Vendor That Make This Happened
Venue Kalyana Resort Yogyakarta
Event Styling & Decor Padekor
Photography Kairos Works
Make Up Artist Puji Antari
Hair Do Maya Herlina
Bride's Attire Akad by Lyne Halim
Bride's Attire Reception by Julia Halim
Groom's Attire Erwin
Catering Kalyana Resort Yogyakarta
Wedding Organizer Callalily
Wedding Entertainment Everycoustic
Jewellery & Accessories Wedding Ring by Rockologist
Master of Ceremony Ferry Anggara
Make Up Artist for family by Amry & team
Make Up Artist for family by Sherin
Ternyata, menjalani hobi itu banyak untungnya. Selain bisa meningkatkan kualitas diri, menekuni hobi juga bisa menjadi jalan untuk bertemu jodoh atau pasangan hidup, seperti Amel dan Edi yang bertemu di komunitas foto, Kelas Pagi Jakarta.
Edi, seorang Digital Imaging Artist jatuh cinta kepada Amel, seorang fotografer yang berasal dari Sumatera. Menurut Amel, Edi melakukan pendekatan melalui media “sajadah”.
“Setelah PDKT beberapa bulan, akhirnya Edi menyatakan perasaannya di sebuah warung mie ayam pinggir jalan yang sekarang sudah digusur. Empat tahun kemudian, kita menikah.”
“Kasual” adalah sebuah kata yang menggambarkan hubungan Amel dan Edi sejak berpacaran. Tanpa lamaran atau proposal yang well-planned, Edi langsung mengunjungi keluarga Amel di Palembang, langsung dengan menyatakan keinginannya untuk melamar Amel.
Greenery dan Minimalist adalah konsep yang diangkat Amel dan Edi untuk pesta pernikahan mereka. Keduanya sama-sama menyukai unsur hijau, sesuatu yang clean dan natural. Bahkan, mereka pun juga memilih suasana yang semi formal ke kasual untuk membuat seluruh tamu undangan nyaman. Hal ini bisa dilihat dari penempatan tikar piknik untuk alas duduk yang ada di beberapa spot di venue pada saat resepsi.
“Kita sengaja mengatur susunan kursi melingkar pada saat Akad untuk membuat kedua belah keluarga semakin dekat.”
Edi, yang merupakan seorang santri, memutuskan untuk menggunakan sarung, peci dan sandal selama prosesi akad. Sedangkan, Amel memilih untuk menggunakan kebaya sederhana dengan kain batik lilit agar lebih serasi.
Untuk resepsi, Edi menggunakan jas berwarna hijau, sedangkan Amel menggunakan terus putih chiffon dengan detil dekoratif yang minimalis dan menggunakan flower crown sebagai aksesoris. Dengan konsep pernikahan tanpa pelaminan, tentunya Amel dan Edi memilih alas kaki yang sangat nyaman untuk dikenakan agar bisa leluasa mingle selama acara.
Walaupun dibalut dengan sangat sederhana, namun Amel dan Edi sangat puas dengan hasil karya mereka sendiri yang dibantu oleh teman-teman dan keluarga.
“Karena konsep pernikahan kita sederhana, kita juga memiliki ketakutan dari keluarga ketika pengantin dan dekorasi tidak terlihat ‘wah’ seperti pernikahan pada umumnya yang meriah dan mewah lazimnya. Namun ternyata, kesederhanaan mampu membuat kita melihat keindahan dari sesuatu yang sepertinya biasa aja.”
Top 3 vendor:
1. Padekor
“Dekorasi, hang bouquet serta flower crown-nya dibuat sesuai dengan harapan yang kami bayangkan. Padekor juga bisa membantu mengatasi kendala yang ada, contohnya mengatasi permasalahan kontur tanah yang tidak rata di venue untuk membuat dekorasi kursi melingkar.”
2. Puji Antari Make Up
“Polesan make up-nya sesuai dengan permintaan, walaupun kurang sesuai dengan gaya make up yang biasa dihasilkan oleh Puji. Tapi, tetap bagus dan stay untuk acara outdoor!”
3. Kairos Works Photo & Video
“It is fun to have my friends around me capturing one of the happiest moment in my life! “
Tips untuk brides to be,
“Hal yang paling penting itu adalah komunikasi! Hari pernikahanmu pasti akan menjadi hari pernikahan yang paling cantik, jadi live your own beauty, don’t compare it to the other!”