Vendor That Make This Happened
Venue Sampoerna Strategic Square
Event Styling & Decor 4Seasons Decoration
Photography Mindfolks
Make Up Artist Andaws
Hair Do Bu Etty
Wedding Organizer Akuwedding
Catering Al's Catering
Pemandu Adat GSE Ekayana
Wedding Shoes Vaia
Bride's Attire Akad Nikah by Teeas Rubismo
Bride's Attire Merras
Wedding Entertainment Truly Entertainment
Master of Ceremony Arief Taqien
Others Photobooth by LOL
Bagi sebagian orang, jodohnya ada di lingkungan terdekat, tapi bagi Arief, jodohnya justru jauh di negeri sakura sana, yaitu Salsa, yang saat itu sedang bekerja di Jepang.
“Pacar teman dekatku di Jepang adalah teman dekat Arief. Saat Arief lagi di Jepang, kita sempat beberapa kali jalan bareng. Setelah beberapa kali ngobrol, ternyata kita cocok.” cerita Salsa.
Namun, karena saat itu Salsa masih menjalani karirnya di Jepang dan Arief tinggal di Indonesia, mereka harus menjalani hubungan jarak jauh di tahun pertama hubungannya, “sempat agak ragu karena LDR, but thanks to Skype that made us through it!” kata Salsa.
Hubungan Salsa dan Arief adalah tipikal hubungan yang sama-sama sudah terbuka mengenai masa depan sejak awal berhubungan. Mereka sudah sama-sama serius, dan saat mereka merasa bahwa waktunya sudah tepat, Arief menemui orang tua Salsa untuk meminta izin, lalu dilanjutkan dengan pertemuan keluarga dan persiapan pernikahan.
Untuk venue, keduanya sempat dilanda kebingungan, namun setelah berdiskusi dan menimbnag, Sampoerna Buildinglah yang akan menjadi saksi hari bahagia mereka.
“Dekorasi gedungnya bagus, dan yang terpenting, akses dari lobi langsung menuju ke venue untuk memudahkan keluarga dan kerabat orang tua kita. Terlebih lagi, papaku sangat setuju dan suka dengan gedungnya.” cerita Salsa.
Sejak dulu, Salsa memang mendambakan warna navy blue untuk menjadi dominan warna di hari pernikahannya ini, baginya, warna tersebut sederhana, namun elegan untuk pesta malam hari.
Tadinya, Salsa dan Arief setuju untuk tidak menggunakan acara adat, namun karena permintaan langsung dari mama Salsa, akhirnya acara adat pun juga dilakukan. Tak disangka, meski di awal tidak ada niatan untuk memasukkan acara adat, momen tarik-tarikan ayam pun menjadi momen ice breaking setelah acara akad yang hikmat dan serius.
Meski Salsa terbilang tidak neko-neko soal dekorasi dan susunan acara, namun ternyata menggabungkan seluruh permintaan, ide dan gagasan dari keluarga besarnya cukup menantang baginya.
“Anggota keluargaku ada puluhan, itu dia sulitnya untuk menyatukan suara agar bisa mendapatkan ‘oke’ untuk susunan acara di pernikahan ini. Cukup memakan waktu, apalagi aku sambil kerja juga, jadi membagi waktunya cukup sulit. Namun untungnya, adikku benar-benar sangat membantu.”
Top 3 vendor:
1. Mindfolks
“Mas Jack dan timnya terbaik! Mungkin aku sudah bilan gini berkali-kali, tapi aku sangat puas dengan hasil karya Mas Jack dan tim. Bukan hanya hasil fotonya, namun servisnya pun juga baik. Servis yang aku maksud di sini adalah sebelum dan sesudah acara. Sebelum akhirnya memutuskan untuk menggunakan Mindfolks, kita sempat diskusi dan konsultasi untuk pemilihan paket, dan pada saat itu, Mas Jack sangat terbuka untuk memberitahu berbagai hal apa adanya, bukan hanya yang menguntungkan untuknya, namun mempertimbangkan yang terbaik untuk pihak kita juga. Setelah selesai acara, mereka juga profesional, deliver hasilnya sesuai timeline yang ditentukan di awal. The best!”
2. Akuwedding
“Tim yang tersabar. Aku yakin, menjadi vendor WO di pernikahanku tidaklah mudah, karena anggota keluargaku sendiri sudah banyak, ditambah lagi keluarga Arief. Tim WO ini sangat sabar mendengarkan keluhan kita, dan memberi masukan saat kita sedang buntu selama persiapan pernikahan ini. Pokoknya, mereka membantu mengurangi bridezilla. Afi, Aldi, Artha, semuanya sangat membantu dari awal sampai akhir, bahkan untuk hal yang kecil sekalipun.”
3. 4season Decor
“Tanpa perlu banyak bicara, Mba Elysia sudah mengerti keinginan kita. Dari awal, kita ingin dekorasi yang sederhana dan tidak terlalu berlebihan. Lalu, Mba Elysia muncul dengan ide-ide dekorasi yang sederhana namun tidak kosong, dan sangat menyesuaikan kebutuhan kita.”
Tips untuk brides to be:
“Setiap pasangan pasti ingin kesempurnaan di hari pernikahannya. Namun, percayalah, bahwa yang terpenting adalah kalian bahagia dengan pilihan sendiri, dan ketahuilah bahwa kalian tidak bisa menyenangkan semua orang. Nikmati prosesnya, dan ingat, kalian tidak sendirian. Kalau butuh bantuan, minta kepada teman atau keluarga, mereka pasti mau membantu dengan senang hati. Dalam kasusku, keluargaku dan Arief sangat membantu persiapan pernikahan ini sehingga mengurangi bridezilla. Lalu, penting juga untuk jaga kesehatan, jangan sampai tumbang. Hari pernikahan seharusnya menjadi hari yang paling bahagia, jadi jangan dibawa stress. Satu hal lagi yang terpenting: komunikasi, dengan pasangan, keluarga, dan juga vendor. Komunikasi adalah kunci dari segalanya, apalagi jika mendekati hari H, semuanya pasti terasa lebih menegangkan. Kalau sudah merasa kewalahan, berhentilah sebentar, it’s all gonna be okay!”