Hahaha.

Selain itu, susahnya adalah mencari ide bagaimana mem-propose-nya. Karena sebenarnya proposal seperti ini kan jarang ya dilakukan di Indonesia. Jadi saya mencoba mencari ide dengan menonton beberapa film romantis supaya saya bisa mengatakan “Will you marry me?” dengan sempurna. Haha.

Cukup complicated ya! Terus bagaimana ketika hari H?

Waktu itu kami sedang berjalan-jalan ke area yang bernama Dumbo di Brooklyn, New York. Dan kebetulan juga bersama dengan teman Inda yang untungnya adalah seoarang fotografer. Jadi pas banget sebelumnya saya bisik-bisik dulu dengan dia dan meminta tolong agar momen kami berdua diabadikan. Lalu barulah  saya mengajak Inda untuk berfoto berdua dengan latar belakang Manhattan dan teman Inda lah yang bertugas menjadi juru foto pada saat itu. Ketika kami akan berpose, teman Inda tersebut baru berbicara “Dani katanya udah punya pose khusus lho! Gimana Dan?”. Dan pada saat itulah saya bertekuk lutut dan melamar Inda. It was a really happy day for us! Meskipun akhirnya kita menjadi objek foto wisatawan lain haha.

Wah Inda’s a really luck girl! Apa ada saran untuk cowok-cowok dalam merencanakan surprise seperti ini?

Untuk cowok-cowok yang sedang merencanakan proposal, ada baiknya untuk mengetahui apa yang sangat disukai oleh pasangannya dan wujudkanlah impian tersebut karena ini cuma sekali seumur hidup. Selain itu, koordinasi dengan teman-teman pacar kita juga sangat penting! Jadi make sure you have good relationship with them.