Tantangan di Tahun Pertama Pernikahan

By Friska R. on under How To

Hingar-bingar pesta pernikahan sudah selesai. Honeymoon yang indah sudah terlewati. Kado-kado pernikahan dari para sahabat dan keluarga juga sudah dibuka. Saatnya kembali menjalani kehidupan yang kini totally berbeda karena kamu sudah berstatus istri dari suami kamu.

Masa-masa sebagai pengantin baru di setahun pertama pernikahan sebenarnya sangat menyenangkan, namun juga cukup menantang. Saya jadi ingat, di awal pernikahan, setiap kali suami saya pulang kerja dia selalu menemukan saya dalam keadaan menangis. Apakah karena saya tidak bahagia menikah dengannya? Tentu tidak. Saya hanya shocked dengan kehidupan baru saya. Jauh dari orangtua dan harus hidup berdua mengikut suami yang sedang bertugas di luar negeri. Belum lagi penyesuaian dengan sikap dan tindakan suami yang terkadang membuat saya berpikir, “loh kok begitu sih dia!”

Ternyata saya tidak sendirian. Rata-rata semua teman saya pun mengalami hal yang sama. Senang dan bahagia di tahun pertama pernikahan namun juga merasa ter-challenge dengan kondisi awal pernikahan. Setidaknya ada lima hal yang membuat tahun pertama terasa agak sedikit menantang. Berikut ulasannya :

  1. Penyesuaian dengan ipar
    Di awal-awal pernikahan, penyesuaian dengan ipar boleh dibilang cukup sulit bagi sebagian newlywed. Setiap orang tentu berbeda-beda kebiasaan dan karakternya. Terkadang ada hal yang dianggap biasa di keluarga kita namun tidak bagi keluarga suami. Yang perlu kamu ingat adalah saat ini keluarga suami sudah merupakan keluarga kamu juga, jadi kondisi ini cukup menantang di awal pernikahan.
  2. Tinggal terpisah dari orangtua
    Biasa bermanja-manja dengan mereka, kini harus hidup mandiri dengan suami. Di tahun pertama, situasi ini cukup menantang. Kita tidak lagi bisa duduk dan menikmati sarapan yang sudah disiapkan mama, malah harus kita yang menyiapkan sarapan untuk suami kita. Apalagi jika kamu berjodoh dengan lelaki yang mau selalu dilayani oleh istri. Ingin minum saja harus dilayani istri, padahal kan dia bisa ambil sendiri ya, hehehe.
  3. Mencari tempat tinggal
    Jika setelah menikah kamu belum memiliki tempat tinggal yang tetap, setahun pertama pernikahan akan cukup menantang karena kamu harus bersabar untuk tinggal di tempat yang mungkin membuat kamu tidak cukup nyaman dibanding saat tinggal bersama orangtua seperti tinggal di rumah mertua, apartemen atau kontrakan. Belum lagi kondisi nomaden yang cukup merepotkan. Saran saya, jangan beli banyak barang atau furniture sebelum memiliki rumah tetap.
  4. Cemburu dengan mantan
    Ups! Iya benar loh, masih banyak newlywed yang bermasalah dengan mantan di setahun pertama pernikahan mereka. Entah mantan dari sang istri atau mantan dari suami. Teman saya menemukan kotak yang berisi surat-surat dari mantan suaminya yang masih lengkap. Sahabat saya yang lain memergoki mantan dari istrinya yang masih suka text message menanyakan kabar istrinya. Hihihi, seru ya! Sebenarnya ini bukan masalah besar sih namun tetap cukup membuat setahun pertama pernikahan menjadi lebih menantang.
  5. Kehamilan anak pertama
    Banyak newlywed  yang diberikan anugerah kehamilan langsung di tahun pertama pernikahan. Kehamilan anak pertama biasanya disertai dengan morning sickness yang cukup menyiksa. Belum lagi karena kondisi hormonal ibu hamil, kamu bisa menjadi lebih sensitif dan moody. Bawaannya menjadi lebih sering galau, cranky dan sedih. Ini menjadi cobaan untuk tahun pertama pernikahan yang cukup menantang.

Lantas, bagaimana kamu bisa mengatasi semua tantangan-tantangan di tahun pertama pernikahan tersebut? Jawabannya adalah kamu harus menikmatinya. Menikmati dan menjalani semua tantangan tersebut bersama pasangan hidup kamu. Kalau kamu berhasil melewati setahun pertama pernikahan, tahun-tahun berikutnya kamu akan lebih mudah menjalani kehidupan rumah tangga kamu. Bukan karena tantangan dan ujiannya berkurang ya, namun karena kamu sudah lulus uji coba bersama pasangan kamu di tahun pertama dan kamu sudah tahu bagaimana cara bekerja sama dengan pasangan kamu untuk menghadapi berbagai ujian seperti apapun bentuknya. Cheers!