Vendor That Make This Happened
Holy Matrimony
Venue Satoo Restaurant Shangri-La
Event Styling & Decor Eikona Design
Photography The Portrait Photography
Videography Fidelis Picture
Bride's Attire Monique Lhuillier
Make Up Artist Marlene Hariman
Hair Do Maulana Latief
Hand Bouquet Atrina Soendoro
Wedding Organizer Maestro Wedding Organizer
Wedding Reception
Event Styling & Decor Eikona Design
Lighting Uplight Project
Bride's Attire Monica Ivena
Groom's Attire Hugo Boss
Berawal dari teman sekerja paruh waktu semasa kuliah di Melbourne 6 tahun silam. Karena sama-sama tertarik, keduanya pun memutuskan untuk berpacaran. Lima tahun berlalu, pasangan ini pun memantapkan hati mereka untuk membangun rumah tangga. Wedding proposal mereka juga sangat romantis, brides. “It was a surprise proposal, Edmund mengajak aku ke Crown Hotel, tadinya dia mengajak dinner berdua, tapi tiba-tiba dia malah bawa aku naik ke kamar lantai 26. Pas kami berdua masuk, kamarnya sudah didekorasi cantik dengan bunga dan lilin. Teman-teman terdekat kami juga sudah berkumpul di sana, ada slideshow foto-foto kami dari pertama bertemu sampai yang terbaru diiringi lagu Thinking Out Loud milik Ed Sheeran. At the end, he went down on one knees and proposed me. It was such a sweet proposal,” kenang Melissa.
Sembilan bulan lamanya pasangan ini mempersiapkan pernikahan mereka dan melewati berbagai tantangan. “Tantangan terbesarnya adalah karena kami tinggal di Melbourne, it was such a hard work to communicate with all of the vendors. Kami berkomunikasi hanya lewat e-mail dan whatsapp. Tapi kami beruntung karena orang tua Edmund sangat membantu dan turun tangan dalam merencanakan wedding ini,” kata Melissa.
Mengusung adat Tionghoa, pasangan ini melewati prosesi Sangjit di Intercontinental Hotel. Sangjit sendiri adalah budaya turun temurun dalam tradisi Chinese. Dalam prosesi ini, keluarga mempelai laki-laki akan mengantar barang-barang yang sudah dipersiapkan dalam keranjang untuk diberikan kepada keluarga mempelai wanita.
Pasangan ini mengaku sebagai sosok yang simple dan nggak mau ribet. Alhasil, mereka pun memilih konsep pernikahan yang simple, elegant, dan intim. Resepsi pernikahan yang berlangsung di Shangri-La Hotel Jakarta pun mengusung konsep sitting-down dinner agar para tamu lebih akrab berkomunikasi. Tak hanya dekorasi resepsi pernikahan yang cantik, pemberkatan pernikahan mereka pun begitu elegan dengan perpaduan dekorasi warna hijau dan putih serta mawar putih yang bertebaran di lantai. “Kami suka warna-warna klasik. Untuk resepsi kami stick to neutral colors. Konsepnya sendiri adalah romantic elegance with neutral colors, dusty pink, white, and touch of gold and crystals.”
Selain dekorasi yang cantik dan elegan, gaun pernikahan yang dikenakan Melissa juga tak kalah mempesona. Untuk pemberkatan nikah, Melissa membeli gaun lace and tulle dari Monique Lhuillier. “Untuk dress resepsi didesain oleh desainer Indonesia yaitu Monica Ivena. Desainnya sangat unik yaitu detachable ball gown, jadi untuk grand entrance aku pake ball gown. Tapi, ketika first dance mingle dengan teman-teman, aku melepas train-nya dilepas sehingga menjadi dress fitted trumpet supaya aku lebih leluasa untuk bergerak,” katanya.
Saat ditanya soal highlight pernikahannya, Melissa mengaku bertukar janji pernikahan adalah moment yang paling berkesan. “Highlight dari pernikahan kami adalah pada saat kami bertukar vow nikah. Moment itu sangat real dan berkesan untuk kami, karena pada saat itu kami tidak hanya berjanji kepada pasangan tapi juga kepada Tuhan dan keluarga,” ujarnya menutup sesi wawancara.
Top 3 vendor pilihan Melissa dan Edmund:
Marlene Hariman:
Makeup-nya sangat natural, tahan lama, dan sesuai dengan yang aku suka. Pada waktu holy matrimony aku banyak menangis, tapi ketika aku liat di kaca makeup aku tidak luntur sedikit pun.
Maestro wedding organizer:
Mereka sangat amat berjasa dalam membantu kami menyiapkan wedding. Team mereka young, fun, and professional.
The Portrait Photography:
Team dari Mas Ditto ini sangat amat baik dan membuat kami merasa nyaman difoto di depan kamera.
Melissa dan Edmund juga membagikan tips untuk kamu yang ingin melangsungkan pernikahan. “Every wedding should reflect the couple and their taste. I encourage couples untuk membuat rules mereka masing-masing. Misalnya, kami sangat suka dengan wedding yang intimate, makanya konsep wedding kami adalah sitting-down dinner,” kata Melissa.