Simple Classic with Traditional Modern Touch Engagement

Saling stalking, saling like foto, saling perhatiin status, cari perhatian di sosial media adalah teknik cari dan tukar perhatian ala generasi masa kini, seperti Patricia dan Michael. “Malu-malu tapi mau”, ibaratnya.

Bekerja di perusahaan yang sama, mereka bertemu dalam program change crew, yaitu pergantian kru untuk terbang. Saat itu, Patricia baru landing di Bali, dan digantikan oleh Michael dalam penerbangan rute selanjutnya dengan pesawat yang sama.

“Di situ aku kaget, salah tingkah, karena aku tau ini Michael yang sebelumnya mau dikenalin sama temanku.”

Setelah turun dari pesawat, Patricia harus bersalaman dengan Michael, dan memang langsung dilakukan. Itu adalah kali pertama mereka benar-benar berkenalan.

Jodoh, sesampainya di Jakarta, Patricia sadar bahwa ada dokumennya yang tertinggal di pesawat yang ia gunakan sebelumnya, atau, pesawat yang digunakan Michael. Karena terdesak, Patricia langsung memberanikan diri untuk chat Michael, menanyakan soal dokumennya.

Singkat cerita, sejak komunikasi tersebut, hubungan mereka semakin dekat, sampai akhirnya memutuskan untuk menikah. Keduanya sama-sama sudah pernah dalam hubungan jangka panjang yang tidak sukses, akhirnya mereka memutuskan untuk tidak membuang waktu lagi dan memutuskan untuk langsung menyegerakan pernikahan sesaat setelah mereka sudah merasa “klik”. “Senyambung itu saat ngobrol, dan aku merasa seperti menjadi diriku sendiri,” cerita Patricia.

Bagi Patricia, Michael bukanlah tipe laki-laki yang manis dan romantis, tapi apa yang dilakukan selalu bermakna.

Michael melamar Patricia di hari perayaan satu tahun mereka, saat itu Michael mengajak Patricia jalan-jalan ke Bandung. Dinner, dengan segala kesederhanaan yang membuat Patricia selalu kagum. Patricia merasa bahwa Michael selalu bisa membuatnya istimewa dengan caranya yang sederhana.

Karena ingin suatu momen yang intim, Patricia dan Michael menyelenggarakan acara lamarannya di rumah, memberikan kesempatan kedua belah keluarga untuk saling mengenal dan lebih dekat.

“Saat itu, bertepatan dengan ulang tahun ayahku, jadi haru, terutama saat ada kejutan dari keluarga untuk papa.”

Dengan konsep klasik sederhana dengan sentuhan tradisional modern, Patricia mengenakan kebaya modern di hari spesialnya tersebut. Untuk menonjolkan kesan tradisional, seluruh tamu dan anggota keluarga mengenakan kain batik.

“Buatku, momen yang paling berkesan adalah saat aku turun dari kamar dan melihat ekspresi Michael saat pertama kali melihatku. Lalu, saat Michael meminta izin sama kedua orang tuaku, dan melamarku di depan seluruh anggota keluarga dan teman-temanku. So touchy. Nggak menyangka kalau aku sudah sampai di tahap ini.”

Top 3 vendor:

1. @Bumiauw

“Juara! Make up terjuara yang pernah aku coba. Aku tipe orang yang takut mengubah muka saat di-make up. Magic hand-nya bu Mia membuat semua orang memuji make up-ku. Katanya, cantik, sederhana, tapi ngga berlebihan. Puas banget!”

2. @Anjiasmara

“Aku sudah mengidolakan Mba Anggi sebelum aku merencanakan pernikahan. Kebayanya sederhana tapi elegan, cantik. Warda dan modelnya sesuai dengan kemauanku, mewah tapi tetap tradisional.”

3. @Bantumanten

“Susunan acaranya rapih, kordinasi antara krunya baik, dan bisa membawa suasana asik ke keluarga, apalagi mereka yang sangat mengerti dengan kepanikan dan kebawelanku yang mau ini dan itu. WO ini paling pengertian, tidak mengecewakan sampai acara selesai berjalan baik dan lancar.”

Tips untuk brides to be:

“Komunikasikan langsung semua keinginanmu ke WO-mu, ke vendor-vendor, jangan sampai ada yang ketinggalan. Lalu, tetap komunikasikan keinginanmu dan pasangan berdua. Share apapun kepada orang terdekat, apalagi ke pasangan, karena kamu dan pasangan yang akan melakukan semuanya. Tetap rileks, nikmatin seluruh prosesnya. Jangan stress, yang penting tetap berdoa untuk kelancaran.”