Modern Sundanese Wedding at Sampoerna Strategic Square

By Cynthia on under The Wedding

Style Guide

Style

Traditional

Venue

Hall

Colors

Vendor That Make This Happened

Akad Nikah

Venue Sampoerna Strategic Square

Event Styling & Decor Suryo Decor

Photography The Portrait Photography

Bride's Attire Vera Kebaya

Make Up Artist Irwan Riady

Catering Akasya Catering

Pemandu Adat Nita Kabul

Souvenir Blue Souvenirs

Wedding Organizer Pranatacara

Wedding Reception

Venue Sampoerna Strategic Square

Event Styling & Decor Suryo Decor

Lighting Uplight Project

Photography The Portrait Photography

Bride's Attire Ferry Sunarto

Make Up Artist Irwan Riady

Wedding Organizer Pranatacara

Beberapa waktu yang lalu, kisah lamaran antara Nita dan Fiqar yang mengusung Green Forest telah diceritakan oleh tim The Bride Dept. Kini kisah cinta antara dua insan yang telah saling mengenal selama 12 tahun itu telah berlanjut pada pernikahan indah nan romantis yang berlangsung pada beberapa bulan lalu. Pada acara resepsi pernikahan mereka, pasangan ini memilih konsep modern with touch of Sundanese. Berbeda dengan acara lamaran sebelumnya yang tidak mengusung adat tertentu. Konsep ini muncul dari Nita yang sejak dulu sudah bercita-cita ingin mengenakan kebaya milik Ferry Sunarto saat resepsi pernikahannya digelar. Kebanyakan karya-karya kebaya milik Ferry memang mengusung konsep modern sophisticated, namun apabila dikombinasi dengan sentuhan tradisional akan tetap terlihat indah dan elegan.

Sedangkan dekorasi, kedua mempelai membuat pelaminan tetap bergaya modern walaupun ada sentuhan budaya Sunda di dalamnya. Nita mengatakan bahwa ia menginginkan decor dan ambience saat akad dan resepsi tidak terlalu tradisional, walaupun siger yang digunakan juga masih khas Sunda. Selain itu, untuk menambah kesan tradisional, di bagian langit-langit pintu masuk ditambahkan payung-payung khas Sunda.

Akad serta resepsi pernikahan Nita dan Fiqar digelar di Sampoerna Strategic Square. Di samping lokasinya yang cukup strategis, alasan keduanya memilih tempat tersebut sebagai venue pernikahan mereka karena Nita memiliki impian untuk menikah di sana sejak tahun 2011. Nita menyukai arsitektur gedung tersebut karena bergaya Victorian Style yang sangat indah.

Tentu saja pernikahan yang memadukan konsep modern dengan budaya tradisional Sunda ini dilangsungkan dalam serangkaian prosesi yang penuh makna. Ada enam prosesi tradisional khas Sunda yang harus mereka lakukan, meliputi Sungkeman, Huap Lingkup, Meuleum Harupat, Nincak Endog, Pecah Kendi, dan Sawer. Sungkeman merupakan prosesi meminta maaf kepada orang tua masing-masing mempelai. Kemudian prosesi Huap Lingkup yang menandakan bahwa orang tua mempelai pria maupun wanita menyuapi anak-anaknya untuk terakhir kali. Namun di saat yang bersamaan, prosesi ini juga menandakan bahwa sajian makanan yang dilakukan merupakan sajian pertama dari sang mempelai perempuan di dalam rumah tangga barunya. Setelah itu dilanjutkan dengan prosesi Meuleum Harupat. Meuleum artinya membakar, sedangkan harupat adalah bagian dari tumbuhan aren. Karakteristik harupat yang mudah terbakar dan mudah dipatahkan menggambarkan bahwa di dalam diri manusia ada sifat mudah marah. Sehingga setiap pasangan harus saling mengalah.

