Vendor That Make This Happened
Hal berbeda hadir di hidup Raras sejak suatu hari Minggu di bulan Januari 2018 lalu. Seperti biasa, dia sedang bersiap-siap untuk pergi ke Union Pondok Indah Mal untuk mendengarkan live music. Bedanya, sebelum berangkat, Raras memutuskan untuk salat Magrib dan beda dari biasanya, setelah salat saat itu, ia menangis dan berdoa untuk meminta jodoh.
Sampainya di Union dan bertemu Astro, temannya, Raras bilang “cariin gue cowok dong”. Biasanya, Raras akan langsung menjabarkan ciri-ciri dan kriteria laki-laki yang ia inginkan. Namun bedanya, di malam itu, dia hanya bilang, “yang mana aja”. Bahkan, saat Astro mau menunjukan foto seorang laki-laki, Raras hanya menjawab, “nggak usah, udah kenalin aja”.
Setelah bailed out di pertemuan pertama, mereka akhirnya benar-benar ketemu di janji temu kedua.
“Aku ingat, hari itu aku sengaja bawa mobil jadi biar bisa langsung pulang kalau nggak cocok dengan cowok ini. Tanpa dandan, rambut dikuncir, dan pakai celana jeans sobek-sobek.”
Fajar namanya, laki-laki yang dikenalkan oleh Astro kepada Raras. Dari berbagai tukar cerita yang mereka lakukan, ternyata ada banyak kesamaan, koneksi dan juga kecocokan serta ketidaksengajaan. Tepatnya, Raras pernah menjadi guru tari adik Fajar dan pernah berangkat ke Vietnam bersama. Fajar dan Raras ternyata pernah mengikuti organisasi yang sama walau berbeda tahun, di tahun 2017, Fajar ada di Barcelona sedangkan Raras di Portugal, lalu saat Raras ke Barcelona, Fajar sedang ada di Portugal. Bahkan, Raras dan Fajar sebenarnya sudah pernah bertemu di sebuah acara dengan Fajar sebagai pemusik dan Raras sebagai penarinya (mereka pun tau hal ini dari foto di Facebook masing-masing).
“Ada banyak hal yang kita bicarakan, sampai kita nggak sadar kalau Astro pun udah nggak ada dan itu sudah pukul 12 malam.”
Saat pulang, Fajar sama sekali nggak minta kontak. Tapi, keesokan harinya, tiba-tiba Fajar datang ke booth travel Raras dan langsung ketemu oleh ayahnya.
“Bapak biasanya jarang nanyain soal teman, tapi saat itu bapak tanya, ‘itu siapa? Kayaknya dia suka sama kamu. Kalau besok dia datang lagi, tandanya dia memang benar suka sama kamu.’.”
Ternyata benar, keesokan harinya, Fajar kembali ke booth lagi. Saat itu, Fajar minta kontak Raras, namun karena handphone-nya saat itu lagi rusak, akhirnya Raras hanya memberikan kontak ayahnya.
Singkat cerita, akhirnya Raras dan Fajar berhasil nge-date romantis. Saat itu, mereka sepulang menghadiri pernikahan seorang teman dan mencoba naik Bajaj dan Kopaja. Bagi Raras, banyak hal romantis yang Fajar lakukan. Setelah dua minggu kenal, Fajar mengutarakan keinginanya untuk menjadikan Raras sebagai pendamping hidupnya.
“Aku cuma jawab, ‘ketemu Ibu dulu ya’. Alhamdulillah, ibuku menyukai Fajar dan kita sama-sama memutuskan untuk berpacaran.”
Tepat di hari ulang tahun Raras, Fajar menyiapkan sebuah momen spesial. Sebelum hari itu, Raras memang sudah memimpikan Fajar melamarnya. Tepat di hari ulang tahunnya yang dihabiskan untuk jalan-jalan sama Fajar, Raras memang sudah memiliki sebuah firasat. Tapi, Raras terus berkata untuk nggak berharap.
“Tepat saat malam lagi dinner di Vong Kitchen, aku liat ada semua sahabat-sahabatku bawa kue untuk tiup lilin. Fajar mengumpulkan satu-satu sahabatku dari TK sampai sekarang! Saat itu, Fajar bilang kalau Bapakku nggak bisa datang. Tapi, tiba-tiba bapakku datang bawa bingkisan.”
Isi bingkisan tersebut ada kotak, yang di dalamnya ada kotak lagi yang berisi kertas koran yang di dalamnya lagi berisi tempat perhiasan. Tapi, saat Raras membuka kotak perhiasannya, ternyata isinya kosong. Tepat saat itu, Fajar sudah berlutut di depan Raras.
“Fajar bilang, ‘Aku tau kamu berharap ada hal spesial yang terjadi di hidupmu pada saat ulang tahunmu yang ke 25. I thought my life was special, but I’m not, until I ask you to be my wife’. Saat itu, aku hanya senyum, mengangguk sambil menangis bahagia. Setelah cincin itu masuk di jari manis, Fajar langsung bangun memeluk dan mencium keningku. Aku langsung peluk bapakku.”
Ternyata, Fajar memang sudah meminta izin kepada orang tuanya sejak Lebaran lalu untuk melamar Raras dan sudah meminta izin orang tua Raras untuk melamarnya. Sehari sebelum hari H, Fajar memang sudah bertemu bapak Raras untuk memberikan kotak perhiasan itu dan memang sudah membeli cincin sejak bulan Juli lalu.
“Tujuan kita berkenalan sejak awal memang untuk ke jenjang yang serius. Makanya, dari awal pacaran sudah membahas soal pernikahan, keluarga dan tujuan hidup masing-masing. Setelah lamaran, kita langsung menetapkan tanggal pernikahan dan buka-buka board inspirasi pernikahan yang sudah lama aku simpan. Sekarang, kita lagi sibuk mendata tamu undangan dari keluarga kita.”