Dilanjutkan prosesi Nincak Endog yang melambangkan kemampuan mempelai laki laki untuk memberikan keturunan bagi generasi keluarga. Untuk prosesi Pecah Kendi menandakan bahwa suami istri harus saling bekerjasama dengan baik. Prosesi terakhir adalah sawer. Prosesi yang satu ini merupakan prosesi yang paling seru karena semua orang sangat berantusias untuk menangkap lemparan kantong yang berisi uang dan permen di dalamnya. Nita mengungkapkan bahwa prosesi sawer merupakan prosesi favoritnya karena saat itu ia melihat ayahnya bisa mengeluarkan wajah sangat ceria, padahal selama ini ayahnya termasuk orang yang sangat kaku.

Bagi Nita dan Fiqar, highlight pernikahan mereka sebenarnya terletak pada proses di dalam mempersiapkan pernikahan tersebut. Nita mengatakan bahwa saat itu ia merasa mendapatkan banyak sekali pengalaman yang baru. Salah satunya pengalaman bertemu dengan vendor. Kemudian melakukan negosiasi serta membuat deal dengan pihak vendor. Keduanya merasa menjadi pengambil keputusan tunggal karena keluarga mereka tidak terlibat banyak di dalam masalah konsep dan teknis acara. Tentunya karena semua itu, Nita dan Fiqar merasa sangat puas pada hasil kerja keras mereka berdua selama setahun dalam mempersiapkan acara pernikahan tersebut.

Namun sebelum menghasilkan pernikahan yang indah dan unik, keduanya sudah mengalami berbagai tantangan selama persiapan pernikahan. Tantangan terbesar yang mereka hadapi ialah saat menentukan vendor-vendor mana saja yang tepat untuk pernikahan tersebut. Selama persiapan, keduanya tetap menjalankan pekerjaannya masing-masing di kantor. Sedangkan urusan vendor dan pernikahan hampir 90% mereka urus sendiri. Sehingga mereka sempat merasa kesulitan ketika memilih vendor. Nita dan Fiqar memanfaatkan Instagram sebagai source utama dalam memilih para vendor karena menghemat waktu mereka. Namun mereka tetap bertemu serta melakukan deal dengan para vendor ketika ada waktu luang di luar kantor.

Nampaknya seluruh impian dan keinginan mereka sudah terwujud dalam pernikahan sakral yang unik dan cantik. Kerja keras mereka dalam mempersiapkan pernikahan mereka juga sudah terbayar lunas dengan kebahagian yang mereka dapatkan saat ini. Selamat berbahagia, Nita dan Fiqar!

Nita memberikan tips kepada pembaca The Bride Dept dalam mempersiapkan pernikahan, yaitu:

Langkah pertama yang harus dilakukan ialah menentukan tanggal dan tempat yang akan digunakan. Biasanya gedung yang memadai maupun hotel favorit akan susah dipesan apabila tidak memesan pada jauh-jauh hari.

1. Alangkah lebih baik menggunakan Wedding Organizer (WO) yang sudah profesional atau banyak direkomendasikan oleh orang. Perhatikan juga portfolionya. Hal ini sangat penting diperhatikan karena WO berperan penting pada acara pernikahan, terutama jika tidak ada keluarga besar yang bisa meng-handle acara. Mencari WO yang tepat memang tidak mudah, sehingga diperlukan waktu yang ekstra dalam memilih.

2. Poin yang terakhir adalah sabar dan ikhlas. Pada hari H pasti akan ada perintilan-perintilan kecil yang ternyata tidak sesuai dengan rencana dan harapan. Namun usahakan semuanya tetap berjalan sebaik mungkin.

Top 6 vendors pilihan Nita

1. Pranatacara Organizer

WO yang satu ini sudah cukup expert untuk menangani pernikahan tradisional

2. Vera Kebaya

Kebaya milik Vera detailnya sangat cantik dan sangat pas di badan

3. Suryo Decor

Konsep dekor yang diberikan pada akada dan resepsi pernikahan lebih dari ekspektasi. Sangat menawan.

4. Ferry Sunarto

Kebaya buatan Ferry sangat nyaman dipakai dan ringan

5. Ibu Nita Kabul

Siger Sunda buatan Ibu Nita sangat cantik. Ibu Nita sendiri juga sangat ramah dan sabar.

6. Irwan Riady

Hasil riasan mas Irwan sudah tidak bisa diragukan lagi. Terlebih orangnya juga sangat baik.